Ari tengah tertidur lelap sambil memeluk peluk Tari yang sudah semakin membuncit, tiba-tiba Tari bangun dari tidurnya Ia melihat jam yang tergantung dikamarnya jam 02.00. Perut Tari tiba-tiba berbunyi,Ia melepaskan lengan Ari yang memeluk perutnya. Tari kemudian turun dari tempat tidur lalu berjalan menuju dapur. Dilihatnya meja makan dan tertegun Ia tidak menemukan makanan yang Ia mau. Tari kembali menaiki tangga menuju kamarnya,dilihatnya Ari yang tidur begitu lelap. Ia mengguncang-guncangkan tubuh sang suaminya itu.
"ARIIIIII,bangun" Tari terus mengguncangkan tubuh Ari agar suaminya itu terbangung,Ia tersenyum begitu melihat Ari yang bergumam sambil merespon dirinya,Ari terduduk sambil mengucek-ngucek matanya.
"Kenapa sayang?" Tanya Ari lembut begitu melihat raut wajah Tari yang cemberut walaupun dengan pandangan tidak jelas.
"Aku laper"
"Yaudah makan aja" setelah mengucapkan kata tersebut Ari kemudian menjatuhkan lagi tubuhnya kekasur bergelung dengan selimbut tebal,membuat Tari kesal bukan main.
"ARIIIIIII,bangun dong ih" Tarj kembali mengguncangkan tubuh Ari kali dengan sekuat tenaga,sampai membuat Ari terjatuh di lantai.
"Adoww sakit yang" Ari bangun sambil mengusap-usap pantatnya yang sakit.
"Bagus udah bangun,beliin aku rujak" Tandas Tari cepat, entah kenapa tiba-tiba saja bayangan rujak terlintas di pikirannya, Ia membayangkan sepertinya memakan rujak pagi buta seperti ini enak.
"Hah rujak? Aduh yang dimana ada yang jualan rujak jam 2 pagi?"
"Nggak mau tau,pokoknya aku mau makan rujak sekarang" Jerit Tari jengkel
"Besok aja yah yang?" Tawar Ari yanh langsung dapat pelototan tajam dari Tari.
"Oh gitu,yaudah kamu tidur diluar sekarang,biar aku telfon Angga aja.
Ari seketika membulatkan matanya,ia tidak percaya istrinya yg cantik itu akan meminta Angga untuk mewujudkan ngidamnya,seketika raut wajahnya memerah menahan amarah.
"Nggak usah,biar aku aja yang beliin" Ari mendesis sambil mengbil kunci mobilnya.
"Nggak usah kalau nggak Rido"
"Rido lagi tidur yang" jawab Ari kalem yang langsung dapat dengusan sebal dari Tari.
"Jadi cowok tuh jangan mau enaknya aja,giliran aku pengen ini itu kamu nggak mau,ini juga kan gara-gara kamu tanggung jawab dong" Tari mendecak sebal,Ari menatap Tari sambil tersenyum aneh.
"Yah yang beda lagi itu mah" kekeh Ari sambil berlari meninggalkan Tari yang siap melemparnya dengan sandal.
"Hallo Ji,bantu gue nyari Rujak,ajak si Rido juga buruaan gue tunggu dirumah sekarang" sambungan telfon langsung tertutup belum sempat Oji mengucapkan sepatah kata pun Ari sudah membrondong dengan ucapan,seketika mata Oji terbuk lebar mendengar ucapan Ari soal Rujak.
"GILLLAAAA"Jeritnya sambil mengacak-ngacak rambutnya frustasi,ia berfikir dimana ada tukang jualan Rujak pagi buta begini.
"Giliran malem pertama nggak mau ngajakin,giliran bini ngidam aneh-aneh malah ngajakin,ah rese lu bos" gerutu Oji seball...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen MatahariSenja Dan JinggaMatahari
FanfictionBerisi beberapa kumpulan cerpen dengan karakter novel Jingga Dan Senja karya Esti Kinasih.