(18) Dix-Huit

7.5K 776 113
                                    

ready to read it??
Oke maafkan kayanya aku kelamaan hiatus...
Sampe mungkin ada yang lupa sama ini ff wkwkw...

Maapkeun hahaha...
Happy reading ya ^^

.

.

.

Ini hari ke empat Krystal menetap di Apartemen Kyungsoo. Lelaki itu bilang Kai setengah mati mencari dirinya, tapi sampai detik ini Kyungsoo masih tetap bungkam soal keberadaan Krystal.

Krystal berniat menemui Kai hari ini, ia juga sudah rindu pada lelakinya itu. Dan tunggu semuanya sudah ia persiapkan dengan sebaik mungkin kecuali tentang yang satu ini. Timing yang tidak tepat.

Ia belum siap jika harus melihat untuk ketiga kalinya, kedekatan Kai dan Soojung dengan mata kepalanya sendiri.

dan kenapa ia harus beremu dengan dua orang itu di taman, kenapa Suzy dan ia harus bertemu di tempat ini. Ditempat yang tak pernah Krystal bayangkan menjadi tempat pertemuannya dengan Kai dan Soojung untuk kali ketiga.

Krystal mundur teratur, meninggalkan taman dengan perasaan gamang.

Ia meraih ponsel dalam tasnya, dan kini sibuk menghubungi Suzy untuk mengganti tempat janjian mereka.

" Zy, aku akan datang ke apartemenmu... hmm... iya... jadi lebih baik kau duduk manis dan tunggulah dengan tenang." Krystal lalu menutup telponnya.

Sebuah taksi berhenti tepat dihadapan Krystal setelah ia melambaikan tangannya beberapa detik yang lalu.

Taksi itu mulai meninggalkan area taman kota, membawa pergi Krystal dengan perasaannya yang tengah tak menentu itu.

.

.

.

" Soojung ini sudah hampir malam, aku rasa kita harus kembali kerumah sakit. dokter Kang pasti khawatir karena pasiennya terlalu lama berada diluar saat udara tengah dingin seperti ini." Soojung menatap Kai sekilas sebelum akhirnya mengangguk setuju.

Kai kini berjalan sembari mendorong kursi roda yang diduduki oleh Soojung.

Tangan Soojung mengusap lembut tangan Kai yang tengah berpegangan pada kursi rodanya. Kai heran. Sebelum akhirnya Soojung berseru meminta Kai untuk menghentikan kursi rodannya.

" Ada apalagi Soojung?" Kai berjongkok dihadapan Soojung. Menatap dengan ekspresi yang sulit untuk ditebak.

Soojung menundukan wajahnya sebelum akhirnya menatap Kai lalu berdiri perlahan.

" Kau tahu oppa. Aku sudah sembuh dari kelumpuhanku oppa." Soojung menatap Kai yang tengah menatap tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

" Aku sudah sembuh, jika kau lebih memilih Krystal karena aku lumpuh lihat sekarang aku sudah sembuh oppa. Tidak bisakah kita mulai dari awal dan lupakan Krystal." Soojung menatap Kai dengan mata yang mulai berkaca.

Kai bangkit, kini keduanya saling berhadapan. Kai memasang ekspresi wajah yang sulit untuk ditebak. Entah marah, kesal, kecewa atau bahagia. Soojung tidak bisa membacanya.

Sedetik kemudian pria itu berkacak pinggang lalu ia mengeluarkan tawanya yang terbata. Soojung masih belum bisa menebak apa yang akan dilakukan Kai selanjutnya.

Kai memeluk Soojung begitu erat seolah tak ingin melepaskan wanita itu.

Pelukan yang mengisyaratkan keriduan yang mendalam dari seorang Kai.

Sebuah senyuman hadir di wajah cantik Soojung, wanita itu balas memeluk Jongin dengan tak kalah eratnya.

" Aku senang kau sudah sembuh Soojungie." Ucap Kai saat melepas pelukannya.

MaîtresseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang