Krystal tengah berkonsentrasi pada adonan pancake dihadapannya ketika Kai tiba tiba memeluknya dari belakang.
Ia tersenyum dan melanjutkan kegiatannya mengaduk adonan pancake dengan Kai yang masih memeluknya erat.
Tangan pria itu mulai mengusap area perutnya yang rata, jemari Kai menari disana dan memberikan sentuhan sentuhan kecil yang jujur, membuat bagian perut Krystal menegang.
Tangan Kai tak berhenti disana, tangan besarnya perlahan turun sampai pada paha Krystal yang terbuka.
Krystal baru sadar, ia hanya mengenakan piama berbahan sutra yang tipis berwarna putih transparan panjangnya tidak sampai menutup area lututnya, bahkan jauh di atas lutut dengan tali spageti dan bisa dikatakan piama tidurnya itu berhasil mengekpos tubuhnya dengan sempurna.
Dari dalam piama Krystal, tangan Kai memutar dan menemukan gundukan kenyal yang masih terbalut celana dalam, Kai meremas gundukan kenyal itu dengan gemas.
Sembari sesekali mengecup bahu Krystal dan menjilati bagian belakang telinganya yang paling sensitif.
" Nghhh...sh..." sebuah desahan keluar begitu saja dari bibir tipis Krystal, memacu libido Kai yang semakin naik ke ubun ubun.
Kai membalikan tubuh Krystal agar berhadapan dengannya, dan saat itu pula Krystal sadar, pria itu sudah berpakaian rapih, celana panjang hitam dengan kemeja putih yang membalut tubuh atletisnya.
Kai masih meremas gundukan kenyal pantat Krystal, dan mendorong tubuh gadis itu menepis jarak diantara keduannya, Krystal bisa merasakan ada yang menekan dibagian perutnya.
Kai hendak menempelkan bibirnya dibibir Krystal, namun telunjuk Krystal menahannya tepat sebelum bibir mereka bertemu.
" Kenapa?" Tanya Kai heran.
" Ah, mh... kau mau berangkat Kai nanti terlambat." Krystal mencoba mencari alasan, walau hasrat didalam dirinya sendiripun sudah mendesak, jika ia tidak bertahan habislah semuanya.
" Sebuah sex kilat di pagi hari, bukankah itu terdengar menyenangkan?"
Kai kembali mencoba peruntungannya, dan kali ini Krystal tak menahannya.
Bibir mereka bersentuhan, dimulai dari kecupan kecupan kecil, Kai mencoba membuka jalan dengan menggunakan lidahnya, Krystal membuka bibirnya membiarkan lidah Kai bermain didalam mulutnya.
hisapan demi hisapan, gigitan demi gigitan kecil mewarnai ciuman mereka, membuat sensasi yang semakin liar dan menuntut.
Tangan Kai kini sudah berpindah pada payudara ukuran sedang milik Krystal, ia meremas gundukan yang terasa kenyal dan padat itu tanpa menghentikan ciuman mereka.
Tangan Krystal yang sedari tadi diam saja kini bermain dirambut Kai, meremas pelan dan lembut disana.
Krystal tak mampu menahan lagi hasratnya, ia tak menyadari jika gejala gejala yang ia rasakan semenjak kemarin dengan adanya nyeri dipayudaranya dan hormonnya tak terkendali, dan tiba tiba gairah sex-nya meninggi itu akibat adanya proses ovulasi yang artinya sel telur sudah turun ke dalam tuba falopi untuk kemudian bertemu dan siap dibuahi oleh sperma.
Tapi sekali lagi, Krystal tak menyadari itu.
Karena semuannya terjadi begitu cepat.
Kini sebelah kaki jenjangnya sudah berada di meja counter tempat ia menyimpan adonan pancake yang sudah ia lupakan akibat pengaruh rangsangan Kai ditubuhnya.
Kai sudah membuka sabuk serta celananya dan menurunkannya sampai lutut.
Tangannya mengusap lubang Krystal yang terasa hangat dan sudah benar benar basah, gadisnya sudah siap untuk sex kilat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maîtresse
Fiksi PenggemarSummary.... Aku terlalu hina untuk pria sebaik kau, aku bahkan hanya seorang gadis yang tak berpendidikan dan bahkan kau sendiri tahu tubuhku ini sudah dijual oleh ibu tiriku sendiri. - Krystal Jung Awalnya aku hanya kasihan melihatnya yang tak nyam...