(13) Treize

6.3K 776 114
                                    

Sulli sedari tadi mondar mandir tak jelas didepan kamar Soojung sebelum akhirnya memberanikan diri mengetuknya.

Knock Knock

" Iya " sahut Soojung dari dalam kamarnya.

" Ini aku eonni, aku boleh masuk?"

" Ya baby Sull, Masuklah tidak dikunci." Sulli membuka pintu kamar Soojung perlahan, ia mendapati Soojung tengah berdiri menatap keluar jendela yang berhadapan langsung dengan pegunungan.

" Eonni.." Sulli menghampiri Soojung, memeluk wanita itu manja.

" Ada apa baby sull?" Soojung mengelus lembut kepala Sulli.

hening cukup lama menyelimuti keduanya, Sulli tidak juga mengeluarkan sepatah katapun, hanya bertahan dengan posisinya dalam diam.

" Kapan kau akan menemui Jonginmu?" Tanya Sulli akhirnya.

Soojung menggeleng lemas " Entahlah Sull."

" Kumohon secepatnya." Soojung mengubah posisinya, kini mereka saling berhadapan, Soojung bisa melihat jelas wajah khawatir Sulli.

" Kau kenapa baby Sull? Ada sesuatu? Katakan saja?" Soojung membelai pipi Sulli dan menatapnya lembut.

" Aku bilang tolong secepatnya kau temui dia, sebelum semuanya terlambat eonni."

" Maksudmu?" Tanya Soojung tak mengerti.

" Ada seseorang yang mirip sekali denganmu yang tengah dekat dengan Jonginmu, awalnya aku masih bisa menutupinya darimu eonni, tapi ini sudah keterlaluan, mereka semakin menunjukan kedekatannya satu sama lain."

" Kau bicara apa sih, Sull? Aku benar benar tidak paham."

Sulli menyodorkan handphonenya, ia menjukan foto ia bersama seseorang yang mirip dan hampir terlihat seperti anak kembar mungkin, jika Soojung dan dia dipersatukan.

" Namanya Krystal Jung, teman satu kelasku. Dan dia teman dekatku eonni. Makanya aku takut kau terlambat karena sepertinya dia semakin hari semakin menyukai Jonginmu."

" Lalu aku harus bagaimana Sull?" Soojung menatap Sulli sedih.

" Temui Jongin secepatnya, dan kumohon jangan tunjukan jika kau bisa berjalan, berpura puralah seperti itu." Soojung kaget bukan main mendengar omongan Sulli yang terdengar tak wajar itu.

" Kenapa aku harus berpura pura lumpuh lagi Sull?"

" Pertama kau bisa lihat dia itu tulus atau tidak, dia itu masih sayang padamu atau tidak. Yang kedua jika dia tau alasanmu lumpuh itu karena dia pasti dia akan memilihmu eonni."

" Tapi Sull..." Soojung ragu.

" Jika kau menemui dia dalam keadaan sehat justru ia tidak akan percaya kalau kau pernah mengalami kelumpuhan dan aku takut dia akan lebih memilih Krystal dibandingkan memilihmu eonni. Pasti dia akan sangat kecewa tahu kau membohonginya dengan kematianmu."

" Tapi Sull,"

" Kumohon, ajak dia ke caffe atau ketempat dia biasa bertemu denganmu, aku akan mengajak Krystal kesana juga, agar ia bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri Jongin itu milik siapa, mungkin dengan begitu dia akan menjauhi Jonginmu dengan sendirinya, jika dia nekat menemui kalian saat dicaffe nanti, aku yakin Jongin akan mempertibangkan dan akan memilihmu jika tau kondisimu eonni."

Soojung terdiam, Sulli ada benarnya tapi apa itu tidak jahat namanya melukai hati Krystal dan membohongi Jongin.

" Sull, sepertinya aku tidak bisa."

" Eonni, dengar aku..." Sulli meremas bahu Soojung, menatap lekat wanita dihadapannya.

" Memang semua usaha yang kau lakukan selama ini untuk siapa? Aku lulus dan susah payah masuk departemen kepolisian demi siapa. Tolong pikirkan lagi sebelum semuanya terlambat." Sulli merogoh saku celananya dan memberikan selembar kartu nama pada Soojung.

MaîtresseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang