"Ri, tolong tanyain temen kamu yang orang tuanya tukang daging itu." Seru Mama Ari tiba-tiba dari arah dapur.
"Maksud Mama, Eki?"
"Iya mungkin. Tanyain dia, harga kaki sapi berapa? soalnya sebentar lagi puasa kan, pasti harganya pada naik."
"Oh, oke Ma. Nanti Ari telepon." Balas Ari sambil mengambil ponselnya yang terletak di meja. Ari kemudian memencet beberapa angka di layar ponsel canggihnya. Cowok itu kemudian mendekatkan ponsel pada telinganya menunggu panggilan dari sebrang sana.
"Hallo Bos?" Ujar suara diujung sebrang sana dengan tidak yakin. Karena dirinya masih tidak percaya kalau yang meneleponnya itu Ari.
"Iya. Ki ini gue. Gue mau tanya kaki sapi berapa?" Eki di sebrang sana terdiam, apa bosnya itu amnesia? sampai rela meneleponnya hanya untuk menanyakan kaki sapi berapa. Ia harus menanyakan hal ini pada Ridho nanti.
"Oii Ki? Lo masih di situ kan?" Tanya Ari rada keki, karena sedari tadi cowok yang dirinya telepon hanya diam tidak menjawab pertanyaannya.
"Iya bos. Setau gue kaki sapi ada empat kan bos?" Kini giliran Ari yang terdiam.
"Kampret, gue juga tau. Maksud gue harganya bego, bukan jumlahnya."
"Oh hehe. Maaf, gue kira bos nanyain jumlahnya." Balasnya sambil tertawa, membuat Ari diujung sana mendecak sebal.
***
Well lagi-lagi ini Flash Fiction terpendek, hehe... Btw yang berteman dengan fb aku pasti udah tau ini Flash Fiction yang pernah aku post disana, hehe dan bukan cuman Arics aja sih yang aku posting. Tapi kadang Rei cs juga aku buat tapi gak sering kok, seperti disini juga. Wkwkkwk lagi-lagi ini cuman keisengan belaka doang yah.
And than terimakasih buat kalian yang sering negokin ini cerpen abal-abalkuuu... Padahal diluaran sana banyak Ff JUM yang oke. Sekali lagi jangan bosan yah buat nungguin JUS 😄 hehe... Selamat menjalankan ibadah puasa gaes bagi yang menjalankan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen MatahariSenja Dan JinggaMatahari
FanficBerisi beberapa kumpulan cerpen dengan karakter novel Jingga Dan Senja karya Esti Kinasih.