Warning!!! Typo everywhere...
Don't be silent reader.
Happy reading 😘.
.
." Aku ingin kita menikah secepatnya, agar aku bisa merawatmu tanpa harus melibatkan Kyungsoo atau siapapun, orang lain yang kau temui semalam, mungkin?" Kata Soojung akhirnya. Membuat Kai seketika itu juga membeku di tempatnya.
" Tidak usah setegang itu, kau hanya perlu menikmatinya oppa, karena orang tuamu sudah menyetujuinya juga." Kata Soojung menambahkan, saat menyadari perubahan raut wajah Kai.
" Siapa yang tegang, aku hanya berpikir apa ini tidak terlalu cepat. Kalau orang tua kita sudah sepakat, atur saja sesukamu. Aku hanya akan diam dan menurut dengan kemauanmu itu." Kai tersenyum, senyuman yang sulit di artikan oleh Soojung.
Pertama, jika ia benar-benar sadar ia tak akan mau menyetujui rencana Soojung yang satu ini.
Dan kedua, perubahan ekspresi wajah yang terlalu cepat itu benar-benar sulit di artikan.
Di detik pertama ia terlihat tegang, tapi detik berikutnya ketegangan itu seakan menghilang begitu saja. Di gantikan senyuman tulusnya yang menawan.
Jadi apa maksud di antara keanehan Kai menyetujui permintaannya dengan perubahan ekspresi wajahnya yang begitu cepat.
Soojung tak mau ambil pusing, yang ia tahu sekarang Kai, pria yang amat ia cintai sudah menyatakan kesetujuannya mengenai prihal pernikahan mereka.
" Jadi sebulan kedepan kita akan sibuk." Ujar Soojung sembari duduk di samping Kai dan bersandar di bahu kokohnya.
" Siapa bilang kita? Yang mempersiapkan semuanya kan kau, aku bilang aku hanya akan menurut dan mengikuti keinginanmu. Untuk mempersiapkannya tidak termasuk. Aku punya kepentingan lain Soojung." Ujar Kai sembari mendorong pelan kepala Soojung dari pundaknya.
Soojung mengerucutkan bibirnya, dan itu terlihat menggemaskan. Membuat Kai tak tahan untuk mengacak rambut hitam sebahunya.
" Jika kau perlu sesuatu katakanlah, karena jika aku tidak sibuk pasti aku akan menemanimu. Dan sekarang pulanglah. Aku butuh waktu untuk istirahat. Aku lelah." Kai berdiri hendak berjalan ke kamarnya.
Soojung memahannya sebentar lalu mengecup pipi Kai sekilas. " Tidur yang nyenyak oppa." Katanya sembari tersenyum sumeringah.
.
.
.Pagi-pagi sekali Kai sudah rapih dengan setelai santainya, celana jeans di atas lutut dan t-shirt berwarna putih polos di padu sneakers berwarna blue navy. bukan seperti Kai yang biasanya.
Ia mencomot setangkup sandwich dan meneguk susunya sampai habis setengahnya, sebelum pamit pada ibunya yang tengah memotong daun mati dari pohon bonsai peliharaannya.
" Kemana?" Tanya sang ibu saat Kai mengecup pipi tirusnya.
Kai tersenyum sembari mengedipkan sebelah matanya, " Menemani Krystal konsultasi kehamilannya, jika ada Soojung..." belum selesai Kai bicara ibunya langsung tersenyum lebar.
" Iya ibu mengerti, cepatlah pergi sebelum Soojung menangkapmu. Ibu akan pastikan ia tidak akan mengganggumu hari ini." Katanya sembari mengusap lembut pipi Kai.
Sekali lagi Kai mengecup pipinya dengan lembut. " Dah, Ibu." Pamitnya kemudian.
Jongdae yang baru saja bangun dengan rambut berantakannya duduk di kursi tak jauh dari tempat ibu-nya, memperhatikan dengan seksama kepergian Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maîtresse
FanfictionSummary.... Aku terlalu hina untuk pria sebaik kau, aku bahkan hanya seorang gadis yang tak berpendidikan dan bahkan kau sendiri tahu tubuhku ini sudah dijual oleh ibu tiriku sendiri. - Krystal Jung Awalnya aku hanya kasihan melihatnya yang tak nyam...