Twenty-Eight

124 11 3
                                    

Aku berjalan perlahan ke sudut taman di depan rumahku. Oh, ya, biar ku beritahu keadaanku saat ini. Aku dalam masa pengawasan orangtua, dan aku berada di Detroit. Maka itulah kenapa aku tak berada di sekolah sekarang. Adam masih di Illinois kurasa, bersama nenek. Mom dan Dominic sudah mempersiapkan segala surat perpindahanku. Mungkin ini saatnya menjadi si Bath.

Josh direhabilitasi dengan anggapan pelecehan seksual. Aku beruntung ia mendapatkan hal yang pantas. Karena seisi Huskies membenciku. Sama seperti di West Wood. Kembali lah aku, si Bethany yang dibenci oleh setiap insan di muka bumi ini.

Ini sudah 5 bulan sejak kejadian itu.

Aku mengandung anak Josh.

Entahlah, ini terasa sangat asing bagiku. Tak pernah ku sangka aku akan berakhir seperti ini. Mulai sekarang aku bisa merasakan sesuatu menyentuh dinding perutku atau rasa mual yang sangat menjijikan. Namun aku tidak takut. Aku menikmati hari-demi-harinya. Entah kenapa ini membuatku semakin sayang kepada Mom. Aku menjadi bisa merasakan apa yang Mom rasakan dulu.

"You should be a kind person, baby.. You will have a great life so don't waste your time for nothing.. Mommy loves you, baby." Aku berbisik ke perutku sendiri. "Our baby will."

Aku menengok ke belakang. "Adam?!" Aku segera beranjak dari hamparan rumput ini. Ya tuhan! Itu Adam! Benar-benar seseorang yang aku harapkan untuk datang pada masa-masa sekarang. "You here!" Seruku. Aku langsung memeluk erat tubuhnya yang selalu wangi. Namun serasa ada yang mengganjal, ya, perutku kan sudah membesar.

"Aku bertanggung jawab penuh akan kau dan bayimu." Katanya, ia menyodorkan sebuah kertas..

Itu adalah sebuah surat pernyataan, seperti surat lamaran, entahlah, aku tak pernah melihat itu sebelumnya. "What?" Tanyaku. Ia memegang tanganku, lalu membuka telapak tanganku dan menaruh sesuatu disitu.

Sebuah kotak.

"We will." Lanjutnya. Aku melihat matanya. Apa? Aku pun membuka kotak berwarna biru tua itu..

Sebuah cincin perak.

"Adam? What's this?" Tanyaku. Emosiku memuncak seperti roller coaster. Perutku bergemuruh kesenangan. "I will talk to Dad. You'll be the most beautiful bride that I ever seen." Ia lalu mencium keningku.

Apa..... Apa ini?

...

Adam dan aku masuk ke dalam rumah. "Nothing different." Ucap Adam. Aku mendeham sambil mengelus-elus perutku. "Adam?" Dad langsung keluar dari kamarnya. "Hey, dad!" Ia lalu memeluknya.

"Adam, what're you doing here? How are you?" Kata Dad penuh semangat. "I will be your son-in-law." Kata Adam, lalu memberikan secarik kertas yang sama kepada Dad. Dad membacanya.

Sementara aku hanya terdiam, seakan-akan hanya bisa menonton.

Kemudian Dad tersenyum. "That's my boy." Kemudian Dad memeluknya. Aku otomatis tersenyum, walaupun tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Entahlah, aku hanya menyukai saat orang lain tertawa.

"We will getting married this sunday." Ucap Adam.

"WHAT?! ARE YOU SERIOUS?!!!!!!" Aku langsung kegirangan. Lalu mencium bibir manis Adam. Kakakku sendiri.

...

Sunday, the marriage day,

Adam PoV

I feel like a winner. She will be mine, my own sister. I hope someday she will understand what's inside of that letter I show her. She's just afraid, I know it.

What I wrote?

I wrote.. That I wanna be her husband and never do any sex contents with her. Whatever, she will gets a baby, I think one child was an awesome idea. You know why I wrote thus letter? Because I know.. She will get "hurt" if I do that to her. I mean it's a biological hurt. We're siblings, we can't have a sex.

Dia berjalan ke altar dengan pakaian pengantin yang sangat cantik. Aku bisa melihat kebahagiaan dari wajah polosnya. Bethany, aku sangat mencintaimu andai kau bisa menyadari itu.

Kau adik kandungku, aku tahu itu.

Kau adik terbaik yang pernah aku miliki.

Bethany PoV

Aku tak menyangka bahwa hari ini benar-benar ada. Setelah sekian banyak bencana yang aku alami, he's here. Dan dia benar-benar menikah denganku, di umurnya yang 18 dan aku yang berumur 16.

Aku semakin mencintai Adam. Detik demi detiknya, seiring bayi dalam kandunganku detaknya mulai terasa.

Adam Elgus.

Maksudku

Adam Elodie. Kau adalah seorang kakak yang baik, kau juga seorang kekasih yang baik, dan kau akan menjadi suami dan ayah yang baik.

You're the best brotherhood that I ever had. I love you, for ever.

Brotherhood // cameron dallasWhere stories live. Discover now