Hai hai...
Cuma mau kasih pengumuman.. dipart ini ga ada smut.
Jadi tolong jangan kecewa dengan ketidak adaan smut dalam cerita ini...
Happy reading..
.
.
.
Kai tengah membaca koran paginya ditemani secangkir teh yang masih mengepulkan uap panasnya, ketika Krystal keluar dari kamarnya, hanya dengan balutan selimut semalam.
" Pagi " sapa Krystal, membuat Kai menurunkan posisi koran pagi yang tengah dibacanya, untuk dapat melihat gadis bergelung selimut yang kini berdiri dihadapannya.
" Pagi. " jawab Kai berusaha menahan cengirannya.
Kai menyimpan korannya dan fokus menatap Krystal yang tengah mempoutkan bibirnya sebal. Membuat Kai ingin mengulum bibir ranum gadis itu.
" Tidak ada baju ganti, aku terpaksa seperti ini " kata Krystal polos, Kai benar-benar tertawa sekarang.
" Kau masuklah ke kamar itu, disana ada lemari yang isinya pakaian wanita. Kurasa ukuran kalian sama. Jadi pakailah sesuka hatimu" kata Kai setelah selesai tertawa lalu menyeruput lamat lamat tehnya.
" Milik siapa? "
" Cukup kau pakai, dan jangan banyak tanya!" Kai berubah dingin.
Krystal tak mau membantah, dan hanya menuruti apa kata Kai.
Berjalan ke kamar yang ditunjuk oleh Kai.
.
.
.
Krystal membuka kamar itu pelan, kamar yang tak kalah besar dengan milik Kai, hanya saja kamar ini terlihat lebih hidup, dibanding kamar Kai yang bercat warna cream pucat dengan furniture berwarna coklat, terlalu dewasa untuk selera remaja seperti Krystal.
Sedangkan kamar ini, persis seperti kamar Krystal dirumahnya yang dulu, didominasi warna-warna soft yang dipadu dengan furniture putih.
Bahkan ada beberapa benda yang sama. Jika dirumah Krystal meja belajarnya berdasarkan cat putih dengan corak bunga sakura pink yang lembut, sedangkan dikamar ini bunganya berwarna pink sedikit kemerahan.
Atau hiasan dinding yang sama persis yang juga digantung tepat diatas tempat tidur. Krystal seperti ada didalam kamarnya yang dulu.
Krystal berjalan ke pintu bercat putih dipojok ruangan, yang ia pikir itu lemari dua pintu.
Tapi pikiran Krystal salah, ketika kenyataan memperlihatkan pada penglihatannya, bahwa itu bukan pintu lemari tapi pintu ajaib yang membawa Krystal ke ruangan yang terlihat seperti sebuah butik.
Ada banyak pakaian diruangan itu, dari mulai pakaian santai sampai gaun gaun formal semuanya ada, tertata rapih dan masih tertutup dalam balutan penutup transparan yang mudah dilihat oleh mata indah milik Krystal.
Gadis itu tak henti hentinya berucap kata wow ketika menemukan rak kaca penuh sepatu dari berbagai macam bentuk dan model.
Belum lagi satu rak lain yang terisi tas dan bisa dipastikan hampir semuanya keluaran dari brand terkenal. Bahkan Krystal menemukan beberapa yang limited edition disana.
Disampingnya ada lemari kecil berisi berbagai macam acsessoris yang kebetulan sama dengan selera Krystal.
" Kapan kau akan bersiap nona Jung? Jika kau terus berdiri seperti itu. " suara berat milik Kai berhasil membawa Krystal kembali pada dunia nyata.

KAMU SEDANG MEMBACA
Maîtresse
FanfictionSummary.... Aku terlalu hina untuk pria sebaik kau, aku bahkan hanya seorang gadis yang tak berpendidikan dan bahkan kau sendiri tahu tubuhku ini sudah dijual oleh ibu tiriku sendiri. - Krystal Jung Awalnya aku hanya kasihan melihatnya yang tak nyam...