Epilog

12K 785 46
                                    

"Selamat berbahagia untukmu, Isabellaku sayang!" Jeritku histeris. Isabella tak kalah histerisnya melihat kedatanganku.

"Ya Tuhan, Azzalia! Aku tak menyangka jika kalian akan datang di acara pernikahanku." 

"Tentu saja aku akan datang. Lagipula, aku sudah sangat merindukanmu." Ku cubit pelan pipi pengantin wanita ini. Sungguh, Isabella tampak mengagumkan.

Setelah lama menjadi Asistant the Boys, akhirnya di tahun ke sembilan Isabella memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Isabella memutuskan untuk menikah dengan kekasihnya. Samuel.

Sam, kami biasa memanggilnya seperti itu. Sam adalah pria yang baik. The boys juga mendukung hubungan Isabella dan Sam. Kendati demikian, sesekali Harry menyesali keputusan Isabella untuk menjadi kekasih Sam karena hal itu menggagalkan rencana Harry untuk menjodohkan Isabella dan Jhon.

Pengantin wanita itu terus saja tersenyum bahagia, sesekali memasang ekspresi konyol ketika mengetahui ada yang hendak memotretnya.

Semuanya hadir di acara pernikahan Isabella. Keluarga besar One Direction juga hadir disini.

Louis datang bersama El dan putra mereka Oliver.

Liam bersama Michele. Pasangan yang baru saja menikah minggu lalu ini rela mengundur bulan madu mereka karena ingin menghadiri pernikahan Isabella.

Niall dan Amanda. Beberapa kali pula kudengar Amanda meminta Niall untuk mempercepat pernikahan mereka.

Harry dan Valetine. Berbeda dengan Amanda, jika Amanda yang mendesak Niall untuk segera menikah, maka sekarang Harry merengek pada Valetine dengan pertanyaan kapan mereka akan menikah.

"Sam, kau tampak mengagumkan dengan pakaian itu." Pujiku. Sam tersenyum lebar.

"Terimakasih, Azzalia. Uhh .... kudengar bulan kemarin kau melangsungkan pesta ulang tahun Jayden dan Aaroon, lalu kenapa kami tidak mendapatkan undangannya?"

"Ya, itu benar. aku minta maaf karena aku tidak tahu jika kalian ingin datang. Maksudku, kalian pasti sedang sibuk mengatur jadwal-jadwal pernikahan kalian. Itulah sebabnya aku ragu untuk mengundang kalian." Ungkapku. 

Isabella mengerucutkan bibirnya mendengar penjelasanku.

"kau selalu saja seperti itu, Azzalia. Oh ya, omong-omong, dimana pangeran-pangeran tampanku?"

"Edarkan pandanganmu dan kau akan melihat Jayden bersama pasangan kita yang baru saja menikah, Liam dan Michele. Sementara Aaroon bersama Niall dan Amanda."

"Well, sepertinya kau tidak perlu bersusah payah mencari babysitter bagi mereka, bukankah begitu?"

"Tentu saja tidak." Bantahku cepat.

"Omong-omong, aku berharap jika Isabella akan segera hamil dan mengandung bayi perempuan. Kita bisa menjadi besan jika bayimu perempuan." Godaku. Wajah Isabella berubah menjadi merah. Malu.

"Azzalia!" Panggil seseorang mengganggu keasyikkanku bersama Isabella.

"Apa?" Sahutku setelah mengetahui bahwa Harry yang memanggilku.

"Lihat apa yang dilakukan oleh putri keduamu." Harry menunjuk kearah Jazlyn yang tengah sibuknya mencungkil-cungkil kue pengantin dengan tangannya.

"Jazlyn! Apa yang kau lakukan?" Tegurku. Jazlyn tersadar jika aku telah memergokki aksinya itu akhirnya memilih untuk melarikan diri.

Ketika aku hendak mengejarnya, tiba-tiba Jazmyn menarikku kedalam pelukkannya. Aku memandanginya heran, ada apa Jazmyn memelukku seperti ini.

"Ada apa sayang?" Kubelai rambut kuning keemasa miliknya.

Oops! Maybe I Love My Husband 2 (Zayn Malik Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang