(5) Cinq

10K 973 86
                                    

Warning!!!

Ga ada adegan smut. So jangan kecewalah hihi

.

.

.

Jam diruang tengah menunjukan pukul duabelas tengah malam ketika Kai keluar dari kamarnya.

Ia berdiri cukup lama didepan pintu kamar Krystal untuk memastikan gadis itu sudah terlelap diatas kasur empuknya.

Sesekali Kai menguap menghalau kantuk yang mulai menyerangnya.

Karena sedari tadi ia masih terjaga didepan laptop dikamarnya lengkap dengan headphone yang terhubung dengan alat penyadap yang ia letakan semalam di club tempat ia bertemu dengan Krystal.

Ia menghentikan aktifitasnya ketika tak menemukan petunjuk apapun yang berhubungan dengan misinya kali ini.

Ia merasa bosan karena yang terdengar hanya rintihan wanita dari penyadap suara yang ia letakan ditempat ia bertemu dengan Krystal.

Kai meremas rambutnya frustasi kembali mengingat wajah Krystal saat bermain bersamanya semalam.

Wajah cantik menggoda yang mendorongnya untuk berbuat lebih jauh dan lebih intim lagi.

Itulah alasan pria itu memilih berdiri didepan pintu Krystal saat ini, memastikan gadis itu sudah tidur dan nembiarkan Kai bebas berkeliaran di dapur untuk menikmati secangkir kopinya.

Kai mengambil kotak kopi dari salah satu counter di dapurnya, pria itu menakarnya perlahan sebelum gelas berisi kopinya ia isi dengan air panas.

Kai membawa serta kopi itu ke meja makan, duduk dalam diam sembari menikmati kopinya.

Ia menyesap kopi panas itu lamat-lamat. Tapi memang pada dasarnya Kai hanya manusia normal biasa rasa kantuknya bahkan tidak bisa dihalau oleh secangkir kopi.

Dan pada akhirnya kepala yang sedari tadi terantuk dineja makan kini jatuh sempurna seiring dengan deru nafas Kai yang memberat dan mulai teratur. Pria itu sudah tertidur.

.

.

.

Krystal terbangun ketika ia mendapatkan sebuah mimpi buruk dalam tidurnya.

Gadis itu berjalan keluar dari kamarnya, untuk mendapatkan segelas air putih, karena kerongkongannya terasa kering. Lagi pula ini sudah jam enam pagi, Kai tidak akan memarahinya bukan, jika ia hanya ingin meminum segelas air.

Krystal mendapati Kai yang tengah tertidur disamping secangkir kopinya yang sudah tak mengepulkan uap panasnya di meja makan.

Krystal menuangkan air putih kedalam gelas ditangannya, dan memilih duduk disamping Kai.

Sambil meneguk air dari gelasnya Krystal diam-diam mengamati wajah tidur pria yang mencium keningnya semalam, wajah tampannya terlihat tenang dan begitu berkharisma walau dalam keadaan tertidur.

Dari pada membangunkan tidur Kai, Krystal memilih mencari sesuatu yang bisa dimasaknya untuk menu sarapannya dengan Kai.

Ia menemukan bahan-bahan yang ia cari untuk membuat pancake madunya.

Krystal mencampur tepung, telur dan air menjadi satu dalam sebuah wadah, tak lupa gadis itu memasukan beberapa sendok gula dan sedikit garam kedalam adonan pancakenya.

Setelah adonan siap, Krystal menyiapkan wajan dan mengolesinya dengan sedikit mentega.

Untuk ukuran Kai yang tinggal sendirian, dapur ini cukup sempurna dan memiliki peralatan yang lengkap.

MaîtresseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang