23. Pengakuan

1K 36 0
                                    

Michael

Dimana Mia?

Gue memutar dan membanting stir mobil dengan frustasi. Berkali-kali gue hampir nabrak pinggiran jalan atau kendaraan lain, malah gue sempet pengen menerobos lampu merah juga. Tapi jangan. Gue harus bisa nemuin Mia dalam keadaan selamat.

Gue udah telepon ke nomornya berkali-kali, gue sempet lega karena selama setahun dia gak ganti nomornya, tapi kenapa dia nge-reject panggilan telepon gue terus, gue kirim voice mail dia gak bales juga. Mia.... jangan bikin masalah ini makin sulit dong!

Mia.. Mia...

Betapa cantiknya dia dengan dress biru dan high heels berwarna hitam yang membalut kulitnya yang putih mulus dengan sempurna. Bagaimana angin membawa rambut brunette-nya menjatuhi pundaknya. Bagaimana dia menatap gue dengan matanya yang jernih dan dandanan yang natural, bagaimana suaranya masuk ke dalam telinga gue seperti nyanyian meski itu adalah teriakan.

Sial. Gue masih cinta sama dia. Sangat-sangat cinta. Bodoh lo Michael! bodoh!!

"Mia.. dimana lo??" gue berteriak di dalam mobil.

"Arrghhhh" gue berbelok menuju jalan yang bisa di bilang cukup sepi. "Miaaa......" gue masih teriakin nama Mia. Sampai gak sadar gue nabrak mobil seseorang meski itu gak kenceng, tapi membuat bagasi belakang mobilnya sedikit penyok.

BRAAAAAK

"Sial!!" gue memukul stir mobil. Waktu gue gak banyak gue males ngeladenin masalah gak penting kayak beginian.

Si yang punya mobil turun dari mobil dan berjalan ke samping mobil gue lalu ngetuk-ngetuk kaca jendela gue. "Keluar lo!!" teriaknya.

"Ck, iya keparat. Gue keluar" gumam gue dan dia gak bisa denger. Setelah gue turun dari mobil, orang yang tadi ngetuk pintu kaca gue langsung narik kerah tux gue.

"Ganti rugi atau kita ke polisi?" ancamnya.

"Ganti rugi" jawab gue sesantai mungkin.

"Bos!" seseorang yang lain turun dari mobil dan berdiri di samping temannya yang lagi narik kerah gue. Sejurus kemudian dia ngelepasin tangannya dari kerah gue.

"Berapa kerugiannya?" tanya gue kalem sambil keluarin dompet gue. Untung gue bawa uang cash banyak.

Laki-laki yang katanya 'bos' rebut dompet gue dan ngambil semua uang yang ada di dompet gue. Terus membaca KTP gue. "Michael Clifford?" tanyanya. Dilihat dari gelagatnya kayaknya dua orang ini kenal sama gue.

"Kamu Michael Clifford yang dulu sekolah di St.Agnes dan pacarnya Mia kan?" tanyanya marah.

Pacar Mia? info darimana? siapa mereka?

"I-iya, kenapa?" tanya gue PD.

"Bos, ini orangnya. Ini orang yang udah bikin Nona Mia nangis-nangis selama setahun!" kata salah satu dari mereka.

Sial, gue baru sadar kalau mereka anak buah Bang Su'ep!

Mia

Michael terus-terusan teleponin gue.

Gue reject.

Dia nelepon lagi, gue reject lagi.

Dia mau apa sih? gak perlu dia jelasin apa-apa karena gue gak butuh penjelasan. Gue butuh ketenangan. Cukup dia nyakitin gue dan jangan dia bertingkah seperti mencari gue sekarang. Pasti dia pun lagi seneng-seneng di sesi pemotretan sama istri barunya Barbara. Sialan! semakin gue bayangin Michael sama orang lain, semakin gue gak kuat nahan air mata gue!

Bad School GirlWhere stories live. Discover now