Maybe I just can't stop dreaming. This is the most beautiful things that I had, but this is the most terrible things too that you realize.. You can't go with him.
"Adam?" Aku membangunkannya, mungkin saja ia belum tertidur. "Ya?" Ia langsung bangun, ternyata ia belum tidur, ia sedang memainkan HPnya!
"What're you doing?" Tanyaku.
"Oh.. I.. I just can't sleep. Why are you still awake?"
Aku menggeleng pelan. "Adam, kau pikir kita akan bisa terus bersama?" Tanyaku lalu menyandarkan kepalaku di pundaknya. Ia merangkulku sehingga aku jadi ada di pelukannya. "This is like a quarantine, I don't know. I feel they are planning something about us." Jawabnya. Aku mengangguk pelan. Pasti, mereka pasti merencanakan sesuatu.
"How if we can't be together?" Tanyaku lagi. "I will still protect you, as a brother." Jawabnya. Jawaban yang sangat tidak memuaskan.
Aku berbalik badan.
"Kau baik saja?" Tanyanya. Aku diam.
How if we can't be together?
I still protect you 'as a brother' you said?
×××××
"Bethany! Wake up!" Mom mendebrak pintu kamar Adam yang memang sedikit susah dibuka. Aku membuka mataku dan melihat ke sampingku. Where's Adam? Dia tak ada disitu. Aku langsung bangun. "Mom, where's Adam?" Tanyaku.
"He was went to Mia's place. You didn't go with him?" Tanyanya.
Apa? Maksudku.. Apa ia sukses terjerat rencana Mom dan Dom?
"Impossible, Mom. Where is he?" Tanyaku sekali lagi, dengan nada yang dibuat sok serius. "I told you he was went to Mia's place." Kata Mom dengan nada mengecam. Aku pun turun dari kasur, dan melihat ada catatan di meja kecil..
Babe I'm going to Gordon's place. Love you xoxo Adam
Apa?
Ia bilang ia pergi ke tempat Gordon sementara Mom bilang ia sedang di rumah Mia! Ada sesuatu yang tidak beres. Aku pun meneleponnya..
Adam PoV
She's still sleep. Aku segera bangun dan bersiap. Tak lupa aku membuat catatan kecil, agar ia tahu aku kemana. Aku pun menuruni tangga. "Babe, why so early?" Tanya Mom. "Oh, aku akan ke tempatnya Gordon, ada latihan kecil." Jawabku sambil menutup resleting jaket yang ku kenakan. "Oh, Adam, bisa kau membantuku?" Mom mengangkat sebuah box berukuran sedang. Aku memandanginya. "Give it to Paul Anderson, Mia's father." Kata Mom.
"Oh, Mom, sorry, I can't.." Kataku.
"Uh-uh! You should, honey! And don't forget to send my greetings to Mia, O.K.?" Mom langsung memberikan kotak itu padaku, oh, cukup berat.
×××××
Aku pun sampai di depan rumah keluarga Anderson. Aku memarkirkan mobilku dan membawa box tersebut. Knock.. Aku mengetuk pintu rumah berukuran kecil itu."Yeah?" Oh, itu Mia.
"Oh, hey," sapaku. Ia tersenyum. "Hey, Adam. What's up?" Tanyanya dengan senyum manisnya. "Oh, aku mengirim ini dari ibuku, untuk ayahmu." Kataku.
"Oh, c'mon get in." Ia membuka pintunya lebar-lebar lalu menutupnya kembali. Rumanya sangat rapi dan sepi. "Simpan saja di tangga." Katanya. Akupun langsung melakukan instruksinya.
"Jadi, kau sendirian?" Tanyaku. Ia mengangguk pelan. Kami pun duduk di sofa, dekat perapian. "My father went to his office." Lanjutnya. Aku berdeham. Ia menunduk saja, sedangkan aku suka memperhatikannya.
Kami pun mengobrol, sampai suasana mencair. Rupanya ia gadis yang ramah dan menarik.
"Hahahahaa.." Kamipun tertawa akan jokes yang kami buat sendiri. Rrrrr... Rrrr... HPku berdering. "Wait a second, Mia." Akupun melihat layarnya.
Bethany.
Ya tuhan, ia pasti mencariku!
"Ha..halo?" Kataku.
"Adam where are you?" Tanyanya sedikit berteriak.
"I..i.." Aku harus bilang apa?!
"Tell me where are you now?!"
"I..i am at Mia's place.." Tuuutt... Sambungan terputus.
Bethany PoV
I know right? Shit happens between us.
YOU ARE READING
Brotherhood // cameron dallas
FanfictionA story about siblings love between Bethany Elodie (Bethany Mota) and Adam Elgus (Cameron Dallas) served in Bahasa and English Copyright 2015 © arashnia