(26) Vingt-Six

5.8K 742 64
                                    

Warning!!! Typo everywhere

Happy reading 😘😘😘

.
.
.

Keduanya masih terus bertatapan selama beberapa detik.

Ting

Suara oven yang menandakan susuatu di dalamnya sudah matang mengalihkan pandangan mata keduanya.

Krystal buru-buru berdiri dan menghampiri oven untuk melihat Lemon meringue pie buatannya.

Ia mengeluarkan loyang bulat itu dari oven dengan perlahan.

" Ada yang perlu ku bantu?" Krystal menoleh.

Ia terkesiap melihat Kai yang kini tengah berdiri disampingnya. Dan bodohnya Krystal tak menyadari kehadiran prianya itu.

Krystal buru-buru menggeleng dan membawa pie di tangannya dan diletakan di atas konter untuk mendinginkannya sebelum jadi dessert makan malam mereka.

" Mau makan sekarang?" Tanya Krystal sembari mengeluarkan macaroni schotel-nya dari dalam oven yang lain.

Mata Kai melirik macaroni schotel panggang kesukaannya yang kini tengah di bawa Krystal.

Pandangan Kai tak pernah lepas dari panganan khas Italia itu. bahkan sampai makanan itu sampai di konter untuk di pindahkan ke piring dan mulai ditata dengan rapih oleh Krystal, mata pemuda itu belum juga lepas dari si macaroni schotel panggang.

" Kau yang membuat itu?" Tanya Kai setelah menelan ludahnya.

Krystal mengangguk pelan sembari menaburkan potongan peterseli di atas macaroni schotel panggangnya.

" Boleh aku mencobanya?" Tanya Kai ragu.

" Tidak boleh." Jawab Krystal cepat.

Kai memberengut lucu membuat Krystal tergelak.

" Memangnya kau pikir aku membuat ini untuk apa? Untuk di pajang di atas meja makan. Lalu hanya boleh di pandangi tanpa di sentuh?"

" Sepertinya begitu."

" Ya tidaklah." Krystal mencolek macaroni schotel-nya dengan sendok dan menyuapkan satu sendok penuh yang masih mengepulkan uap panas ke arah Kai.

Kai menahan pergelangan tangan Krystal, meniup pelan untuk menghilangkan sedikit uap panasnya sebelum memasukan sesendok penuh kedalam mulutnya.

" inih.. Enhh..nuaaakh.." kata Kai masih terus mengunyah dengan mulutnya yang penuh.

Krystal tersenyum, dadanya masih berdetak dua kali lipat seperti habis lari maraton akibat tadi Kai memegang pergelangan tangannya cukup lama.

Krystal merindukan sentuhan lelakinya ini.

" Aku tidak sabar untuk makan, ayo kita makan sekarang." Ujar Kai sembari membawa beberapa piring ke meja makan.

Semua makanan sudah tersaji diatas meja makan sederhana yang berada di dekat jendela yang mengarah tepat ke sungai han dan menampilkan pemandangan indah dari Jembatan Kereta Api Dangsan Railway.

Semua makanan sudah tersaji diatas meja makan sederhana yang berada di dekat jendela yang mengarah tepat ke sungai han dan menampilkan pemandangan indah dari Jembatan Kereta Api Dangsan Railway

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MaîtresseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang