"Bethany?!!!"
Ya ampun! Itu nenekku! Kenapa? Kenapa ia ada disini? Adakah seseorang yang bisa menjelaskannya? Pikiranku langsung kacau dalam hitungan detik. Apa mungkin... tidak, tidak!
"Hey, apa kalian sudah mengenal satu sama lain?" Tanya Adam sumringah. Namun tidak bagiku, wanita yang Adam sebut neneknya adalah nenekku juga! Apa maksudnya ini?
"Bethany! Apa kabar sayang? Cucuku tersayang!" Nenek langsung memelukku. Aku masih terkaget, dan kini wajah Adam pun berubah.
Hatiku bergetar karena tak tenang. Apa mungkin.. maksudku, kenapa nenek ada disini? "Kenapa kau ada disini, Bethany?" Nenek melepas pelukanku. Adam langsung berlari meninggalkan kami.
"Adam!" Seru nenek.
Aku menahan deru air mata. Apa mungkin kami adalah saudara? Tidak! Itu tidak boleh terjadi dalam hidupku! Kenyataan pahit itu tidak boleh menjadi kenyataan! "Apa yang terjadi dengan Adam, Bethany? Kau sudah bertemu kakakmu? Apa kabarmu?" BANG!! Hatiku serasa ditembak oleh berjuta peluru yang menembus kulitku begitu saja. Gundah gulana dihatiku langsung terbukti. Adam adalah kakakku. Memang, memang aku tak bisa menerimanya. Namun ini adalah kenyataan.
"Nenek, can you please explain to me who am I and who is Adam?" Kataku. Setelah itu, Adam terdengar turun dari tangga dengan tas ranselnya. Kami berdua menatap Adam. "Where are you going, honey? Stay here with your sister.." Lemah nenek. Ya tuhan! Ini tidak boleh terjadi!
"I hate you, Bethany!" Adam langsung meninggalkan kami berdua dan berjalan keluar rumah menembus dinginnya udara Illinois. Aku memegang kepalaku, rasanya mau pecah. "Oh, what happen, honey? What's wrong?" Tanya Nenek mulai panik. Nenek benar-benar tak berubah, itu yang membuatku langsung mengenalinya. Dan ia, ia mungkin langsung mengenaliku karena aku cucu kesayangannya. Ya, aku masih ingat 9 tahun yang lalu aku selalu main bersama nenek. Aku langsung terjatuh di pelukan nenek.
"He's my boyfriend, grandma.." Aku mulai menangis.
"Ya tuhan! Dia kakakmu, sayang! Dia kakak kandungmu.." Aku hanya bisa menangis. Bagaimana bisa semua ini terjadi?!
"Kenapa nama belakangnya bukan Elodie? Jawab nenek.." Kataku sambil terisak-isak. "Tenangkan dirimu sayang, nenek akan buatkan kau teh panas dulu." Ia beranjak, dan mengambilkan aku segelas teh panas.
"..ayahmu menitipkan Tom kepadaku saat kau masih berumur satu tahun. Ia benar-benar tidak ingin Tom diambil oleh ibumu. Sampai-sampai ia mengganti nama Tom menjadi Adam. Nama Elgus disamarkan, itu merupakan persatuan dari Elodie-dan-Gustav, kau tahu? Suami ibumu yang sekarang bernama Dom Gustav. Setelah itu Adam tinggal bersamaku sampai detik ini. Ibumu menikah dengan Dom dan berniat tinggal di Illinois agar selalu bisa bertemu dengan Adam." Jelas nenek. "Tapi kenapa Mom dan Dad menyembunyikan bahwa aku punya kakak? Bahkan tidak ada yang pernah memberitahuku?" Kataku kesal.
Nenek menunduk. "Mereka hanya tidak mau mengingat satu sama lain, mereka memisahkan kalian berdua juga merupakan salah satu cara agar mereka tidak bersatu lagi." Jawabnya. Satu yang ku rasa detik ini, pusing. Aku benar-benar tak bisa berpikir jernih. "Tapi nenek.. Aku mencintai Adam.." Kataku. Nenek hanya diam. "Sebaiknya jangan, sayang, kau sudah tau bahwa kalian tidak pernah boleh mencintai satu sama lain. Beritahu ibumu tentang ini, sebelum kalian berdua semakin jauh mencintai satu sama lain." Kata Nenek.
Aku pun memutuskan untuk pulang ke rumah menggunakan taksi. Aku benar benar blank. Tidak tahu apa yang harus aku lakukan selanjutnya. Dunia tidak adil. Mengapa saat aku mencintai seseorang, ia bukan orang yang kubolehkan? Dunia tidak adil, andai aku bisa mengubah nasibku, aku lebih memilih tidak pernah bertemu dengan Adam sama sekali.
YOU ARE READING
Brotherhood // cameron dallas
FanfictionA story about siblings love between Bethany Elodie (Bethany Mota) and Adam Elgus (Cameron Dallas) served in Bahasa and English Copyright 2015 © arashnia