Author P.O.V
"Mum pergi bekerja ya, Sayang." Azzalia mendaratkan kecupan di dahi Jazmyn.
"Jangan menjadi anak yang nakal dan jangan menyusahkan Aunt Arina, mengerti, Honey?" Kali ini dia menciumi kedua pipi Jazmyn dengan lembut.
Jazmyn merasa geli ketika ibunya menciumi pipinya dengan bergantian seperti itu.
"Mum akan pulang lebih cepat untukmu, sayang. Mum berjanji." Dia menyerahkan Jazmyn kepada Arina.
"Aku menitipkan putriku padamu, Arina. Tolong tanggung jawabmu."
Arina mengangguk mengerti sebelum akhirnya meraih tangan Jazmyn dan memberikan contoh pada Jazmyn untuk melambaikan tangannya kearah Azzalia.
"Cepatlah pulang, Mummy. jangan lupa untuk membawa uang yang banyak." Tukas Arina dan membuat Azzalia tersenyum tipis.
"Sampai jumpa, Sayangku" lagi, Azzalia mendaratkan kecupan dikedua pipi Jazmyn dan berakhir di bibir mungil Jazmyn.
Azzalia berjalan menjauhi Arina, menuju pintu dan siap untuk bekerja. Sementara Arina mengikuti Azzalia dari belakang.
"Uhm, Arina?" Panggil Azzalia tiba-tiba.
"Ya? Ada apa?"
"Sudah beberapa hari ini aku tidak menemukan koran dirumah kita. Apakah ada sesuatu yang salah dengan koran langgananmu sehingga mereka memutuskan untuk berhenti mengantarkan koran untuk kita?" Tanya Azzalia.
Arina sedikit tercengang dengan pertanyaan Azzalia. Dan akhirnya dia tersenyum simpul "pengantarnya sedang sakit jadi dia tidak bisa mengantarkan surat kabarnya."
"Ini sudah hari ketiga. Apakah Pria kecil itu belum juga sembuh?"
"Kurasa seperti itu. Aku sudah menghubungi mereka jika aku ingin seorang pengantar koran pengganti Pria kecil itu." Arina tersenyum lagi.
"Oh, baiklah jika seperti itu. Aku hanya sedikit merasa aneh karena biasanya aku yang selalu menerima surat kabar itu dan memberikannya padamu."
"Aku tahu."
Didalam hati kecilnya, Arina menggerutu. Ini sudah satu minggu sejak berita tentang status Jazmyn yang dipertanyakan terbit di berita harian kota Toronto. Walaupun ini sudah hari ketujuh tapi mereka tetap menuliskan berita itu sebagai pokok utama pembahasan mereka.
Dan Arina harus bangun pagi-pagi sekali, bahkan sebelum Azzalia dan Jazmyn terbangun. Arina harus pergi keluar rumah, mengambil surat-surat kabar itu dan menyembunyikannya dari Azzalia. Setidaknya ini akan aman sebelum akhirnya Azzalia akan murka jika mengetahui isi dari berita-berita itu.
Hanya saja, Arina hanya bisa membatasi informasi-informasi tentang hal itu hanya dirumah saja, tidak untuk diluar. Karena, bisa saja Azzalia akan mengetahui berita ini dari sumber lain. Dan dia hanya bisa berdoa jika semua itu tidak akan pernah terjadi.
Author P.O.V END
Zayn's P.O.V
"Kau telah menemukan jejak mereka?" Tanya Ayahku. Aku menggelengkan kepalaku."Sejauh ini belum ada perkembangan, Dad. Aku masih belum dapat menemukan Azzalia." Kataku miris.
"Ibumu menyuruh dad untuk membujukmu agar menerima Perrie dan uhmm--menikahinya. Tapi tenanglah, Dad tidak berpihak pada ibumu."
"Aku tidak akan menikahi Perrie, Dad. Aku tidak pernah melakukan apapun padanya dan itu bukan bayiku."
"Aku mengerti. Lagipula semuanya belum terbukti, kan?" Aku mendongakkan kepalaku mendengar ucapan Dad.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oops! Maybe I Love My Husband 2 (Zayn Malik Story)
Romance[CHECK THE TRAILER] He came and saved my life. He made me fall in love with him, then he leave me alone. aku Azzalia Chrissy Swan. wanita dengan separuh jiwa yang telah mati dan berusaha terus hidup hanya untuk putri kecilku, Jazmyn. dan aku menyesa...