part 16

4.7K 186 1
                                        


Keesokan harinya, mereka semua sudah siap untuk kembali ke Jakarta. Sebelum kembali, mereka semua dikumpulkan menjadi satu.

"Selamat pagi semuaa!" Sapa Pak Wahyu

"Pagi Pakk!!"

"Mohon maaf sebelumnya karena kita harus pulang lebih cepat dari seharusnya. Ini dikarenakan kita harus segera membawa aleya salah satu murid kelas 12 IPA 3 untuk ke rumah sakit karena incident yang kemarin menimpanya. Kami juga meminta maaf atas kejadian semalam. Nah sebelum kita pulang pastikan tidak ada sampah dan juga barang-barang yang tertinggal."

"Sudah Pak!"

"Baguss! Nah sekarang masuk ke bus kalian masing-masing, jangan dorong-dorongan!"

"Baik Pak!"Intan menghampiri Aleya yang sedang duduk dan membantunya berdiri lalu memapahnya untuk berjalan

"Sini Le gue bantuin mapah lo."

"Makasih Tan."

"Iya sama-sama."

"Biar aku aja yang gendong kamu ke bus." Ucap Al yang tiba-tiba datang dan langsung menggengdong Aleya dan sukses membuat pipi Ale bersemu

"Gausah Al, aku sama Intan aja. Lagian bus kita kan juga beda."

"Gapapa. Nanti aku minta izin sama Pak Agung buat satu bus sama kamu."

"Gapapa emangnya?"

"Gapapa. Tan tasnya Ale." Ucap Al meminta tas Ale

"Gausah. Lo gendong Ale aja, tasnya biar gue yang bawa."

"Ga ngerepotin kamu Tan?"

"Gapapa le."

"Thanks Tan."

"Sama-sama Al."

"Makasih ya Intan."

"Iya."


"Akhirnya sampe juga di sekolahh.. cape bangett anjirr.." Keluh Rico

"Lebay najis!" Ejek Ravi

"Bodo! Eh Bar! Bara sini dah!" Panggil Rico

"Paan?"

"Seminggu besok kita makan di kantin gratissss lohh.." Goda Rico kepada Ravi

"Lah? Ko bisa?"

"Bisa lahh.. ya kan Rav?"

"Eh kunyuk! Gue traktirnya lo doang kenapa Bara ikutan?!"

"Ya biarin aja. Anggap aja makanan Bara gue yang minta hahaha."

"Huanjirrr!! Tekor gueeee kalo gitu caranyaaa!"

"Asikkk!! Thanks broo." Rico membalasnya dengan kedipan mata

"Najiss!!" Ucap Ravi dan Bara

"Udah ah gue mao balik bye!" Rico pun pergi meninggalkan Bara dan Ravi

"Emang ada apaan sih Rav?"

"Auah gelap!" Ravi pun pergi meninggalkan Bara yang kebingungan

Al mendudukkan Ale di bangku yang ada dilapangan sambil menunggu jemputan mereka datang. Setelah itu mereka akan pergi ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan Ale. Sambil menunggu Pak Joko (Supir pribadi Al), Al dan Aleya mengobrol ringan dan sesekali mereka tertawa.

Wajah Al saat tertawa menambah kadar ketampanannya, tak jarang murid-murid yang masih lalu lalang di sekitar lapangan menatap iri kepada Ale yang bisa menikmati ekspresi wajah Al saat tertawa dengan jarak sedekat itu.

Terlambat? ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang