HAPPY NEW YEAR 2016!
Postingan pertama di tahun 2016,
Jangan lupa vote ya!
Vote kalian ngebantu aku buat lanjutin cerita ini... soalnya akhir-akhir ini lagi buntu.
Happy Reading!
-------------------
Evelyn's
Tidak terasa, 4 hari lagi adalah kepulangan kami—aku, Pak Nathan, dan Ernest ke Indonesia. Semakin lama aku di Negara ini, aku jadi rindu rumah dan masakan khas Indonesia. Aku juga rindu dengan Ayah dan Ibu.
Nanti malam, Orang tua Pak Nathan akan tiba di rumah Aunty setelah dari Canada. Berarti, akan ramai suasana di rumah Aunty. Selama aku tinggal di sini, aku baru sadar kalau ternyata Aunty tidak memiliki anak dan suaminya telah meninggal dalam sebuah kecelakaan. Aku merasa sedih melihat wanita sebaik dan sekuat dirinya harus menerima cobaan seperti itu. Apalagi rumahnya terbilang besar untuk ukuran tinggal seorang diri. Rumah Aunty memiliki lima kamar dan 3 kamar mandi.
Menurut cerita Pak Nathan, dulunya rumah ini sangat ramai dengan adanya Kakek dan Nenek. Namun setelah mereka meninggal dan anak-anak mereka pindah ke luar negri (Termasuk orang tua Pak Nathan), rumah itu menjadi sepi dan hanya tinggal Aunty.
"Kamu lagi apa?" Pak Nathan memeluk tubuh ku dari belakang dan menyandarkan kepalanya di pundak ku. Aku terlonjak menerima perlakuannya itu.
"Kak Nathan... nanti ada yang lihat..." aku mengingatkan.
"Santai aja, mereka udah tau." jawabnya.
Aku menghela nafas panjang, pasrah dengan perlakuannya.
Aku dan Pak Nathan sedang berada di balkon. Di bawah sana, tampak beberapa anak kecil dengan raut wajah bahagia mereka bermain salju. Ada yang membuat snowman, perang bola salju, membuat jejak kupu-kupu, dan lain-lain.
"Besok, aku mau mengajak kamu ke suatu tempat..." ucap nya.
"Beneran? Kemana?" tanya ku.
"Rahasia... bakal aku kasih tau besok siang." jawab nya.
Kalau dia tidak mau memberi tahu sekarang dimana tempatnya, kenapa ia malah memberi tahu ku kalau besok akan mengajak pergi? Ah jadi penasaran!.
"Kak Nathan? Tidur ya?" tanya ku padanya. Karena ia hanya diam dan hanya hembusan nafas hangatnya yang terasa di tengkuk ku. Namun, pertanyaan ku tetap tidak di jawabnya dan ia memeluk ku semakin erat.
"Uhuk!!! Uhuk!!! Ekhmm!"
Pak Nathan langsung melepaskan pelukannya lalu kami sama-sama menoleh ke arah suara seseorang yang sedang terbatuk-batuk itu.
"Lo kenapa nest?" tanya Pak Nathan. Ya, Ernest berdiri tak jauh dari kami dan saat ini wajahnya benar-benar memerah dan air putih terlihat tumpah di lantai. Sepertinya Ernest tersedak.
"Ah Sorry, gue kebetulan lewat terus liat kalian pelukan," jawab Ernest.
"Udah sana-sana, ganggu!" usir Pak Nathan. Ernest tertawa pelan lalu mengedipkan sebelah matanya pada ku. Ernest memang benar-benar genit, selama aku tinggal di sini pun hampir setiap hari ia menggoda ku. Tentu saja itu ia lakukan sengaja di depan Pak Nathan, kalau kami hanya berdua ia hanya bercanda biasa pada ku.
"Ehhh!! Berani ya!" ku lihat Pak Nathan hendak menghampiri Ernest. Namun Ernest langsung kabur mencari aman. Aku hanya bisa tertawa melihat tingkah dua orang dewasa yang tampak kekanakan ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/54898613-288-k961423.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Student that I Love
Romance"Dia telah menjadi perhatian ku semenjak memasuki awal semester, bahkan ia telah menjadi alasan ku untuk tetap menjadi dosen hingga aku menomor dua kan pekerjaan ku sebagai Direktur Utama. Dia adalah gadis cantik yang cerdas dan tentu saja, lucu."...