Tari berdiri di pinggir jalan sesekali melihat jam di pergelangan tangannya, Sambil mengecek Hp nya berharap ada sms masuk lagi dari Ari. Tak lama kemudian Hp nya berdering pertanda ada panggilan masuk.
"Kak Ariiii jadi gak sih jemput Tari,kaki Tari pegel nih nunggu Kak Ari lama banget" ujar Tari sebal,begitu melihat Ari yang menelfonnya.
"....."
"Bener yah? Awas kalo masih lama,Tari pulang bareng cowok yang kemaren ngajak Tari dansa"
"...."
"Iyah,Tari deket mini market yang belokan ke kampus, eng enggak kok nggak sepi" jawab Tari sambil melirik keadaan sekitar, kini dirinya berdiri dipinggir jalan di samping mini market. Ia sedikit berbohong pada Ari bahwa tempatnya untuk menunggu Ari itu tergolong sepi. Kendaraan yang melewat saja bisa di hitung pakai jari, di daerah sekitarpun tidak terdapat satu runah hanya ada satu mini market yang berada di samping dirinya.
"...."
"Iyah, Tari tungguin" setelah sambungan telefon dari Ari terputus Tari kembali melirik keadaan sekitar. Tiba-tiba saja tanpa dirinya sadari beberapa orang yang baru saja keluar dari mini market menghampiri dirinya. Tari bersikap cuek tidak peduli tatkala dua orang cowok itu menghampiri dirinya.
"Sendirian aja cantik" goda cowok berbadan sedikit besar mencolek pipi Tari sambil menyeringai, Tari langsung memalingkan wajahnya ke samping untuk menghindari sentuhan cowok tersebut.
"Apaan sih lo" Tari menatap tajam cowok itu.
"Woooo marah,santai cantik kita nggak bakalan nyakitin lo kok, asal lo nurut aja sama kita" ujar cowok yang satu lagi,okelah wajahnya lumayan tampan.
"Mimpi aja sana" Dengus Tari sambil bergegas pergi meninggalkan kedua cowok itu. Namun baru beberapa langkah dirinya pergi, tiba-tiba dari arah belakang lengannya di tarik dengan cukup keras membuat badan Tari bertabrakan dengan badan cowok tadi. Wajah Tari langsubg memerah menahan tangis,pergelangan tangannya begitu sakit akibat cekalan yang dilakukan cowok itu, cowok yang berada di hadapan Tari kini menatapnya dengan intens sambil tersenyum menyeramkan. Membuat Tari semakin ketakutan Ia berharap Ari segera datang dan menolong dirinya.
"Sialan lo Dim,jangan banyak main-main cepet bawa tuh cewek pergi, sebelum kita ketahuan nyulik nih cewek" Gertak cowok yang berbadan lebih besar.
"Tunggu Gas, gue pengen nyium nih cewek. Manis banget kalo lagi ketakutan gini Hahaha..." air mata Tari sudah mengenang dipelupuk matanya mendengar kedua cowok itu berbicara seolah-olah dirinya tidak ada. Cowok yang berhadapan dengannya itu perlahan mendekatkan wajahnya, sedikit memiringkan kepalanya hendak mencium Tari. Sedangkan Tari dirinya terus meronta berusaha melepaskan cekalan pada tangannya sambil terus menghindari bibir cowok itu yang akan menciumnya. Air mata yang ditahan-tahan Tari kini tumpah sudah membasahi wajahnya, Tari menutup kedua matanya Ia katupkan bibirnya rapat-rapat sambil terus meronta minta dilepaskan dirinya juga terus berdo'a agar Ari segera datang.
" Bugh" terdengar bunyi pukulan seseorang, cekalan dipergelangan tangannya terlepas membuat Tari membuka matanya perlahan, ia penasaran ingin melihat siapa orang yang telah menyelamatkan dirinya. Ia tersenyum sambil menangis melihat Ari yang memukuli kedua cowok brengsek itu dengan membabi buta.
"BRENGSEK LO,UDAH BERANU NYENTUH CEWEK GUEEE" Ari berteriak murka di depan wajah cowok yang di panggil Dim itu, Ditariknya kerah baju sang cowok lalu dipukulinya wajah dan badan cowok itu sambil terus mengucapkan sumpah serapah hingga cowok yang ingin mencium Tari itu menjadi babak belur.
"Kak Ari awasss" Tari berteriak keras begitu melihat cowok yang satu lagi akan memukul Ari dari samping,namun sayang Ari kalah sigap sehingga pukulan cowok itu mengenai wajah tampannya membuat sudut bibirnya berdarah.
"SIALAN" makinya, Ari langsung menghentikan aksi memukul cowok yang didudukinya ketika cowok yang satunya lagi telah memukul dirinya, Ari menatap nyalang cowok yang berani memukul wajah tampannya. Cowok itu tak kalah babak belur dengan temannya yang kini tak sadarkan diri. Ditendangnya cowok yang berhasil membuat bibirnya berdarah, membuat cowok itu membungkuk sambil memegangi perutnya menahan sakit.
"Sekali lagi gue liat lo deketin cewek gue, gue nggak akan biarin hidup lo tenang" Ancam Ari tegas, setelah Ari mengatakan itu dirinya langsung berjalan mendekati Tari yang sedari tadi cewek itu tidak berhenti menangis. Direngkuhnya cewek itu kedalam pelukan hangatnya membiarkan Tari menangis di dada bidangnya.
"Maaf" kata Ari sambil mengelus punggung membuat cewek itu tenang, Ari mencium rambut Tari dengan sayang. Kalau sedetik lagi dirinya telat datang dirinya tidak bisa memnayangkan akan sepertu apa nasib cewek yang di sayanginya itu. Setelah Tari berhenti menangis perlahan dilepaskannya tubuh Tari dari dekapannya hingga kini Ari bisa melihay wajah Tari. Ditatapnya wajah Tari yang sudah tidak menangis lagi.
"Kamu nggak apa-apa kan? Mana yang sakit?" Tanya Ari cemas sarat akan perhatian sambil meneliti seluruh badan Ari. Tanpa sengaja matanya melihat pergelangan tangan Tari yang memerah,membuat Ari mendesis menahan marah.
"Maaf" lagi-lagi hanya kata itu yang bisa diucapkan Ari, Tari hanya mengangguk membalas ucapan Ari. Ari menunduk mencium sayang pergelangan Tari yang memerah, setitik air mata Tari jatuh kembali jatuh menghiasi wajahnya. Tari terharu melihat Ari yang begitu mengkhawatirkan dirinya.
"Ayok pulang" ajak Ari setelah dirinya menegakan tubuhnya. Tari hanya mengangguk mengikuti Ari yang berjalan disampingnya sambil merangkul bahunya, Ari menyerahkan helm dan jaketnya pada Tari setelah Tari memakainya, Tari pun masih belum naik motor membuat Ari dibuat bingung.
"Kenapa lagi?" Tari hanya menggeleng lalu mendekatkan wajahnya pada Ari,dengan nyali yang besar dikecupnya pipi kiri Ari,membuat Ari bengong seketika.
"Makasih" ucap Tari setelah menaiki motor Ari, dipeluknya tubuh Ari dari belakanh dengan erat sambil menyenderkan kepalanya pada punggung tegak Ari. Dibalik helmnya full face nya Ari tersenyum mendapati perlakuan manis Tari.
¤¤¤¤¤
Happy new year para selir Ari hihihi. Okay edisi sweet nya udin aku post. Moga masih mau baca dan nunggu edisi mereka selanjutnya :) gomawo ...
Salam sayang
Moi...

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerpen MatahariSenja Dan JinggaMatahari
FanfictionBerisi beberapa kumpulan cerpen dengan karakter novel Jingga Dan Senja karya Esti Kinasih.