"Cepatlah, Azzalia. Ayo bergegas." Perintah Arina. Aku tersenyum santai kearahnya.
"Untuk apa terburu-buru? Ini hanya makan malam antara kau, aku dan juga Jazmyn."
Arina mendengus malas kearahku.
"Ayo cepat pakai ini." Arina menyerahkanku sebuah dress berwarna hitam. Aku memandangnya heran.
"Untuk apa semua ini? Aku memiliki pakaianku sendiri." Tolakku.
"Kau harus memakainya." Arina berkeras menyuruhku memakainya.
"aku memiliki pakaianku sendiri, Arina."
"Kau harus memakainya, aku memaksamu."
"Arina---"
"Aku sudah membelikan pakaian ini untukmu, Azzalia."
"Jadi, kau sudah sangat menyiapkan semuanya?" Selidikku.
"Tidak. Aku hanya ingin kau terlihat cantik. Lagipula, aku juga membeli pakaian baru untuk diriku sendiri."
Aku memberikan Arina pandangan penuh intimidasi. Dia membalas tatapanku acuh sembari memperhatikan tampilannya di cermin.
"Kapan kau akan mengganti pakaianmu, Swan? Ayo bergegas." Perintahnya. Aku berdiri dengan malas. Memakai pakaian yang diberikan Arina.
"Ya, kau nampak cantik dengan pakaian itu." Komentar Arina ketika melihatku keluar dari dalam kamar.
"Pakaian ini terlalu berlebihan untuk makan malam diluar, Arina."
"Tidak juga. Itu terlihat bagus."
"Sekarang, pakai ini." Arina memberikanku sebuah High Heels yang berwarna senada dengan gaunku. Aku semakin memandangnya aneh.
"High Heels siapa yang kau rampas, Arina?"
"sial, Aku membelinya!" Cetusnya.
"Kau mempunyai banyak uang untuk membeli semua ini."
"Berhentilah berbicara, Azzalia."
Aku mencibirnya kesal. Malam ini Arina sangat mengesalkan.
"Jazmyn sayang?" Arina memanggil Jazmyn.
Jazmyn segera berlarian menuju Arina. Arian tersenyum lalu menggendong Jazmyn.
"Mum?"
"Ya, Sweetheart?"
"Mum terlihat cantik sekali."
"Benarkah? Terimakasih, Sayang." Aku mencium pipi Jazmyn dengan rasa gemas.
"ayo cepat, Azzalia. Kita sudah terlambat."
"Jika saja kau tidak mentraktirku malam ini, tentu saja aku tidak akan mau kau perintah, Shine."
"Swan, Ayolah."
●●●
"Kau yakin uangmu cukup untuk kita makan malam disini, Arina?" Tanyaku ragu. Arina terkekeh sebentar. Dia melepaskan sabuk pengamannya.
"Ya. Aku yakin. Lagipula, jika kita tidak bisa membayarnya maka aku akan meninggalkanmu disini."
"Menyebalkan." geramku. Dia kembali terkekeh.
"Ayo sebaiknya kita pulang saja, Arina. Uang kita sudah pasti tidak akan cukup untuk makan malam disini." Aku menarik tangan Arina. Bagaimana bisa Arina berfikir untuk mengajakku makan malam di restaurant berbintang lima. Dia berlagak seperti orang-orang dengan uang yang melimpah.
"Aku yang membayarnya, Azzalia. Tenanglah." Dia menepiskan tanganku. Arina masuk ke dalam restaurant mendahuluiku. Aku mengekor di belakangnya ragu. Aku takut jika kami tidak bisa membayar makanan yang kami makan disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oops! Maybe I Love My Husband 2 (Zayn Malik Story)
Romance[CHECK THE TRAILER] He came and saved my life. He made me fall in love with him, then he leave me alone. aku Azzalia Chrissy Swan. wanita dengan separuh jiwa yang telah mati dan berusaha terus hidup hanya untuk putri kecilku, Jazmyn. dan aku menyesa...