part 15

4.9K 197 1
                                    

"Ayo semuanyaa kembali ke tenda kalian masing-masing. Packing barang-barang kalian karena besok kita akan pulang. Selamat malam dan selamat beristirahat." Seru Pak Bayu

"Huuuuuuu..." Sorak para siswa-siswi karena mereka akan pulang lebih cepat dari waktu yang sudah ditentukan

Sementara di tenda kesehatan...

"Alfath, letakkan Aleya di kasur itu." Pinta Bu Dewi

"Baik bu."

"Uwekkkkkk!" Ale pun sadar dan langsung muntah

"Bu tolong Aleyaa." Ucap Al cemas

"Al tolong ambilkan ibu kain, pisau ataupun cutter dan juga alat suntik tanpa jarum. Semuanya harus yang bersih." Perintah Bu Dewi, Al pun mengangguk mengerti dan segera mengambil benda-benda yang diminta oleh Bu Dewi di tempatnya masing-masing.

Setelah lima menit Al pun kembali

"Ini bu."

"Letakkan disitu. Dan tolong bantu Aleya untuk duduk." Al pun membantu Ale untuk duduk

Setelah Ale sudah duduk, Bu Dewi mengikatkan kain di atas lukanya sampai berkerut. Setiap sepuluh menit Bu Dewi mengendurkan ikatannya selama satu menit. Lalu Bu Dewi membuat luka baru dengan kedalaman sekitar 1cm dengan pisau yang tadi diberikan oleh Al. Bu Dewi membuat luka dari bagian atas melalui lubang luka akibat taring dengan posisi vertical.

Kemudian Bu Dewi mengurut ke arah luka baru. Ale pun menangis dan berteriak kesakitan, Al terus menggenggam tangan Ale sambil berusaha menenangkannya. Bu Dewi pun melakukannya dengan sangat Hati-hati. Saat mengurut Bu Dewi mengendurkan ikatannya.

Upaya pengeluaran darah ini dibantu dengan alat suntik tanpa jarum. Bu Dewi melakukan proses itu secara berulang-ulang hingga darah berwarna merah kehitaman dan berbuih keluar semua dan berganti dengan darah berwarna merah segar.

Ale terlihat sangat lemas, tetapi lukanya sudah tidak terlalu bengkak.

"Untuk saat ini hanya itu yang bisa ibu lakukan, sekarang istirahatlah. Oh iya usahakan kamu jangan tidur. Al tolong berikan Ale makanan dan minuman yang bergizi."

"Baik bu, terimakasih atas bantuannya."

"Sama-sama. Ibu keluar dulu."

"Iya bu."

"Bagaimana keadaanmu?" Ucap Al sambil mengelap keringat di dahi Ale

"Jauh lebih baik." Jawab Ale sambil tersenyum

"Kamu tunggu disini sebentar, aku mau ngambil minum sama makanan."

"Iya."

"Jangan tidur Le."

"Iya Al."

"Satu lagi, jangan banyak bergerak."

"Iya sayang.. ya ampun." Al pun tersenyum mendengar Ale memanggilnya 'sayang'. Ia pun pergi ke bagian dapur untuk mengambilkan Ale makanan dan minuman

***

"Intan lo gapapa?" Tanya Bara

"Gapapa gimana?! Liat nih, nih, nih arrrrggghhh! Dasarrr Nenek lampirrr!" Ucap Intan sambil menunjukkan rambutnya yang berantakan dan beberapa luka cakaran yang ada di tubuhnya

"Ayo semua kita ke tenda kesehatan! Obati luka kalian sekalian kita melihat keadaan Aleya."

"Baik Pak." Mereka pun berjalan menuju tenda kesehatan.

"Aleeee!!" Teriak Intan sambil berlari ke kasur Ale

"Intann jangan teriak-teriak! Aleya bagaimana keadaanmu?"

Terlambat? ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang