Edisi Ngelamar(Before Marrige)

3.6K 153 19
                                    

Tari terlihat berjalan di koridor kampus bersama kedua sahabatnya Fio dan Nyoman. Diantara mereka hanya Tari yang paling mencolok bukan pakaian yang ia kenakan seksi,tidak sama sekali ia seperti mahasiswi pada umumnya. Ia mengenakan dress orange serta pernak-pernik orange lainnya. Tapi tidak seperti jaman SMA nya dulu, di sepanjang perjalanan Tari terus menekuk wajahnya terlihat moodnya sangat buruk. Beberapa kali diajak bercerita Tari hanya mengangguk dan menggeleng.

"Tar lo lagi marahan yah,sama kak Ari" tanya Nyoman hati-hati.

"Jangan sebut nama itu,gue lagi sebel" Tari mencebikan bibir nya sebal. Fio dan Nyoman hanya mengangguk,mereka tidak berani untuk bertanya lagi. Tiba-tiba saja mereka dihadang oleh Angga cs. Awalnya Tari kesal karena Angga dan antek-anteknya mengganggu jalanny, Namun tiba-tiba saja Tari mendapatkan ide untuk mengerjai Ari.

"Kak Angga, ke kantin yuk?" Ajak Tari sambil menarik tangan Angga meninggalkan Fio dan Nyoman yang terbengong menyaksikan adegan tersebut.

Setibanya dikantin Tari mencari Ari cs,Ia tersenyum begitu melihat orang yang dicarinya. Tari menarik Angga untuk berjalan mengikutinya, Tari sengaja mengambil tempat duduk yang tak jauh dari meja Ari,meja yang Ia tempati dengan Angga hanya terhalang dua meja dengan tempatnya Ari, sehingga memudahkan Ari melihat ke arahnya.

Tari tersenyum melihat tatkala melihat Ari yang wajahnya kini sudah memerah menhan amarah. Ari berjalan ke arahnya namun bukan untuk menghampiri dirinya melainkan hanya melewatinya saja karena jalan keluar kantin satu-satu nya yaitu melewati meja Tari. Diikuti oleh Oji,Rido,Ata dan juga Eki, Ata tersenyum ke arahnya sambil mengedipkan matanya, sedangkan Oji menatapnya sinis.

"Lo lagi marahan sama Ari,Tar?" Tanya Angga ketika Ari cs sudah pergi, Tari hanya mengangkat bahunya cuek sambil memakan kembali batagor yang di pesannya tadi. Angga menghela nafasnya berat, "mampus dah,bakalan kena lagi deh gue" batinnya berujar.

"Tar,Tar lo disuruh kelapangan cepet" kata Fio sambil mengatur nafasnya. Tari mengangkat alisnya bingung sambil menyeruput es teh manisnya dengan tenang,tanpa memperdulikan Fio yang melihatnya jengkel.

"Ih nih anak,bukannya buruan bangun malah duduk mulu" Fio mendecak kesal melihat sahabatnya yang malah santai-santai aja. Ditariknya Tari hingga berdiri,kemudian tanpa membuang waktu lagi Fio dan Nyoman membawa Tari lari menuju lapangan, Angga mengerutkan keningnya bingung, Ia pun mengikuti mereka dari belakang.

Sesampainya dilapangan terlihat semua penghuni kampus memenuhi lapanga. Tari mengernyitkan keningnya bingung tatkala Ari cs berada di depan mimbar tempat dosen atau rektor memberikan nasehat. "Mau apalgi sih tuh cowok,pasti nggak beres deh" batinnya was-was.

"Tes-tes, oke semuanya udah kumpul. Tersangkanya udah kumpul belum Ji?" Oji melirik satu persatu mahasiswa-siswi yang hadir, ketika tak sengaja dirinya melihat Tari yang tak jauh dari tempatnya berada.

"Ada bos,tersangkanya udah hadir" Oji melapor dengan gaya seperti seorang polisi, Ari mengagguk sambil tersenyum.

"Oke gue mulai, Tari cewek yang pake dress orange lo mau gak jadi istri gue?" Ucap Ari melalui to'a kampus yang dipinjamnya dari Pak Satpam. Seketika membuat orang yang mendengrkannya syok, apalagi Tari, dirinya seperti patung hanya diam sambil matanya fokus pada Ari.

"Kalo elo nolak gue,gue jamin nggak ada satu cowokpun yang boleh jadi suami lo. Karena cuman gue yang pantes jadi suami lo" Ari menatap Tari dengan senyum evilnya, Tari hanya mendengus sebal sambil komat-kamit segala sumpah serapah ia lontarkan untuk Ari. Ari berjalan turun menghampiri Tari yang terus mengumpat.

"Jadi jawaban lo?" Tanya Ari yang kini berhadapan dengan Tari.

"Ngapain gue jawab,orang lo ngelamar gue nya aja maksa. Lagian dari pada gue jadi perawan tua yaudah gue mau" jawab Tari sambil memeluk tubuh Ari,menyembunyikan wajah malunya. Ari membalas pelukan Tari dengan erat, diiringi sorak-sorai teman-temannya.

"Huh gak romantis" desis Tari masih terus memeluk tubuh Ari.

"Nanti kalo kita udah nikah,gue kasih yang romantis" sahutnya sambil tersenyum nakal.




Yuhuuuu ada yang kangen dengan cerpen Ari-Tari kah??? Hehe maaf karena membuat cerita ini dengan nama mereka. yang aku sengaja namanya ambil dari novel kesayangan JinggaDanSenja. Cerpen ini aku bikin buat hiburan semata,yang pada dasarnya aku merindukan mereka :') ... aku dedikasikan untuk kalian penggemarnya yang seperti aku.

Moi

Cerpen MatahariSenja Dan JinggaMatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang