21. Pernikahan

1.1K 40 3
                                    

2 jam kemudian

Gue selesai dengan dandanan gue. Kendall bertepuk tangan tanda bangga dengan hasil kerjaannya. Anak-anak cowok, natap gue tanpa berkedip, dan gue sendiri termangu natap refleksi diri gue sendiri..

Yakin nih gue secantik ini?

Jujur aja, dress biru ini bikin kulit gue yang bersih terlihat menonjol. Badan gue yang berlekuk menjadi terlihat. Make up gue yang natural bikin muka gue terlihat cantik alami.

"Guys?" Gue mencoba memecahkan suasana.

"You look so hot" gumam Zayn.

"Mia.. Gila lo.. Hot banget" Harry natap gue dari atas ampe bawah.

Luke dan Cal ga komen apa-apa. Mereka diem aja natap gue tanpa berkedip.

"Jadi, kita bakal pergi atau ga?" tanya gue sambil muter-muterin konci mobil limo baru gue di telunjuk.

"Kita pake limo lo, Mia?" Calum seneng. Dia sering nelepon gue kalau dia pengen banget bisa naik mobil limo gue. Gue males sebenernya, gue kurang suka nampakin kekayaan gue. Gue pengen cari cowok yang tulus.

Kaya Michael dulu..

Michael..

Hati gue mendadak ngilu. Sakit.
Hari ini di depan mata gue, gue bakal lihat Michael nikah sama Barbara, dan dia resmi bakal jadi milik orang.

# Gereja #

Gue turun dari mobil setelah mobil gue terparkir rapi di halaman. Jujur aja, dekorasi resepsi pernikahan Michael bikin gue iri dan cemburu.

Gue diam mematung. Gue gak siap masuk.

"Mia?" Zayn nepuk punggung gue.

"Zayn.. Gue.. Gue gak sanggup..." Mata gue terasa sakit dan gue yakin ada air mata mengambang di sana.

"Sssstt jangan nangis" dia ngasih gue sapu tangannya dan dia ngehapus air mata gue tanpa merusak make up gue. "Lo terlalu cantik untuk nangis"

Gue mengangguk.

"Hari ini hari terakhir lo nangisin Michael, dan lo jangan nangis di depan dia. Gue janji Mia, gue bisa bahagiain lo. Kenapa lo ga mau terima gue ?" Zayn menatap gue rapuh.

"Zayn, gue gak bisa"

"Apanya yang gak bisa? Ayo masuk.." kata Luke tiba-tiba muncul. Setelah itu perbincangan gue dan Zayn berakhir. Soalnya bakal canggung kalau bahas masalah ini dipernikahan orang.

Pernikahan orang..

Pernikahan Michael..

Dengan berat hati, kami berenam jalan masuk ke halaman belakang gereja, ternyata Michael ngadaim acara resepsinya di outdoor... Gue sengaja datang telat soalnya gue ga mau liat dia lama-lama. Gue cuma sekedar datang, ngucapin selamat, dan.. Pulang.

..

"Hei, lihat siapa yang datang!!" seorang bapak-bapak ganteng gagah dengan jasnya nunjuk gue dengan dagunya dari jauh. Karena bapak ini teriak, otomatis orang-orang yang ada di sekitarnya noleh ke gue. Kendall ngegenggam tangan gue kenceng, nyuruh gue kuat.

Saatnya gue beraksi..

"Halo om..." gue datang nyamperin dia, pasti nih bapak ganteng adalah bokapnya Michael.

Dia shock ngeliat gue seberani ini, dia ngajak gue salaman dan gue salamin ajah tuh bapak dengan rekan-rekannya. Sementara temen-temen gue nonton gue dari jauh.

"Ternyata undangan saya sudah kamu baca." dia tersenyum picik.

"Hmmmm" gue mengangguk PD.

"Saya bisa tebak kamu galau setelah tahu anak saya menikah dengan Barbara" katanya.

"I'm fine" balas gue.

"Anak saya dan Barbara sedang foto di jembatan pinggir danau itu, datang saja. Mereka pasti terkejut melihat kamu datang."

"Terkejut?" gue kaget.

"Seperti yang kamu lihat. Mereka tidak mengundang kamu dan teman-temanmu itu. Aku yang mengundang kalian." dia tertawa puas. Sialan nih bapak-bapak.. Dia bikin gue malu. Masa iya gue harus ketemu sama Michael padahal dia ga ngundang gue?

"Oh" gue mengangguk.

"So, nikmati acara ini. Minuman dan makanan ada disana" dia menunjuk meja yang ada dipinggiran danau. Sialan nih pesta keren banget.

Dengan itu, bokapnya Michael dan temannya pergi ninggalin gue. Gue termangu dan gak percaya dengan apa yang udah gue denger. Michael gak ngundang gue? Terus buat apa gue disini dan ngucapin selamat sementara gue gak di undang?

"Mia" Kendall dan temen gue yang lain datang ngehampiri gue.

"Ada masalah? Ayo kita temui si keparat" kata Zayn.

Gue menggeleng. "Gue pulang aja"

"Loh?" Luke kaget.

"Misi gue mau ke WC" gue berjalan ninggalin mereka semua. Sebenernya gue gak tahu dimana WC, gue cuma mau nyari tempat sendiri.

Selama gue jalan, gue menunduk menghindari tatapan orang, gue gak mau orang tahu mata gue lagi berlinang air mata.

"Auch!" gue nabrak seseorang.

"Sorry nona!" kata seseorang itu.

Gue nengadah, ngeliat seseorang yang dulu pernah jadi temennya Michael, "Ashton?" gue terkejut. Gue dah lama ga ketemu Ashton. Terakhir ketemu, waktu gue sama Michael lagi nge-date di Mall, pas gue masih SMA. Ashton adalah temen SMP nya Michael, dan dia ga satu sekolah sama gue di SMA.

"Lo.. Kalau gak salah... Mia kan? Yang waktu itu jalan ama Michael?" tanyanya.

Gue mengangguk, gue jadi ga kuat dan semakin pengen nangis, semakin gue ingat masa lalu, semakin gue sakit nerima kenyataan ini. Seharusnya gue gak boleh gini!

"Gue sebenernya kaget Michael nikah sama mantannya si Barbara itu, soalnya dulu waktu SMP-"

Gue tiba-tiba terisak.

"Mia, are you okay?"

"No, Ash.. " air mata gue jatuh setetes.

"Mia.."

"Ash.. Permisi" gue pergi ninggalin Ash yang lagi berdiri termangu.

Gue berjalan dan berjalan, akhirnya gue nemu pohon rindang yang di bawahnya ada kursi kayu. Gue duduk di sana dan nangis sejadi-jadinya. Gue keluarin rasa sakit yang gue rasain selama setahun. Gue gak peduli dengan make up gue.

"Sakiit- s-sakiit" gue nangis tersedu-sedu. Ngeremes dada gue karena gue udah ga sanggup lagi. Gue.. Gue harus pergi sekarang, dari sini! Dari tempat ini...

•Michael•

"Michael!!!" seseorang manggil gue pas gue baru beres sesi poto sama Barbara. Barbara izin ke dalam dulu mau ganti baju untuk sesi poto selanjutnya.

"Eh, Ash?" gue senyum. Kita berpelukan. "Baru nyampe lo?"

"Iya sorry, Mike. Tadi macet jadi telat deh sampe sini..." katanya.

"Gak apa, bro. Yang jelas lo dah dateng." gue senyum.

"Michael, lo undang Mia kesini?" tanyanya tiba-tiba.

"Mia? Siapa Mia?"

"Astaga lo, Mike. Dulu terakhir kita ketemu lo kan jalan sama Mia! Gue tahu dia sekarang mantan. Tapi gak usah so so amnesia gitu dong" katanya.

"Ash, lo ngomong apa sih?"

"Michael. Gue. Tadi. Ketemu. Mia!"

"Ah, Ash.. Lo ga jelas"

Ashton geram, "Terserah lo deh Michael! Intinya gue sebagai temen masa kecil lo, gue kecewa karena lo udah bersikap gini ke Mia dan bikin dia nangis di hari pernikahan lo." dia berkata dengan giginya yang rapat. Ashton keliatan marah.

"Ash, gue mau ke lokasi sesi poto selanjutnya. Lo jangan pulang dulu. Nanti kita lanjut percakapan ini lagi.. Please. Maafin kalo gue punya salah. Okeh?" Gue tepuk pundak dia, dan akhirnya gue pergi ninggalin Ashton.

Sebenernya apa yang Ashton mau omongin sama gue?

Bad School GirlWhere stories live. Discover now