Cowok tinggi itu tersenyum sendu memandang cewek yang sedang tersenyum lebar pada cowok di hadapannya. Mereka berdua adalah sahabatnya dari kecil, hanya saja dia mempunyai perasaan lebih pada sahabatnya itu.
Ia tahu perasaanya pada Tari tidak boleh di biarkan terlalu dalam, karena kedua sahabatnya itu telah bahagia. Yah, dia mencintai Tari sahabatnya dan sialnya Ari juga sahabatnya mencintai Tari. Ia tidak cukup nyali untuk mengutarakan perasaannya pada Tari, karena ia sendiri tahu hati Tari hanya untuk Ari. Bulshit jika dia ikhlas begitu saja menerima Ari dan Tari yang sudah bahagia, tapi ia juga tidak mungkin menghancurkan hubungan mereka berdua.
Terlebih mereka berdua sahabatnya sendiri, dengan tersenyum kecut Ridho berbalik meninggalkan kedua sejoli yang dimabuk asmara itu.
***
"Dho, lo di mana? eng bisa jemput gue nggak?" Ujar Tari di telepon, lagi-lagi seperti ini. Ketika Ari tidak bisa mengantar jemputnya, cewek itu selalu meminta bantuan Ridho.
Karena Ridho selalu siap kapan pun saat Tari butuhkan.Yah, Ridho selalu menjadi orang nomor dua di hidup Tari, tapi sayangnya Ridho selalu menetapkan Tari di posisi paling atas di hidupnya.
"Boleh, lo di mana sekarang?"
".."
"Oke, gue ke sana sekarang. Elo diem di situ, jangan ke mana-mana." Titah Ridho kemudian menutup panggilannya.
***
"Ari ke mana, Tar? kok nggak bisa jemput lo?" Tanya Ridho begitu telah sampai.
"Hmm, dia ada urusan." Jawab Tari sekenannya. Ridho mengangguk sekilas lalu menyerahkan sebuah helm yang selalu Tari gunakan saat pergi dengannya.
"Yaudah, yuk." Ajak Ridho menyuruh Tari duduk di belakang tubuhnya. Motor Ridho melaju dengan kecepatan sedang di belakangnya Tari menyenderkan wajahnya pada punggung Ridho, tak begitu membutuhkan waktu yang lama motor Ridho kini telah sampai di rumah Tari, sahabatnya itu kemudian turun dari motornya. Ketika Tari akan pergi, Ridho mencegahnya membuat cewek itu mengerutkan keningnya bingung.
"Tar, sekali aja. Bisa nggak, lo posisiin gue sebagai cowok lo? Cowok yang bener-bener elo butuhin ke hadirannya, bukan sebagai pengganti Ari." Desis Ridho lirih yang memandang Tari intens tepat di manik mata cokelatnya.
***
Waow gue nulis apaan ini, haha... lagi suka FriendZone maafken hehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen MatahariSenja Dan JinggaMatahari
FanfictionBerisi beberapa kumpulan cerpen dengan karakter novel Jingga Dan Senja karya Esti Kinasih.