-Flashback-
4 Years Ago...
Evelyn mengeluh kesal ketika panggilan ke 20-nya tidak di angkat oleh Nathan. Hari ini, mereka ada jadwal foto pre-wedding dan memilih bentuk kartu undangan. Sesuai rencana mereka beberapa hari yang lalu, Nathan akan menjemput Evelyn di rumahnya jam 7 pagi. Namun sekarang menunjukkan pukul 8 pagi dan Nathan sudah sangat telat untuk jadwal pemotretan mereka.
Dengan terpaksa, Evelyn mengendarai sendiri mobilnya menuju apartemen seseorang yang akan resmi menjadi suaminya 2 bulan lagi. Evelyn merasa sangat khawatir kalau tiba-tiba terjadi sesuatu dengan Nathan karena setiap ia menghubungi pria itu, tidak di angkat sama sekali. Karena biasanya sebelum deringan ketiga, Nathan langsung menerima panggilannya.
Kini Evelyn sudah berada di depan pintu unit apartemen. Ia langsung menekan bell berkali-kali agar pria itu cepat keluar. Benar saja, Nathan membukakan pintunya dan Evelyn sangat terkejut dengan penampilan pria itu saat ini. Terlihat bahwa Nathan hanya memakai celana santai selutut dengan bagian atas yang terekspos. Evelyn mengerang kesal karena mengetahui bahwa Nathan baru saja bangun tidur.
"Evelyn?!" ucap Nathan terkejut.
"Kenapa?! kamu lupa sama pem—"
"Nathan! Semalam pakaian aku kamu lempar kemana?" teriak seorang wanita dari dalam unit apartemen Nathan.
Evelyn sangat terkejut mendengarnya apalagi wanita itu berada di belakang Nathan dengan hanya memakai bathrobe-nya. Yang membuatnya terkejut lagi, wanita itu adalah Luna! Wanita yang selama ini selalu membuatnya kesal dan cemburu karena selalu mendekati calon suaminya itu. Perhatian Evelyn beralih ke tubuh Nathan yang di beberapa bagian tubuhnya ada bercak merah serta bau alcohol yang menyeruak.
Tanpa sadar, air mata Evelyn jatuh begitu saja. Dadanya terasa sangat sesak melihat dengan mata kepalanya sendiri apa yang terjadi pada tunangannya itu. Seketika Evelyn terjatuh dan menundukkan kepalanya. Ia menangis kencang karena orang yang sangat di cintainya itu. Luna juga tak kalah terkejutnya ketika mengetahui bahwa tamu yang datang adalah Evelyn.
"E-evelyn... aku bisa jelasin, aku mohon jangan salah paham!" ucap Nathan panik sambil berjongkok, mensejajarkan dirinya dengan Evelyn yang terduduk. Nathan menangkup pipi Evelyn, berusaha agar gadis itu mau menatapnya.
Evelyn langsung menghempaskan kasar tangan Nathan dari wajahnya dan memaksa masuk ke dalam unit apartemen Nathan. Ia menghampiri Luna dan langsung menampar serta menjambak rambut wanita itu. Luna tidak membalas dan hanya mengaduh kesakitan hingga semuanya berhenti karena Nathan memisahkan mereka dengan memeluk Evelyn menjauh.
"Dasar wanita murahan!!! Ternyata otak mu sangat bodoh, jauh-jauh sekolah di Jerman pas pulang malah jadi jalang!!" teriak Evelyn kasar dengan tangannya berusaha melawan Luna. Ia berusaha melepaskan pelukan Nathan yang sangat keras.
"Evelyn, diam! Aku bisa jelasin!" ujar Nathan. Evelyn menyikutkan perut Nathan hingga pria itu mengaduh kesakitan dan melepaskan Evelyn.
Penampilan Evelyn sudah sangat kacau dengan keringat yang bermunculan di dahinya serta rambut panjangnya yang acak-acakan. Pandangan Evelyn tampak mengelilingi ruang apartement Nathan. Dilihatnya sudah sangat berantakan hingga pandangannya terjatuh pada dalaman yang tampaknya milik Luna tercecer di dekat sofa.
Evelyn kembali menangis dan menatap Nathan yang masih memegangi perutnya akibat pukulannya yang sangat keras. Tatapan Evelyn terlihat sekali bahwa ia sangat jijik pada Nathan. Ia sudah malas melihat Luna yang masih tampak kesakitan akibat tamparan dan jambakan di kepalanya hingga beberapa helai rambutnya masih menyangkut di tangan Evelyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Student that I Love
Romance"Dia telah menjadi perhatian ku semenjak memasuki awal semester, bahkan ia telah menjadi alasan ku untuk tetap menjadi dosen hingga aku menomor dua kan pekerjaan ku sebagai Direktur Utama. Dia adalah gadis cantik yang cerdas dan tentu saja, lucu."...