Evelyn's
Tiada hari tanpa kuliah. Seperti biasa, di temani dengan Leo-ku. Entah, Leo hari ini seperti tidak mood kuliah. Dari tadi kerjaannya hanya diam menatap jalan, bahkan omongan ku sama sekali tidak di dengarkan. Di dalam mobil pun dia kadang berdecak kesal, seperti ada sesuatu dipikirannya yang membuatnya memiliki mood jelek.
"Kamu ke kelas aja duluan, aku mau ke toilet." ucap Leo dan segera meninggalkan ku.
Apakah Leo baru saja patah hati? Entah, aku sangat penasaran dengan perasaannya terhadap wanita. Aku takut, karena dia terlalu sering bersama ku, gadis-gadis yang ia sukai langsung mundur karena mengira aku dan Leo berpacaran. Karena tidak semua orang di kampus ini tahu bahwa aku dan Leo adalah saudara sepupu.
Sepertinya, aku harus mencoba untuk menghindari Leo agar ia bisa bebas memilih gadis mana yang ia sukai. Walaupun kami bersaudara, mungkin tetap saja aku adalah penghalang baginya. Karna disaat aku memiliki pacar, dulu ketika putus ada salah satunya mengatakan kalau ia tidak suka Leo dekat dengan ku, dan itu tidak di terimanya walaupun kenyataannya Leo adalah sepupu ku.
"Evelyn!!!" panggil Fei, teman dekat ku.
Yaps, selain Leo aku mempunyai teman dekat lain. Ia adalah Wang Fei, gadis keturunan China-Indonesia. Kami berteman sejak awal masuk kuliah, namun kami jarang bertemu karena kita berbeda fakultas dan jurusan. Dia ada di jurusan performing arts, sedangkan aku Bisnis Management.
"Huh, kamu sombong sekarang!" ucap ku pada Fei. Ia malah tertawa lalu memeluk ku. Aku membalas pelukannya lalu melepasnya.
"Leo kemana? Tumben sendiri... biasanya berdua terus." ungkap Fei.
"Lagi di toilet, anaknya lagi pms sekarang, dia diam aja dari tadi." jawab ku. Fei langsung tertawa lagi.
Fei ini adalah salah satu gadis yang ku tahu menyukai Leo, ia sangat menyukainya. Yang kutahu, karena Leo sangat cuek, ia hanya bisa mengaguminya dalam diam. Dulu aku pernah berusaha menjodoh-jodohkan Fei dengan Leo, tetapi hasilnya malah Leo marah-marah padaku dan tidak mau berbicara pada ku atau menjemputku selama 1 minggu.
"Eh Fei, mau ku dekatkan dengan Leo lagi nggak? Dia masih single tuh." tanya ku pada Fei. Fei tersenyum simpul.
"Aku sih masih mau-mau aja. Cuma Leo gimana? Nanti dia marah-marah lagi ke kamu... lagian, aku juga sibuk fokus sama tugas." jawab Fei.
"Hmm... bener juga, tapi nanti aku usahain ya!"
"Tapi aku nggak maksa kamu ya. Aku juga nggak apa-apa kalau dia nggak mau." jawab Fei lagi. Aku mengangguk dan tersenyum padanya.
"Oh ya, aku masuk kelas dulu ya! Jamnya dosen idola nih." ucap ku pada Fei. Wajahnya langsung berubah berbinar.
"Maksud kamu Pak Nathan? OMG! Mungkin kalau dia ngajar dijurusan ku, aku nggak bakal sia-siain itu!" respon Fei. Wah, berarti Pak Nathan memang sudah benar-benar terkenal di kampus! Bahkan dari jurusan tetangga aja tahu kalau ada dosen tampan dijurusan ku.
"Hahaha, aku malah tidur di jam materinya." jawab ku.
Fei langsung membuka mulutnya terkejut. "Beneran? Wah parah, kamu udah sia-siain jam pelajaran dosen ganteng!"
"Hahaha udah lah, aku masuk kelas dulu ya. Daaaaah!" ucap ku sambil melambaikan tangan ku. Fei tampak tersenyum dan melambaikan tangannya juga.
"Salam buat Pak Nathan ya!"
Lagi-lagi, aku hanya bisa tertawa mendengar ucapan Fei.
-
Aku mencatat bagian-bagian penting dari materi yang di ucapkan Pak Nathan. Kali ini aku sudah tidak akan mengantuk karena tadi sebelum berangkat aku sudah meminum segelas kopi hitam, tentu saja aku meminumnya diam-diam karena Ayah tidak pernah mengizinkan ku meminum kopi hitam yang pahit itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Student that I Love
Любовные романы"Dia telah menjadi perhatian ku semenjak memasuki awal semester, bahkan ia telah menjadi alasan ku untuk tetap menjadi dosen hingga aku menomor dua kan pekerjaan ku sebagai Direktur Utama. Dia adalah gadis cantik yang cerdas dan tentu saja, lucu."...