{Chapter 1} Half a heart

34.1K 1.5K 77
                                    

JANGAN LUPA CEK TRAILERNYA 👆

Jangan karena cerita ini udah selesai bukan berarti kalian bisa baca tanpa ninggalin vote 😂
Hargai karya author, okay?
Happy reading.

Toronto..

Aku menyeret koporku dengan tangan kiri sementara tangan kananku menggendong jazmyn yang tengah tertidur. Kepalanya berada dibahuku. Aku sudah memintanya untuk menjemputku di bandara, dan aku berharap jika dia datang tepat waktu.

Menjauh dari kehidupanku selama ini adalah pilihan yang tepat. Aku ingin melupakannya, sangat. Aku tak ingin mengingat apapun lagi. Aku hanya ingin ketika orang-orang menyebut namanya didepanku maka hatiku akan biasa saja.

Aku menyesal. Aku menyesal pernah jatuh cinta padanya.Aku menyesal pernah menjadi istri dari seorang zayn malik.

Aku juga ingin jazmyn sepertiku, aku ingin dia lupa pada ayahnya. Aku lebih senang jika mereka tahu bahwa ayah jazmyn sudah mati daripada mereka tahu jika zayn adalah ayah dari jazmyn dan dia telah menyakiti anaknya sendiri.

Aku terpaksa harus mendongakkan kepalaku keatas karena aku tak ingin airmataku tumpah. Kacamata hitam saja tak cukup untuk menyembunyikan airmataku. Aku tak ingin mengingat apapun lagi darinya. Dia membuatku hancur sehancur hancurnya.

"Azzalia?" Seseorang melambaikan tangannya kearahku. Aku sempat kebingungan mencarinya sebelum akhirnya aku menemukan dia.

Dia menghampiriku, dan aku juga berjalan mendekatinya. Ekspresinya terlihat sedih, dia ingin ikut berduka dan bersimpati padaku.

"aku turut sedih dengan...."

"sudahlah, berhenti bersikap seolah-olah kau sangat mempedulikanku." candaku dan dia terkekeh pelan.

Akhirnya, kami berpelukkan. Sudah sangat lama aku tak bertemu dengannya.

"maafkan aku karena tak sempat datang diacara pernikahanmu waktu itu."

"ini sudah berakhir, tak perlu membicarakan ini lagi."

"apa kabarmu?" tanyanya ketika kami melepaskan pelukkan

"aku...Aku tak baik, Arina. Aku tak pernah merasa seburuk ini." Dia memandangiku dengan sendu kemudian buliran itu menetes dari tempatnya.

"aku turut bersedih, Azzalia. Aku tak menyangka semua ini terjadi. Aku bahkan mengetahui masalah ini dari media masa dan awalnya aku tak percaya."

Aku hanya tersenyum ironi. Mengenaskan memang, semua berjalan begitu cepat dan sulit dipercaya. Arina mengalihkan perhatiannya pada jazmyn yang tengah tertidur.

"aku bahkan tak tahu jika sepupuku sudah sebesar ini. Aunt macam apa aku ini." dia mengusap pipi jazmyn dengan penuh kasih sayang.

"Bolehkah aku menciumnya, azzalia?"

"tentu saja. Kau auntynya jadi silahkan."Arina menganggukan kepalanya, dia menciumi kedua pipi jazmyn dengan sangat lembut. Sangat penuh kasih sayang.

"dia sangat mirip dengan ayahnya." gumam arina.

"ya, aku tahu. Tapi sekarang ayahnya sudah mati."

Arina terdiam mendengar ucapanku, kemudian dia berdehem dan membenarkan posisinya.

"aku bisa menggendongnya sampai dirumah jika kau bersedia."

"tak apa, arina. Aku bisa melakukannya sendiri."

"baiklah. Kalau begitu biar aku yang membawa kopormu. Kau terlihat sangat kerepotan." Arina langsung menyambar koporku sebelum aku menolaknya. Dia memang seperti itu.

Oops! Maybe I Love My Husband 2 (Zayn Malik Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang