"Miaaa!!!" segerombolan cewek manggil gue pas gue baru aja masuk ke gerbang sekolah.
Mata gue terbelalak kaget ngeliat gerombolan cewek tersebut bawa-bawa kertas yang bertuliskan nama gue dan foto gue. Ada apa ini? Apa gue ketahuan kalau gue anak Bang Su'ep?
"Miaaa!! Miaa!!! Miaaa!!!" mereka berteriak seperti orang yang sedang demo.
"Tunggu, tunggu!! Ada apa ini heey!!!" gue ngedeketin leader nya.
"Siapa nama kamu?" gue nanya.
"Kak Mia, kenalin aku Kendall dari kelas 2. Aku ngefans banget sama kaka dan aku sengaja bikin fansclub ini untuk kaka" matanya berbinar ngeliat gue.
"Okeh, Kendall. Terima kasih udah perhatian, tapi aku gak butuh fansclub"
"Kak Mia, kak Mia itu keren. Kak Mia berani duduk sebangku dengan Michael, kak Mia berani ngobrol sama preman kantin Zayn dan Harry. Kak Mia berani nolongin semua orang yang lagi kesusahan di sekolah ini. Dan kak Mia berani berteman dengan Calum yang dimusuhin sama anak-anak di sekolah ini.." katanya.
"Tunggu, Calum dimusuhin?"
"Kak Mia, itu gak penting. Yang penting sekarang kak Mia pake bando yang aku bikin. Nih kak." Kendall naruh bando yang 'cewek banget' di rambut gue.
Gue gak bisa ngapa-ngapain lagi. Sekarang gue pasrah badan gue ditempelin benda-benda 'cewek' sama anak fansclub. Gak mungkin lah gue nolak, gue gak mau menyakiti hati mereka yang rapuh tak berdaya.
Setelah fansclub gue (cailah gue punya fansclub) puas nempelin jepit, bando, pin, poto dll di tubuh gue yang bohay ini, akhirnya gue bisa juga jalan ke kelas, dan senangnya, fansclub gue dari jauh melambai-lambai ke gue sampe gue menghilang dari pandangan mereka. Co cuit.
Setelah gue berada di lantai dua dimana kelas gue berada, gue diketawain sama anak-anak kelas tiga seangkatan gue. Termasuk diketawain sama gengnya Michael yang lagi nongkrong di ambang pintu kelas.
"Bahahaha!! Ada ondel-ondel dateng!" Zayn ketawa.
"Mia, lo ngapain pake dandanan norak kaya gitu???" Harry dengan bandana merahnya natap gue dari atas ke bawah.
"Ck.ck.ck. Miaa" Luke geleng-geleng kepala.
"Puas kalian ngetawain aku?" gue mencoba menahan emosi.
"Bahahahahahahahahaha" Michael ketawa puas.
"Mia!! Miaa!! Ya ampun, Lo udah cantik ngapain seragam lo ditempelin aksesoris cewek dan rambut lo jadi rame gitu hah?? Hahahahaha" Michael ketawa sambil nepuk pahanya.
Michael bilang gue cantik..
Ya ampun.. Michael ketawa?? Kapan gue ngeliat dia ketawa sebelumnya? Bibirnya.. Giginya.. Ya ampun dia manis juga ternyata.
Tunggu Mia!!
Gue ngelepas semua aksesoris yang fansclub gue kasih tadi, terus ngelempar aksesoris tersebut tepat di dadanya Michael.
"Berani ketawain aku? Berani pakai ini!" kata gue ketus sambil nyelonong masuk kelas.
...
"Mia.." Michael nyikut gue ditengah-tengah pelajaran elektro.
"Apa Michael? Aku lagi sibuk nyatet nih, aah.."
"Miaa!" dia nyikut lagi.
"Ck.. Please aku mau serius belajar.."
"Mia, Mia, Mia!!"
"Michael!!" gue berteriak sampe Mr.Phil nengok ke arah gue dan anak sekelas merhatiin gue.
"Kalian berdua yang berbicara di kelas saat pelajaran saya. Keluar! Temui saya sepulang sekolah untuk mendapat tugas tambahan!!" katanya.
Gue menganga dan menjatuhkan pensil imut yang kemarin gue sempet beli di toko onlen mumpung lagi diskon. Dan sialnya pensil imut tersebut belah. Maklum kualitas jelek. Michael ketawa mendengar gue merengut karena pensil gue belah.
Gue berdiri dan berjalan keluar kelas karena Mr.Phil udah cepet-cepet nyuruh kita berdua pergi.
.
"Kamu sengaja bikin aku keluar kelas??" Kata gue sambil membanting tubuh gue di kursi yang ada di depan kelas. Michael dengan tenang duduk disamping gue.
"Yep, gue gak suka pelajaran elektro" katanya.
"Jadi kamu.. Kamu sengaja bikin aku berisik tadi supaya kita dikeluarin dari kelas dengan ngajak-ngajak aku? Ya ampun.."
"Yap, lebih enak ngobrol diluar daripada belajar di pelajarannya Mr.Phil"
"Ck, sial.."
"Hahahahaha"
"Napa ketawa!"
"Mia, lo menarik" katanya sambil natap gue dalem-dalem dengan mata hijaunya, dia menatap hingga ke jiwa.
"Ma-maksud kamu?" Jantung gue degdegan.
"Yaah.. Gue heran, kenapa lo gak takut sama gue, lo berani duduk sebangku sama gue padahal selama dua tahun gue sekolah disini gak ada yang mau sebangku sama gue kecuali Luke, Harry atau Zayn. Tapi semenjak kelas tiga, kami berempat pisah kelas dan gue selalu duduk sendiri sampai akhirnya lo dateng" jelas Michael dengan matanya yang menerawang masa lalu.
"Lo juga berani ngomong atau ngebantah gue dan temen-temen gue. Gue yakin dibalik tampilan lo yang feminim itu, lo sebenarnya tomboy kan? Atau sebenarnya lo itu berandal?"
Pffft.. Feminim? Belum tau dia tampilan aseli gue gimana kalau dirumah.
"What's the point?" gue gak mau basa-basi. Gue yakin cowok model begini lagi berusaha nyekil gue.
Dia menggenggam tangan gue dan ngelus punggung tangan gue dengan jempolnya. Gue tau ini arahnya kemana.
"Mia, gue ngefans sama lo, lo itu cewek misterius yang paling kece dan keren di sekolahan. Lo paling unik dan paling beda. Gue suka sama lo.."
"Sorry?"
"Mia, gue mau jadi cowok Lo"
---
Terima jangan?
YOU ARE READING
Bad School Girl
FanfictionDari sekolah gue belajar bagaimana pertemanan itu dari Calum. Dari sekolah gue tahu gimana rasanya ciuman pertama dari Zayn. Dari sekolah gue tau gimana rasanya jadi populer dari Kendall dan fansclub-nya. Dari sekolah gue bisa kenal orang yang cuek...