(23) Vingt-Trois

5.5K 669 73
                                        

" Buka mulutmu, Ah..." Krystal dengan sabar menyuapi Kai yang tengah mengamati televisi dihadapannya.

Pria itu kadang menyerengit, dahinya terlihat berkerut.

" Seharusnya ini tahun 2014 bukannya 2016 kan?" Kai bertanya dengan mulutnya yang penuh.

Krystal mengacak rambutnya pelan.

Ia benar-benar kehilangan ingatannya. Batin Krystal.

" Ini 2016 Oppa, mungkin ada kejadian yang bisa kau ingat dan yang tak kau ingat, Seperti aku contohnya." mata Krystal menyiratkan kepedihan yang tak bisa Kai mengerti.

" Maksudmu bagaimana?"

" Mungkin maksudnya, seperti kau lebih mengingatku dari pada dia oppa." Soojung mengintrupsi, entah sejak kapan ia berdiri disana.

Tersenyum lebar di dekat pintu dan berjalan mendekat.

Di belakangnya dokter Kang berdiri sembari mengatur nafasnya yang tersengal.

" Sebaiknya kita pergi dari sini." Ujar dokter Kang sembari menarik tangan Soojung.

Soojung menepisnya kasar.

Wajah Kai terlihat bingung menatap ke arah Krystal seperti menuntut penjelasan.

" Dia tidak akan pernah bisa menjawabnya. Mana mungkin dia akan jujur soal kebohongan yang selalu ia tutupi darimu."

Kai menatap tajam Krystal yang masih terdiam ditempatnya.

" Ku bilang cukup, ayo kita pergi dari sini!" Dokter Kang membentak Soojung, dan ini kali pertama dokter itu meluapkan kekesalannya pada Soojung.

Ia menarik kasar tangan Soojung

" Tunggu dulu." Tahan Kai, Soojung tersenyum miring, rencananya berhasil.

" Tidak ada yang perlu dijelaskan, maaf kami permisi." Kali ini tanpa peringatan dokter Kang menarik Soojung dan menutup pintu kamar Kai kasar.

" Ada yang ingin coba kau jelaskan. Siapa tadi? Kenapa wajah kalian begitu mirip Jung?"

Krystal menarik nafasnya berat, sebelum menghempaskannya pelan sembari menatap Kai.

" Kau kehilangan ingatanmu." Krystal mengusap wajah Kai lembut, " Kita tidak memaksa kau untuk mengingatnya, karena itu bisa membahayakan dirimu."

" Lalu? Siapa gadis tadi. Dia lebih mirip Soojung dibanding dirimu."

" Dia memang Soojung." Dengan susah payah Krystal mengucapkan kata yang terasa mengganjal di tenggorokannya itu.

" Banyak cerita yang tak kau ingat tentang dia, selama ini kita melewati ini sama-sama dan seharusnya kau sudah melupakan dia. Tapi kejadian malam itu merenggut sebagian ingatanmu."

Kai memegang kepalanyanyangbterasa berdenyut, itu menyakitkan, seolah ada sesuatu yang menghalanginnya untuk mengingat apa yang dikatakan Krystal padanya.

Krystal menarik tangan Kai dan menggenggamnya erat.

" Tak perlu memaksakan diri, pelan-pelan saja, kau bisa mendapatkan mereka kembali." ucap Krystal, bening dimatanya tak dapat tertahan lagi meluncur begitu saja.

Ia buru buru menghapusnya dan tersenyum pada Kai, senyuman yang seolah-olah mengisyaratkan semua akan baik-baik saja.

.
.
.

Semua perwakilan divisi hari ini berkumpul untuk rapat, membahas soal kasus Choi Seunghyun yang hampir terjebak dalam jalan buntu, dan bisa saja bajingan itu bebas tanpa tuntutan apapun.

MaîtresseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang