{Chapter 32} Love it or Leave it?

7.9K 836 191
                                    

Apa yang lebih menyakitkan daripada mencintai seseorang yang tidak mencintaimu? Jawabannya adalah kau mulai menyadari jika kau masih mencintai seseorang dan kau tahu itu sudah terlambat.

Aku tertawa parau, bagaimana bisa aku terlambat menyadari jika aku tidak dapat melupakan Zayn. Aku terlambat menyadari jika aku masih sangat mencintainya.

Diam-diam, aku mulai terisak pelan. Sakit, sangat menyakitkan setelah mengetahui bahwa Zayn akan menikahi Perrie.

"Kau baik-baik saja?" Kepala Arina tiba-tiba menyembul dari pintu. Aku cepat-cepat menghapus airmataku setelah mengetahui keberadaannya.

"Ya. Aku baik-baik saja."

"Tadi aku melihatmu menangis."

"benarkah? Aku--aku menangis bahagia. Maksudku, aku senang akhirnya Zayn dan Perrie akan menikah."

"Kau berdusta. Lihatlah, sudah berapa botol alkohol yang kau habiskan?" Arina mengintip ke belakangku. Ya, aku memang sedikit mabuk. Berusaha menghilangkan rasa frustasiku.

"Aku hanya butuh hiburan. Kau tahu bukan jika aku sedang kalut."

"Bagaimana jika Jazmyn tahu kalau kau sudah menghabiskan 2 botol alkohol. Maksudku, ini akan memberikan contoh yang tidak baik bagi Jazmyn."

"Jazmyn tidak akan tahu. Tenanglah. Aku selalu mengunci pintunya. Hanya saja, tadi aku lupa menguncinya."

Arina terkekeh. Dia memilih untuk duduk diatas ranjang dan memperhatikanku.

"Hidup tidak akan selamanya seperti ini, Azzalia. Kau tidak akan tahu bagaimana perasaan Zayn jika kau tidak mengatakan padanya bahwa kau masih mencintainya."

Kini giliranku yang terkekeh. Bagaimana bisa aku menghancurkan kebahagiaan Zayn untuk kedua kalinya.

"Aku tidak ingin menghancurkan kebahagiaan Zayn untuk kedua kalinya, Arina. Zayn pernah mengatakan padaku jika aku adalah salah satu penghancur mimpinya dulu. Dijodohkan denganku adalah salah satu mimpi buruknya."

Aku menundukkan kepalaku lagi. Perih, aku masih mengingat kata-kata terakhirnya di rumah sakit Sebelum aku kembali ke toronto lagi.

"Apakah kau sadar dengan kata-katamu, Azzalia? Zayn mencintaimu."

"Aku tahu. Tapi itu sudah berakhir, Arina. Dia mencintai Perrie. Calon istrinya."

"Sungguh, kau wanita terbodoh yang pernah aku temukan. Bodoh!"

"Aku sudah terlalu lama membuatnya menunggu. Dan sekarang, ini waktunya Zayn bahagia. Dia butuh bahagia, Arina."

"Dan kau tidak? Kau juga harus bahagia. Kau membutuhkan cinta."

"Aku sudah memiliki cintanya Jazmyn. Itu sudah cukup."

"Well, aku akan memberikanmu satu pilihan. Love or leave it?"

"Aku--"

"Aku melepaskannya." Putusku sembari memejamkan mataku. Ini adalah pilihanku.

"Are you serious?"

"Ya. Aku serius."

Arina tidak menjawab. dia menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Well, ini pilihanmu."

"Ya, ini pilihanku."

"Dengarkan aku, aku tidak akan mengatakan hal ini pada Zayn jika kau masih mencintainya selama kau benar-benar melupakannya."

"Aku akan benar-benar melupakannya."

"good girl. Jadi, tolong lupakan semua minuman bodoh ini. Berhenti menyakiti dirimu sendiri dengan minuman ini."

Oops! Maybe I Love My Husband 2 (Zayn Malik Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang