Part 21

89.4K 4.1K 90
                                    



Vote dulu sebelum baca!

-----------------------------------

Author's

Suasana terasa sangat tegang ketika Evelyn kembali ke rumah. Terlebih, Nathan memutuskan untuk mampir dengan tujuan menjelaskan semua yang terjadi perihal hubungan mereka. Termasuk, Evelyn yang diam-diam menjalin kasih dengan Nathan di belakang Darrel. Setelah hubungan Evelyn dan Darrel putus, dan Nathan siap serius dengan Evelyn, bukan berarti ayah akan menyetujuinya begitu saja.

"Kalian sama-sama sudah dewasa, terutama kamu Evelyn, seharusnya kamu tidak menggantung hubungan mu dengan Darrel...dan Nathan, kamu seharusnya tau diri kalau mau deketin anak saya, dia udah punya pacar" ujar ayah berusaha sabar. Sebenarnya ayah sangat ingin menumpahkan semua kemarahannya pada anaknya dan Nathan. Tetapi ia tidak bisa, karena darah tingginya akan kambuh.

"Tapi, aku sama Darrel udah putus" ucap Evelyn dengan takut-takut.

"Ya itu sekarang!!! Ya ampun Evelyn, kamu itu benar-benar nggak ada bedanya sama orang yang udah selingkuhin kamu dulu! Tau kan rasanya? Siapa yang nggak pulang 4 tahun cuma buat lupain mantan kamu? Itu pertama kalinya kamu stress gara-gara putus...biasanya juga santai kalau habis putus" ucap ayah, menyindir Nathan. Nathan yang merasa tersindir hanya bisa diam, berusaha memaklumi.

"Iya maaf ayah, Sebenarnya dari awal Evelyn mau putusin Darrel...tapi dia baik banget, aku nggak tega..." ucap Evelyn.

"Justru, kamu orang yang paling tega! Gara-gara hal ini, perusahaan ayah sama perusahaan keluarga Darrel hampir aja putus kerja sama, dan perusahaan ayah bisa rugi besar kalau hal itu terjadi... Tapi, karena Darrel yang menenangkan orang tuanya agar tetap professional, mereka berpikir lagi sampai akhirnya hal itu nggak terjadi..." jelas ayah Evelyn. Ibu yang berada disebelahnya berusaha menenangkan dengan mengusap punggung suaminya.

"Maaf..." ucap Evelyn, dengan terisak.

Evelyn tidak menyangka, Darrel akan sebaik itu. Ya, Darrel sejak dulu memang yang terbaik. Bahkan Evelyn sampai meragukan Darrel, bahwa pria itu bukan manusia, tetapi malaikat. Berpacaran dengan Darrel selama 1 tahun lebih, Evelyn belum mengetahui sama sekali kelemahan Darrel. Menurut Evelyn, Darrel sangatlah perfeksionis. Wajahnya yang tampan, tubuhnya atletis, sifatnya yang sabar dan ceria, otaknya yang cerdas, dan keramahan selalu menyertai dirinya.

"Sekarang apa yang kalian rencanakan?" tanya ayah pada Nathan dan Evelyn. Tangan kanannya memijit pelipisnya sendiri, untuk mengurangi rasa pusing.

"Ekhm..., gini, sebenarnya sejak bertemu dengan Evelyn lagi, saya berniat untuk menikahinya...selama beberapa tahun ditinggal Evelyn, bukan hal yang mudah bagi saya" ucap Nathan dengan nada yang sangat mantap. Ayah bahkan sampai melotot melihat keberanian Nathan dalam ucapannya.

"Anggaplah sekarang kesempatan saya untuk menjelaskan kejadian empat tahun yang lalu, pada waktu itu saya benar-benar nggak bisa nolak Luna ketika ia mengancam akan bunuh diri kalau saya nggak nurut minum alcohol, padahal dia tau kalau saya alergi sama minuman itu...karena Luna adalah orang yang sangat nekat, saya terpaksa nurut...padahal, ancamannya dia sangat nggak berdasar..." jelas Nathan sambil menatap yakin seseorang yang mungkin akan menjadi ayah mertuanya.

"...setelah ketemu Evelyn lagi, saya benar-benar ingin memperbaiki semuanya dan berjanji akan langsung melamarnya kembali, tidak peduli dengan adanya laki-laki lain, selama janur kuning belum melengkung, pasti kesempatan untuk saya masih ada...jadi, dengan kesungguhan hati saya, saya ingin melamar Evelyn kembali..." lanjut Nathan sambil menyodorkan kotak cincin berwarna merah hati dan membukanya dihadapan Evelyn serta kedua orang tuanya.

Cute Student that I LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang