Twenty

85 9 7
                                    

Bethany PoV

Aku duduk persis di depan Josh. Ia mengaduk-aduk minumannya. Sedari tadi aku tak berhenti memperhatikan fisiknya. Apa dia punya pacar? Pertanyaan itu bergelayut di pikiranku. Ia kemudian melihat ke arahku, mendapatiku sedang memperhatikannya. "Why did you staring at me?" Tanya Josh sambil tersenyum kecil. Aku langsung salah tingkah.

"Uhm.. no, I.. I just.."

"Do I have any girlfriend, right?" Katanya sambil mengedipkan sebelah matanya. "What?" Bagaimana caranya ia bisa langsung menebak apa yang ku pikirkan.

"I don't have any." Jawabnya. Oh, wow, bagaimana bisa? Batinku.

"Aku belum menemukan yang tepat." Jawabnya sambil mengangguk. "Oh, I see." Aku mengangguk mantap.

Percakapan kami menjadi kaku, karena pertanyaan bodohku.

Adam PoV

Ya, tak butuh waktu yang lama, aku dan anak perempuan itu menonton TV bersama. Demi imej Mom dan Dom, sumpah, aku tak bisa berhenti memikirkan Bethany. Maksudku, dia bersama musuhku! Josh Bending, teman-teman! Lelaki playboy, badboy, bahkan dia sudah punya kekasih! Aku tak habis pikir, bahkan aku sangat khawatir akan Bethany sekarang.

"Adam?"

Aku menengok. Anak perempuan itu memanggil namaku? "Me?" Tanyaku tak percaya. "I'm Mia Anderson, by the way." Ucapnya sambil tersenyum. "Oh, yeah, you must be.. hahaha.."

Ia terlihat sangat kaku dan pemalu dengan rambut cokelatnya yang dikepang bridal style dan kulit superputih yang membuat freckles di wajahnya jelas terlihat. "How are you?" Tanyaku, mencoba membuka percakapan. Ia mengangguk pelan, "Aku baik saja, aku bersekolah di St. Louis Medical School, aku cukup suka sains." Jawabnya dengan nada anggun.

"Oh, that's cool." Jawabku.

"Kau suka sains?" Tanyanya.

"Ya, ya, beberapa, hanya Saintifik Hologram. Aku ingin menjadi peneliti geografi." Jawabku. Ia tersenyum malu. Aku tertawa melihat tingkahnya yang super anggun.

"Mia, can I have your number?"

Bethany PoV

"I was wondering." Kata Josh. Aku mendeham, seperti mengatakan what are you wondering?

"Why did you like Adam? He's basically just a boy." Tanyanya. "Oh, I'm surprised you asking me that question, Josh." Kataku.

"Oh, sorry, no hurt feelings.."

"No, I mean, I don't know either. I just love him, just like that." Jawabku mantap.

"Just like that?" Tanyanya seakan tak percaya. "Uh-uh." Jawabku sambil mengangguk penuh yakin. "Kau mudah jatuh cinta, ya?" Tanyanya sarkastik.

"What? No! It's my first time fallin love with someone." Jawabku.

"You really don't have a-second-time?" Tanyanya lebih sarkastik lagi. Aku menatap matanya yang paling dalam, dan aku terhanyut bersamanya.

Josh.

Aku mulai menyukainya ku rasa.

10 P.M.

Aku berbaring di kasurku, membayangkan apa saja yang terjadi barusan bersama Josh. Rupanya ia orang yang manis, entahlah, aku suka caranya memperlakukan wanita sebagai ratu. Ia berhasil membuatku terkesan. Bagaimana dengan Adam? Aku belum melihatnya..

Adam PoV

Aku berjalan kembali ke rumah, setelah mengantar Mia ke rumahnya. Untung saja ia tak serumah dengan Josh, aku tak akan sudi jika gadis sebaik dia satu rumah dengan seorang badboy seperti Josh. Oh, sebaiknya aku langsung pulang, aku harus menemui Bethany dan menanyakan kabarnya!

Bethany PoV

Aku berjalan ke kamar Adam, dimana dia?

"Hey!" Adam muncul dari tangga. "Hey, darimana saja kau?" Tanyaku, sedikit penasaran. "Uhmmm.. just hanging out. What about you? Where've you been?" Tanyanya.

"Same." Jawabku. Aku sedikit tak puas dengan jawabannya. Ia pasti jalan bersama anak perempuan bernama Mia Anderson itu. "Baby, do you want to sleep?" Tanya Adam membuyarkan pikiran negatifku tentangnya. "Yeah, sure." Akupun masuk ke dalam kamar Adam.

Brotherhood // cameron dallasWhere stories live. Discover now