Awas hati hati makin jadi hard shipper Kaistal. Hahaha
Happy reading all :*
..
Krystal melangkah keluar dari kamarnya, Ia membutuhkan segelas air untuk membasahi tenggorokannya. Akibat kejadian semalam ia kesulitan untuk memejamkan matanya.
Hanya mengoceh dan berguling tak jelas diatas kasur enpuknya sembari mengingat kejadian saat ia mencium bibir Kai sebelum pamit tidur. Bodohnya lagi ia bilang itu hadiah. Apanya yang hadiah.
Jika kau pacarnya bisalah dibilang hadiah, atau artis idolanya mungkin, saudara atau orang tuanya, baru ciuman itu bisa disebut hadiah
Dan kau, ingat kau hanya gadis malang yang dijual ibu tirimu sendiri dan hampir saja memiliki tubuh yang tak ada harganya jika tuan tampan bernama Kai atau Jongin atau entahlah yang jelas tuan yang berulang tahun hari ini tidak berbaik hati untuk membantumu dari semua kesulitan ini.
Oh my Krystal bahkan setelah semua sikap baiknya padamu harusnya kau berterima kasih tapi kau malah dengan lancang menciumnya dan bilang itu hadiah? Benar benar murahan.
Krystal mengacak rambutnya frustasi sebelum akhirnya menarik selimut dan melanjutkan ocehannya didalam selimut tebal bermotip bunga itu.
Saat jam menunjukan tiga dini hari barulah ia mulai merasa pusing karena otaknya terus terusan memutar kejadian yang sama berulang ulang, dan matanya yang lelahpun baru benar benar bisa terpejam.
Ia menggeliat didepan pintu kamarnya, melakukan gerakan senam ringan sembari menguap sesekali mencoba melenyapkan rasa kantuk yang masih membuainya.
Sekilas ia melihat pintu kamar Kai yang masih tertutup, berarti pemuda itu masih terlelap dalam selimut tebalnya. Pikir Krystal.
Gadis itu meneguk hampir setengah air yang dituangkannya kedalam gelas, dan air yang belum sempat ditelannya itu hampir saja tersembur keluar.
Untung saja reflek mulutnya cepat, secepat Kai yang tiba tiba keluar dari kamar mandi yang tak jauh dari dapur, dengan hanya dibalut handuk yang melilit dipinggangnya.
Krystal terdiam melihat pemandangan dihadapannya itu, tidak bisa dipungkiri, dalam balutan kaos atau kemeja yang sering Kai kenakan memang Krystal selalu bertanya tanya. Bentuk tubuh seperti apa yang tersbunyi dibalik kain itu.
Kebingungam gadis itu kini terjawab, bayangan tentang tubuh Kai yang atletis terlihat seksi itu benar benar nyata dan kini ada dihadapan mata Krystal sendiri, bahkan bulir bulir air yang masih mengalir dari bahunya yang tegap sampai ke dada bidangnya lalu melewati perutnya yang dihiasi enam kotak sempurna itu, memberikan efek seksi tersendiri dimata Krystal.
Dan lihat, apa yang tengah ia lakukan sekarang?
Mengacak-acak rambutnya yang masih basah dengan gerakan yang membuat wanita manapun akan tergoda untuk mencicipinya, termasuk juga Krystal.
Kai memamerkan smirk khasnya yang begitu menggoda, pemuda itu berjalan menghampiri Krystal yang masih mematung sembari menatap Kai ditempatnya.
" Keran dikamarku mati makanya aku mandi disini, jadi tidak usah sekaget itu Klee." Bisik Kai lembut.
Jarak mereka terlalu dekat, bahkan Krystal bisa mencium bau maskulin dari shampoo dan body wash milik Kai.
Ia memejamkan matanya, menghirup dalam dalam aroma maskulin milik Kai, dan jika boleh berhiperbola Krystal hampir saja pingsan karena wanginya.
" Kau mau coba mandi dengaku, mungkin?" Tanya Kai saat menyadari tingkah aneh gadis dihadapannya.
Krystal menatap tak yakin kearah wajah Kai, pria itu bersiap melepas lilitan handuk dari pinggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maîtresse
FanfictionSummary.... Aku terlalu hina untuk pria sebaik kau, aku bahkan hanya seorang gadis yang tak berpendidikan dan bahkan kau sendiri tahu tubuhku ini sudah dijual oleh ibu tiriku sendiri. - Krystal Jung Awalnya aku hanya kasihan melihatnya yang tak nyam...