{Chapter 36} Secret

9.7K 936 292
                                    

Another P.O.V

Jazmyn duduk disebuah ayunan dengan rasa bingung. Dia tidak tahu bagaimana harus pulang kendati Mum dan Aunt-nya belum juga menjemputnya.

Dia menunggu kedatangan salah satu dari mereka dengan memeluk tas mungil. Takut jika seseorang berusaha mengambil tas kesayangannya.

Tak berapa lama, dia mendengar sebuah mobil berhenti didekatnya. Jazmyn tidak tertarik. Dia lebih memilih untuk memainkan ayunannya, berusaha mengusir rasa bingung.

"Jazmyn?" Seseorang memanggilnya. Jazmyn menoleh ke sumber suara.

Jazmyn mendongakkan kepalanya. Menoleh ke sumber suara.

"Uncle Daniel!" Serunya kegirangan. Jazmyn berhamburan kedalam pelukkan Daniel.

Jauh didalam lubuk hatinya, Daniel merasa sangat merindukan pelukkan Jazmyn.

"Aku sangat merindukan Uncle."

"Uncle juga sangat merindukanmu." Diciumi rambut pirang milik Jazmyn. sudah berapa lama dia tidak bertemu dengan Jazmyn?

"Apakah Uncle sudah tidak sibuk lagi?"

Daniel tampak kebingungan dengan pertanyaan itu.

"Mum mengatakan jika Uncle sangat sibuk sehingga tidak lagi datang kerumah." Daniel tersenyum sedih. Dia sangat menyayangi Jazmyn seperti menyayangi anaknya sendiri.

"Ya, Uncle sudah tidak sibuk lagi. Uncle merindukan Jazmyn dan itulah sebabnya Uncle datang menjemputmu."

"Benarkah, Uncle?"

"Ya, Sayang."

Lagi, Jazmyn memeluk Daniel sebagai tanda jika dia menyayangi Unclenya itu.

"ayo Princess kita pergi. Bukankah kau lapar?" Daniel menggendong Jazmyn. Membawanya menuju kedalam mobil.

"Aku sedikit lapar, Uncle."

"Well, kita akan makan. Apa kabar Mum?"

"Mum baik, Uncle. Sekarang Mum bekerja di tempat makan."

Daniel tidak menjawab. Dia mengerti jika tempat makan yang dimaksud Jazmyn adalah Restaurant.

"Benarkah? Uncle tidak tahu itu."

"Uncle sudah tidak pernah datang kerumah lagi." Rajuk Jazmyn.

Daniel memasangkan sabuk pengaman pada Jazmyn dan mulai membawa mobilnya

"Apa kabar Dad? Apakah Dad sering kerumah?"

"tidak. Dad tidak datang kerumah lagi. Apakah Uncle tahu jika Dad akan menikah?"

"Dengan Mum?"

"Bukan. Dengan Perrie."

Daniel tetap bungkam. Jauh dari dalam hatinya, dia merutukki sifat bodohnya Azzalia. Jika saja Azzalia tidak menolak lamarannya, mungkin mereka akan segera menikah.

"Kita akan pergi kemana, Uncle?"

"Kita akan membeli boneka baru. Kau suka?"

"Tentu saja, Uncle "

Jazmyn terus saja tersenyum. Dia sangat merindukan Daniel.

●●●

"Uncle, Hari sudah mulai gelap." Jazmyn mendongakkan kepalanya ke atas. Memang, matahari sudah mulai terbenam dan Jazmyn tahu jika ini sudah waktunya pulang.

"Uncle tahu, Sayang."

"Bukankah kita harus pulang, Uncle? Mum pasti sudah mencariku." Daniel menoleh kearah Jazmyn.

Oops! Maybe I Love My Husband 2 (Zayn Malik Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang