"Lo ngelupain sesuatu Ri." Teriak Angga begitu melihat Ari yang akan menaiki motor hitamnya. Mau tak mau Ari membalikan badannya, matanya seketika menajam wajahnya berubah menjadi kaku begitu melihat Angga mengangkat gelang perak yang tidak asing baginya.
Beberapa hari yang lalu.
"Tar, gelangnya kenapa nggak dipake?" Tanya Ari bingung melihat gelang pemberian darinya tidak terlihat pada tangan Tari. Pertanyaan Ari membuat Tari gugup ia lupa untuk mengambil gelang yang di pinjam oleh Angga kemarin sore. Tari berdekhem agar suaranya tidak terdengar gugup, cewek itu lalu membalas pertanyaan Tari dengan lancar.
"Eng itu aku simpan di kamar, takut hilang." Ari mengangguk saja meskipun sedikit curiga. Karena dirinya tahu betul kalau Tari selalu memakai barang-barang pemberian darinya sebagai wujud rasa terima kasihnya.
Angga berjalan mendekati Ari yang masih menatapnya tajam. Cowok itu seketika menyeringai, lalu melemparkan gelang perak Tari kehadapannya. Gelang itu terjatuh mengenai sepatu kets yang di pakai oleh Ari. Ari lalu mengambilnya, cowok itu mati-matian menahan amarahnya. Ia benar-benar ingin menghajar wajah Angga yang mencemooh dirinya.
"Jangan tanya gue, kenapa gelang itu ada di gue. Tanya sama cewek lo, kenapa gelang itu ada di tangan gue." Angga berujar masih dengan seringai menyebalkannya.
***
Apa ini terlalu pendek? Kurasa ini paling pendek. Hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen MatahariSenja Dan JinggaMatahari
FanfictionBerisi beberapa kumpulan cerpen dengan karakter novel Jingga Dan Senja karya Esti Kinasih.
