(20) Vingt

7.3K 758 44
                                        

Kai masih berkonsentrasi pada gelang ditangannya. Ia menggunakan tangga darurat untuk menyusur satu persatu ruang yang ada di Apartemen tempat tinggal Kyungsoo.

Kai sudah sampai dilantai ketiga, dimana Apartemen Kyungsoo berada, sinyalnya semakin kuat.

Ia berjalan perlahan dan santai, kekhawatiran dan kepanikannya tertutup sempurna oleh wajah tampannya yang sengaja dibuat secuek mungkin.

Pintu apartemen Kyungsoo terlewati namun sinyal itu semakin kuat dan terus menunjukan ia sudah dekat dengan Krystal.

Diam diam Kyungsoo menghembuskan nafasnya lega, Krystal tidak berada di apartemennya.

Tapi kemudian ia melirik Lay dengan penuh tanda tanya.

Agent China itu menaikan sebelah alisnya.

" Ada apa? " tanya Lay sebelum Kyungsoo bertanya.

" Jika milik Kai berpendar semakin kuat dan terang, bagaimana dengan milik Krystal?" Tanya Kyungsoo heran dan takut.

Ia takut Kai dan Krystal dalam bahaya bila Seunghyun menyadari fungsi gelang ditangan Krystal jika benda itu menyala terus.

" Aku sudah menyeting milik Krystal agar tak berpendar, tenanglah, calm down. Semua baik baik saja."

Kali ini Kyungsoo benar benar bernafas lega, setidaknya sebelum ia tahu hal buruk bisa terjadi kapan saja.

Sepatu pantofel milik Kai beradu dengan lantai marmer, menghasilkan dentuman dalam keheningan malam.

Dua orang lelaki di ujung koridor berdiri melihat kedatangan Kai, bukannya takut Kai secara terang terangan tersenyum pada mereka, sebelum menghabisi keduannya di balik tembok yang tak terjangkau cctv.

Ia yakin pintu yang diawasi dua orang tadi itu milik Choi Seunghyun. karena gelangnya berpendar semakin terang.

Kai menghampiri salah seorang penjaga partemen yang tengah bertugas, penjaga yang sudah cukup akrab dan tahu persis siapa Kai.

Setelah diajak bicara penjaga itu akhirnya mau membantu Kai, agar tidak mencurigai aksinya bisa terekam cctv.

Setidaknya Kai jaga jaga, karena ini bukan wilayah kekuasaannya dan ia tahu harus bermain cantik disini.

Setelah mengurus penjaga dan keamanan disana, Kai kembali mengawasi pintu apartemen Seunghyun.

Kyungsoo sudah mengakses sandi pintu masuk milik Seunghyun.

" Kau bisa masuk sekarang." Ujar Kyungsoo dan dengan amat hati hati Kai menggeser pintu itu.

Ruangan besar itu terlihat sepi, Kai mengedarkan pandangannya keseluruh apartemen Seunghyun.

Bentuk ruangannya sama persis dengan milik Kyungsoo, bedanya barang milik Seunghyun lebih glamor sedangkan Kyungsoo simple dan terasa lebih homey.

" Lepaskan aku! " teriakan itu berhasil menyeret perhatian Kai.

Suara yang sudah tak asing ditelinganya itu berasal dari kamar yang berhadapan dengan ruang makan.

Kai tidak langsung menggebrak pintu didepannya, ia memilih mematung cukup lama untuk mendengarkan percakapan antara Krystal dan Seunghyun.

Selama Krystal masih bicara dengan benar Kai yakin Seunghyun tak menyentuh gadisnya seinchipun.

" Silahkan kau berteriak sesuka hatimu cantik, semakin kau tersiksa dan berteriak seperti itu kau terlihat semakin cantik."

" Lepaskan tali brengsek ini dari tanganku! Bodoh! Kau tuli ya?" Krystal masih terua melawan.

" Berani sekali kau, seharusnya dulu kau kutabrak lebih keras saja, agar mati detik itu juga. Mana pria yang kau lindungi itu? Bahkan menolongmu-pun tidak. untuk apa kau mempertaruhkan nyawamu untuk pria seperti dia cantik, coba kau menurut padaku dulu. Hidupmu akan lebih terjamin."

MaîtresseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang