•Michael•
Cih, kenapa yang duduk di samping gue malah Calum?
"Apa Lo liat-liat?" bentak gue ke salah satu temen sekelas gue yang natap gue karena gue duduk sama Calum.
"Lagian, lo ngapain juga sih Cal, duduk sama gue? Gue kan pengen duduk sama Mia!" gue marah ke Calum yang lagi sibuk ngisi absenan. Dia ketua kelas disini.
"Mia yang minta aku supaya duduk sama kamu, Mike" jawabnya tenang.
"Ck, mau apa sih si Mia itu?"
Calum berhenti ngisi absenan dan dia menatap gue. "Semenjak kapan kamu permasalahin duduk sama siapa? Bukannya kamu biasa duduk sendiri dan kamu memang sudah terbiasa duduk sama aku waktu SMP dulu?" katanya.
Perkatannya bikin gue ngerasa malu sendiri.
"Bacot lo ah! Iya, gue akui dulu kita sering sebangku, dan lo jangan bahas ini lagi. Ini bikin turun reputasi gue!" gue mendengus dan beranjak pergi, berniat nungguin Mia yang belum dateng juga padahal 5 menit lagi mau masuk.
•Calum•
Semenjak aku ceritain masa laluku kenapa aku bisa di-bully, Mia minta supaya dia tukeran tempat duduk sama aku. Aku sih gak masalah ya, mau duduk sama Michael juga karena ya aku sama Michael dulu berteman 'dekat' semasa SMP. Michael dulu anak yang cengeng dan dia lebih nerd daripada aku.
Aku selalu ada di saat dia butuhin. Tapi semenjak masuk SMA, Michael berubah, dia kenal dengan beberapa geng terkenal di LE. Dan yang bikin aku kaget adalah, dia menjadi salah satu anggota Mafia terkuat bernama Domino Mafia. Entah gak tahu sejak kapan ayahnya menjabat menjadi ketua Domino Mafia.
Dari sana aku udah ga kenal lagi siapa Michael yang dulu, di tambah lagi, Anna yang notabene adalah anak yayasan yang paling berkuasa di sekolah ini, macarin Michael. Tambahlah Michael berkuasa dan ditakuti, jujur aku juga jadi takut sama dia.
Suatu ketika aku dan Anna lagi berada di perpustakaan saat masih kelas dua, disana Anna menyatakan cintanya sama aku di depan banyak orang, aku nolak karena dia udah pacaran sama Michael. Anna merasa di permalukan dan dia mulai membuat tuduhan ke seluruh anak sekolah kalau aku sempet mau memperkosa dia di perpustakaan.
Dari situlah aku dimusuhin anak satu sekolahan dan Michael nyuruh supaya dandanan aku di jadikan seperti nerd. Padahal tampilan aku ga nerd, tapi karena aku takut dengan gelarnya sebagai anak dari Domino Mafia, aku terpaksa nurut.
"Mia!!" aku terbangun dari lamunanku mendengar Michael mengejar Mia yang baru masuk kelas
•Mia•
Gue berhenti di depan kelas saat mendengar Michael manggil gue.
Gue memutar tumit untuk berhadapan dengannya yang ada di belakang gue."Mia, gue mau duduk sama lo!"
"Duduk?" gue menganga. Kemudian menatap Calum yang lagi duduk di bangku gue. "Gak, Mike. Aku yang suruh Calum duduk sama kamu dan aku mau duduk di tempat lain."
"Ayolaaaah aku mohon.." dia memohon.
Michael memohon?
"Mike, dengar. Kamu memohon sama aku didepan temen sekelas? Aku gak mau jatuhin reputasi kamu jadi terimalah keputusan aku"
"Mia-"
Sebelum dia sempet jawab, gue melangkah dan duduk di bangkunya Calum. Bel pun berbunyi menandakan kelas sudah dimulai.
Michael mendengus kemudian berjalan ngelewatin gue menuju tempat duduknya yang ada di barisan ke empat.
"Mia, kamu keren" kata Sandra, yang sekarang jadi temen sebangku gue. Dia wakil ketua kelas dan dia adalah temen sebangku Calum.
"Makasih San, aku harap Michael gak akan nge-bully Calum lagi mulai hari ini" jawab gue.
"Semenjak Harry waktu itu kamu hajar, dia gak berani kesini lagi" kata Sandra menahan tawa.
"Baguslah, mungkin dia belum lapor sama Michael" gue mengangkat bahu.
...
Hari ini gue gak bawa bekel makanan dari rumah, dan Calum ada urusan di ruang guru, dari pada gue sendiri mending gue ke kantin karena lapar. Gak disangka pas gue lewatin lapangan, gue dihadang oleh Michael, Anna, Harry, Luke, dan Zayn. Gue mendengus mencoba sabar.
"Mia" kata Anna sambil meemeluk tangan Michael yang kekar.
"Ada apa Ann?" jawab gue malas.
"Gue mau ganti rugi atas perlakuan lo yang kemarin!" kata Harry tiba-tiba. Mukanya masih memar dan kepalanya yang waktu itu terbentur meja, sekarang di perban. Separah itu kah kekuatan gue kemarin? Padahal itu udah dikurangin loh kadar kekuatannya.
"Ganti rugi apa? Uang?" tanya gue.
"Bukan lah Mia sayaang, lo ganti rugi di lapangan ini, lo akan dipermalukan sebagaimana lo mempermalukan Harry" kata Luke.
"Tunggu, ada apa ini? Apa salah aku? Please, satu-satu dong gantian. Jangan main rembukan"
Michael maju ke depan, "Pertama, lo udah berani ngajak bicara Calum, padahal Calum itu dimusuhin anak-anak satu sekolah. Kedua, lo berani bikin gue duduk sama dia, ketiga, lo berani mempermalukan dan menghajar Harry, dan terakhir lo selalu nyolot kalau kita-kita lagi ngomong" dia menunjuk idung gue dengan telunjuknya.
"Jadi? Aku harus apa? Buka baju disini sambil joget dan bilang kalau mastin itu good? Atau aku harus goyang dumang biar hati senang?"
"Mia!!" Anna maju ke depan.
"Oh, Marianna Carrey. Aku tahu kamu itu cemburu karena aku sahabatan sama Calum kan? Kamu sampai sekarang masih suka sama Calum kan? Makanya kamu bikin cerita palsu supaya semua orang di sekolah ini benci sama Calum supaya Calum gak punya pacar! Aku tahu ituu..." kata gue santai.
Michael, Harry, Luke, dan Zayn menganga gak percaya. Anna maju selangkah lagi untuk bertatapan dengan gue yang tingginya sepantaran dengan dia. Mukanya Anna setengah panik, dan dia sedikit melirik ke arah Michael.
"Lo- lo kok ta- dari mana lo ambil kesimpulan itu?!!" dia gelagapan.
"Bukan urusanmu" jawab gue sambil melenggang pergi.
Gue tahu karena gue nyuruh orang bayaran anak Bang Su'ep untuk mengorek kehidupan pribadi si Anna, kalau mau nanya jangan tanya gue, tanyain anak buah gue dapet info ini dari mana.
"Mia Evans, kalau lo pergi, kita-kita bakal jadiin lo sebagai bahan bully-an pengganti Calum!" Zayn berteriak, gue menoleh.
"Guys, aku gak takut dengan ancaman kalian!" gue berkacak pinggang.
"Lo nyolot, njir!!" Zayn mendegungkan kepala gue. Gue gak terima, gue degung balik kepalanya Zayn.
Disaat gue ribut sama Zayn, gue mendengar Anna lagi ribut sama Michael.
"Anna, apa benar kalau kamu masih suka sama Calum" Michael marah, hidungnya kembang kempis dan gue puas ngeliatnya. Geng ini menjadi ribut dan berantakan karena ulah gue.
"Mikey, sayang.. jangan percaya kata-kata Mia, dia murid baru apa sih yang dia tahu?"
"Bullshit lo Anna!! Harusnya gue sadarin ini dari awal!!"
Mendengar mereka bertengkar, gue tersenyum.
"Napa lo senyum-senyum? Seneng bikin Anna dan Michael bertengkar?" tanya Luke.
"Yap" gue mengangguk. Harry berjalan ke samping gue dan dia genggam tangan gue erat. "Mia, gue mau balas dendam sama lo!" katanya. Dia mencengkram tangan gue dan menjambak rambut gue sampe gue kesakitan.
"Lepasin Harry!!"
"GAK!!"
"HARRY SIALAN LEPASIIIN!!" gue nginjek kakinya dan gue berhasil lepas dari cengkraman Harry, namun disaat gue hendak lari, ada seseorang yang menarik tangan gue, membuat gue berbalik badan ke arahnya, dan kalian tahu apa yang orang ini lakukan?
Dia nyium gue...
Di depan lapangan sekolah
Dan di depan Michael..
YOU ARE READING
Bad School Girl
FanfictionDari sekolah gue belajar bagaimana pertemanan itu dari Calum. Dari sekolah gue tahu gimana rasanya ciuman pertama dari Zayn. Dari sekolah gue tau gimana rasanya jadi populer dari Kendall dan fansclub-nya. Dari sekolah gue bisa kenal orang yang cuek...