{Chapter 48} One Direction After 10 years

12.9K 886 170
                                    

"Mum, Cepatlah sedikit!" Teriak Jazmyn dan membuatku bergegas. Aku tidak boleh terlambat karena hari ini adalah hari bahagia One Direction.

Setelah 10 tahun bersama, akhirnya One Direction kembali mengeluarkan sebuah film dokumentari perjalanan mereka dari titik terendah hingga seperti ini.

Video One Direction dari sepuluh tahun yang lalu. Video itu berjudul "Our Story"

Bahagia? Ya, aku bahagia berada diantara One Direction sejak band mereka baru berusia 3 tahun. Dan sekarang, sudah tujuh tahun berlalu, aku masih menjadi bagian dari mereka.

terkadang, aku memikirkan bagaimana bisa orang-orang idiot itu terbentuk dalam sebuah band dan band ini akhirnya terkenal hingga penjuru dunia.

sekarang, sosok mereka sudah mulai menua.

One Direction bukan lagi sekumpulan anak laki-laki yang tampan, tapi mereka sudah menjadi sekumpulan pria dewasa yang tampan.

Diantara kesibukkan mereka masing-masing, The Boys masih menyempatkan diri untuk berkumpul bersama. Apalagi, sekarang Louis sudah menjadi sosok Ayah untuk seorang bayi laki-laki yang bernama oliver. Kudengar Louis akan segera menikah dengan pacarnya, Eleanor.

Begitu juga dengan Liam, bulan depan Liam akan menyelenggarakan pernikahannya dengan seorang gadis yang berasal dari Kanada bernama Michele dan itu membuat kami bahagia.

Harry? Oh, dia tengah sibuk menjalin asmara dengan seorang model bersama Valetine.

Lalu Niall? Niall sudah memiliki seorang tunangan! Aku bahagia, sungguh. Akhirnya, seorang Niall Horan bertunangan setelah sekian lama sendiri. Amanda, gadis beruntung itu mampu menaklukkan hati Niall.

"Mum lama sekali." Rutuk Jazlyn ketika aku muncul.

Tersenyum santai kearahnya, Jazlyn justru melengos dariku.

"Sudah siap, Mum?" Tanya Zayn. Aku menganggukkan kepalaku.

"Aku sudah tidak sabar, Zayn."

Zayn menaikkan satu alisnya lalu tersenyum tipis. Mungkin Zayn merasa Aneh pada sikapku karena aku terlihat sangat tidak sabar daripada dia.

"Mum, apakah Mum memiliki pakaian lainnya?" Jazlyn menarik-narik bajuku.

"Mum rasa tidak, Sayang. Memangnya kenapa?"

"Tukarkan pakaian Jazmyn. Aku tidak suka melihatnya memakai gaun merah itu. Dia seperti kucing Persia yang dipakaikan rambut palsu dan baju merah itu. Sangat menyeramkan."

"Jazlyn! Mummy, Jazlyn terus saja menghina pakaianku." Jazmyn merengek.

"Jazlyn, berhenti menghina pakaian Kakakmu. Pakaian Jazmyn sudah bagus. Ayo kita pergi." Aku mencoba menghentikan pertengkaran antara Jazmyn dan Jazlyn dengan cara mendahului mereka. Sembari membawa Car sear yang didalamnya sudah berisi Aaroon, sementara Zayn membawa Car Seat yang didalamnya sudah ada Jayden.

Memasangkan kedua Car Seat itu pada tempatnya, lalu menyuruh Jazmyn dan Jazlyn duduk.

Aku tidak mengerti bagaimana bisa Jazlyn mengganggu Jazmyn. Padahal, usia Jazmyn berada jauh diatasnya, tetapi dia terus saja mengganggu Jazmyn.

"Daddy?"

"Ya, Sayang?" Zayn menoleh asal kepada Jazlyn lalu fokus pada mobil yang ia kendarai. Aku bersyukur Zayn sudah dapat mengendarai Mobil, karena jika tidak maka aku harus kerepotan mengemudikan mobil sementara putri-putriku terus saja bertengkar.

"Apakah menurut Dad pakaian Jazmyn itu bagus?"

"Jazlyn, jangan memulainya lagi." Peringatku.

"Tentu saja, pakaian Jazmyn dan pakaianmu sudah bagus. Kalian tampak mengagumkan."

Oops! Maybe I Love My Husband 2 (Zayn Malik Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang