Tidak seperti biasanya kelas Ari sepi biasanya kelas nya itu tergolong ricuh,pembuat kekacauan tapi hari ini entah ada angin apa tiba-tiba kelasnya menjadi sepi. Bukan tidak berpenghuni melainkan mereka semua sibuk dengan entah apa itu. Para cewek-cewek seperti biasa sibuk bergosip sedangkan anak cowok mereka sedang berkumpul di bangku Ari. Sedangkan sang pemilik bangku tidak terlihat batang hidungnya.
"Wo woooo" Teriak mereka semua yang sibuk melihat vidio yang di pegang oleh Oji,
"Gilaaa mannn body nya kayak gitar spanyol" Eki berujar yang disambut anggukan dari yang lain.
Mereka semua sibuk mengomentari tanpa menyadari kehadiran Bu Sam yang sudah berada di didalam kelas, Ridho yang kebetulan hendak mengangkat wajahnya keatas seketika terpaku melihat wajah tidak suka Bu Sam, Ridho meninju lengan Oji namun Oji malah menggerutu sebal."Lo cepetan pindah,ada Bu Sam" Ujar Ridho dengan nada pelan agar tidak terdengar oleh Bu Sam,
"Apaan sih lo Dho,bisik-bisik. Kagak kedengeran nih gue"
"Tau lo Dho, ganggu kita aja"
"Kalian sedang apa? Tidak mendengar suara Bell? Hah"
Eki,Ical dan yang lainnya langsung mundur kebelakang tidak mengekerubungi lagi meja Ari begitu mereka mendengar suara tegas Bu Sam. Berbeda dengan Oji yang tidak menyadarinya, cowok itu malah tidak memperdulikan suara-suara aneh yang mengganggu nya. Ridho pun hanya bisa diam melihat wajah Bu Sam yang sudah merah padam menahan amarah. Bu Sam yang berdiri disamping Oji langsung memencet layar ponsel yang di pegang Oji. Vidio tersebut seketika terhenti membuat Oji menyumpah serapahi orang yang mengganggunya."Brengsek,sialan lo ganggu gu..." sumpah serapahnya seketika terhenti begitu dirinya berbalik Mendapati wajah Bu Sam yang seakan ingin membunuhnya. Bu Sam seketika merampas Handphone yang dipegang Oji, dengan tatapan membunuh Bu Sam berujar.
"Kalian ikut keruangan saya" titahnya tegas tanpa penolakan, Ridho,Oji,Eki,Ical dan yang lainnya menghela nafasnya dengan berat lalu berjalan di belakang menyusul Bu Sam.
"Lo Dho, kenapa nggak ngasih tau gue kalo ada Bu Sam" Ridho menatap Oji dingin
"Makanya punya telinga itu dipake buat dengerin yang bermutu, bukan dipake buat dengerin ah uh doang" Oji hanya menyeringai tanpa memprotes ucapan Ridho.
"Alah lo juga nikmatin vidionya Dho, so banget lagi lo ceramahin gue. Mana tadi lo bilang mau blutooth tin vidio nya lagi, monyet lo emang" Ridho tersenyum tipis tanpa membalas ucapan Oji, mereka semua berjalan melewati koridor kelas 10.
"Heh, lo pada mau kemana. Tumben rombongan tanpa gue. Udah kayak bebek lo pada"
Tegur Ari yang berada di depan kelas Tari, Ridho dan yang lainnya langsung memberhentikan jalan mereka."Kita dipanggil keruangan Bu Sam"
"Mau ngapain? Lo semua cari perkara aja sih sama tuh guru sexy"
"Dih belagu lo Bos, bentar juga lo dipanggil" Tari hanya mendengarkan ucapan kakak kelasnya tanpa mau ikut campur, apalagi ini berkaitan dengan Bu Sam lebih baik dirinya hanya diam memperhatikan.
"Ck emang gue ngapain?" Belum sempat Oji membalas ucapan Ari, Bu Sam kembali menghampiri mereka.
"Kenapa kalian masih disini, ayo ikut ke ruangan saya" ujarnya tegas, yang langsung dituruti mereka semua.
"Kenapa kamu masih disini?"
"Lah kan saya nggak ikut-ikutan bu?"
"Ini Handhphone kamu kan?" Bu Sam mengangkat Handphone pintar Ari kedepan wajahnya. Ari mengangguk meng-iyakan.
"berarti kamu juga harus ikut keruangan saya"
"lah ibu, salah saya apa? Masa gara-gara Hp saya. Saya harus keruangan Ibu. Ah Ibu pilih kasih nih""Salah kamu apa? Kamu bilang salah kamu apa?"
Ari mengangguk bego, karena memang dirinya tidak tahu apa kesalahannya. Bu Sam yang geram langsung mengaktifkan kembali Vidio yang diputar tadi oleh Oji. Seketika suara aneh dan gambar yang tidak senonoh itu terdengar begitu nyaring ditelinga Ari bahkan ditelinga teman-teman sekelas Tari pasalnya koridor lantai 10 itu begitu sepi. Ari seketika mengerti masalah yang dialami teman-temannya."Oh gara-gara ini toh, yailah bu wajar kali mereka nonton yang beginian namanya juga laki."
Tari langsung mencubit pinggang Ari, menghentikan ucapan aneh yang akan dilontarkan oleh cowok yang sekarang menyandang sebagai miliknya."KAMUUUU, IKUT KERUANGAN SAYA SEKARANG" Bu Sam seketika menjewer telinga Ari dan menyeretnya.
"Ih ibuuu sukanya main kasar" cowok itu masih sempat-sempatnya menggoda Bu Sam, Tari hanya menggeleng prihatin melihat Ari diseret seperti itu oleh Bu Sam.
****
Hai hai, maafkan diriku yang telat updatenya 😊 maafin yak. Jadi ini yah temanya sekolahan karena yang kemaren requestnya kebanyakan minta sekolah. And than tingkiyu yah yang udah komen,vote dan masukin cerpen ini ke reading list kalian 😄 hehehe. Oke deh sekian cuap-cuapnya moga masih ada yang mau baca, maaffken kalo ini cerpennya garing atau apalah dan semoga masih ada yang mau nunggu lanjutan cerpen ini 😊... oh ia kalian juga boleh kok request lagi tema buat cerpen Ari dkk kalo ada idenya aku usahakan untuk buat ☺ terimakasih semua...
Salam
Moi...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen MatahariSenja Dan JinggaMatahari
FanfictionBerisi beberapa kumpulan cerpen dengan karakter novel Jingga Dan Senja karya Esti Kinasih.