“Aleyaaa!! Nainaa!! Dellaaa!! Kalian dimana?!”
Naina yang sedang tertidur pun terbangun karena mendengar suara orang-orang yang berteriak memanggil namanya dan juga teman-temannya. Ia segera membangunkan Della dan juga Ale.
“Del!Del! bangunn!!” panggil Naina sambil mengguncang-guncangkan tubuh Adella
“Aduh kenapa susah banget sih dibanguninnyaa?!” ia pun beralih untuk membangunkan Ale
“Le! Ale, astagaa! Badan lo panas banget muka lo juga pucet. Aduh gimana nih??”
“Delll bangunnn!!”
“Hmm.. Apasih Naii? Berisik banget.”
“Aleya badannya panas banget tapi dia menggigil terus juga dia tambah pucet.” Della pun langsung membelalakan matanya
“Manaaa?? Ya ampun! Kita harus gimana nih?”
“Gatau del, tapi tadi gue denger ada yang teriak-teriak manggilan nama kita.”
“Sumpah? Ah jangan-jangan itu temen-temen kita kali Nai.”
“Bis---” Ucapan Naina terpotong karena dia mendengar suara teriakan itu lagi
“Adella! Aleyaa!! Nainaaa!!”
“Tolongggg!!! Kita disini!!” Naina pun langsung berteriak meminta tolong
“Tolongg! Eh tablo Bantuin Teriak!” Ucap Naina sambil menoyor kepala Della
“Iya sabar napa nyawa gue belom kumpul.”
“Ah lama lo! TOLONGGG!!!”
“TOLONGG!! TOLONGG!!” Della pun ikut berteriak meminta tolong seperti Naina.
Tak lama rombongan Al pun datang dan berhasil menemukan mereka. Tanpa banyak bicara Al langsung menghampiri Aleya yang tak sadarkan diri sedang bersandar di bawah pohon. Al memeriksa keadaan Ale dan Ia kaget saat melihat wajah Aleya yang begitu lemah dan pucat. Sementara Naina dan Della sedang diurus oleh yang lain.
“Nai, Del kalian gapapa?”
“Ada yang luka ga?”
“Nih minum dulu.”
“Iya, Gue sama Della gapapa ko tapi--”
“Ale kenapa?” Tanya Al memotong ucapan Naina. Nada bicaranya terdengar datar tapi tak menampik bahwa saat ini dia sedang cemas
“Emm.. Tadi.. Ale.. Anu.. tadi.. dia--”
“Cepet jawab!”
“Tadi kaki Ale digigit uler gara-gara nolongin gue sama Della.” Ucap Naina sambil menunduk
Al dan yang lainnya pun langsung mengarahkan pandangan mereka ke kaki Ale yang tampak bengkak karena gigitan ular itu. Tanpa banyak basa-basi lagi Al langsung menggendong Ale dan membawanya menuju tempat perkemahan mereka. Yang lain pun juga mengikuti Al menuju perkemahan.
Setelah sampai Rico langsung berteriak minta tolong, dan semua yang berada di dalam tenda mereka masing-masing langsung keluar. Kedua kelompok yang tadi tersisa juga sudah kembali sebelum rombongan pak wahyu kembali ke tenda.
“Aleeee!! Astagaaa! Ale lo kenapa? Al, Ale kenapa?” Tanya Intan cemas begitu melihat keadaan sahabatnya itu
“Digigit uler.” Jawab Al singkat
“Pak, Bu lebih baik kita pulang sekarang dan langsung bawa Ale ke rumah sakit.” Pinta Intan
“Tidak bisa Intan. Ini sudah terlalu malam. Al lebih baik kamu sekarang membawa Ale ke tenda kesehatan dulu biar ditangani sama yang jaga disana, besok pagi-pagi baru kita pulang.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlambat? ( Completed )
Fiksi Remaja"Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan. Jangan berjanji jika kau tidak bisa menepatinya. Jangan pikirkan aku, kembalilah jika hatimu memang masih untukku."