(30) Trente

6.8K 687 62
                                        

WARNING!!!
Typo everywhere and don't be silent readers.
happy reading guys ♡
.
.
.

Krystal membuka pintu kamar hotelnya, wanita itu melangkah pelan memasuki kamar yang di dominasi warna putih dengan ornamen kayu, Krystal berbalik hendak menutup pintunya tapi terhalang oleh Kai yang baru saja sampai.

" Jangan tinggalkan aku di luar." Mohon Kai dengan nafas yang tersengal, sedang tangan kirinya menahan daun pintu agar tetap terbuka.

Krystal mundur, membuat pintu kembali terbuka, membiarkan Kai ikut bergabung bersamanya di dalam. Tanpa permisi pria itu langsung menjatuhkan tubuhnya di atas sofa yang terletak dekat pintu yang menghubungkan ruang utama dan balkon.

Krystal menutup kembali pintunya, diam-diam wanita cantik itu mengulum senyumnya melihat kelakuan ayah dari janin yang kini tengah di kandungnya.

Krystal melirik sekilas pada Kai, yang kini tengah membaringkan tubuhnya di sofa dengan mata terpejam rapat. Wanita itu kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi. Badannya membutuhkan air sekarang, dan Krystal benar-benar mandi setelahnya.

Beberapa menit kemudian ia keluar, aroma lavender yang segar menguar ke seluruh bagian dalam ruangan, rambut panjannya terbungkus handuk putih, sedangkan tubuhnya terbalut piama mandi. ia memang selalu membawa dalaman cadangan, tapi tidak dengan pakaian. sialnya lagi pakaian yang ia kenakan tak sengaja terkena guyuran air saat hendak menyalakan shower dan tidak mungkin Krystal memakai pakaian basah itu.

Kecuali jika ia siap untuk terkena flu besok pagi.

Wanita itu mencari keberadaan Kai, pria tampannya sudah menghilang dari atas sofa, dan ternyata ia kini sudah berpindah ke atas tempat tidur. Tertidur dengan keadaan yang sulit di terangkan, yang jelas tubuh jangkungnya memblokade ranjang king size itu dengan posisi tidurnya yang miring.

Krystal menghampirinya, menepuk-nepuk punggung Kai pelan. Tapi pria itu tak merespon, masih menikmati waktu istirahatnya.

" Kai, mandi sana." Bujuk Krustal pelan.

Hmm..

" Kai..."

Hmm..

Krystal kesal, seruannya tak di indahkan sama sekali oleh Kai, membuat wanita cantik itu mengulurkan tangannya untuk bergareliya di daerah pinggang Kai, membuat pria itu bergerak ke sana-ke mari menahan geli di pinggangnya.

Kai bangun, wajah lelahnya berhadapan tepat dengan wajah segar Krystal yang baru saja selesai mandi.

Di kecupnya bibir ranum milik Krystal, sebelum pria itu kembali tumbang di atas tempat tidur, menyisakan Krystal yang masih terdiam akibat kecupan tiba-tiba tadi.

" Kai, mandi sana! Kau bau." Gerutu Krystal saat ia sudah sadar dari lamunannya. Lagi-lagi Kai tak menjawab. Ia terlalu asyik dengan dunianya sendiri.

Krystal menggodanya lagi, wanita itu tak mau kalah. Kali ini ia mendorong tubuh Kai, agar pria itu setidaknya mau berbagi tempat dengannya.

Usahanya tak sia-sia, sedikit demi sedikit tubuh pria itu bergeser, dan akhirnya menyisakan tempat untuknya.

Krystal baringsut naik ketempat tidur, wanita itu memperhatikan wajah tidur Kai, diam-diam ia menjulurkan lidahnya pada pria menyebalkan itu, tanpa ia duga kelopak mata Kai yang sedari tadi terpejam, kini terbuka lebar menatap ke arahnya.

Kai mengulurkan tangannya, membawa wanita yang masih berada dalam keterkejutannya itu ke dalam dekapannya.

Wajah Krystal tenggelam dalam dada bidang Kai, ia tak bisa bergerak sama sekali, tubuhnya terkunci tangan besar Kai, begitu pula kakinya yang sedari mencoba meronta, tertahan oleh kaki milik Kai.

MaîtresseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang