[08]

5.4K 647 66
                                    


"Haizley, kau tidak ingin menjadikan ini sekaligus moment untuk bulan madu kita?" tanya Harry seperti sebuah tawaran.


"Untuk apa bulan madu. Sudah ada hasilnya," jawab Haizley acuh.

"Ini beda sayang. Aku akan memuaskanmu," Haizley menahan bibirnya agar tidak terangkat sebelah.

"Ew," gumam Haizley.

"C'mon darling. Aku menyewa Penthouse di LA, kita akan tinggal disana setelah kau melepas rindu dengan orang tuamu. Kalaupun kau tidak mau menyebut nya honeymoon. Baiklah, ini adalah babymoon."

"Akan kupikirkan," ucapnya tanpa menoleh pada lawan bicaranya.

Harry mengecup pipi Haizley, "I love you so much much much more, my darling."

Harry terus mengganggu perempuan yang duduk di samping nya untuk menghilangkan rasa jenuh nya sebelum sampai di LA, rumah orang tua dari perempuan itu. "Haiz, kenapa kau diam? Bagaimana jika kita main tebak-tebakan."

Haizley berhenti membaca dan meletakkan majalah di pahanya kemudian menoleh ke samping karena tertarik atas ajakan dari pasangan nya itu. "O-oke," ucap Haizley sambil tersenyum pada pria yang sedang mengikat rambutnya dengan model bun.

"Coba tebak. Minuman. Minuman apa yang paling kusuka?" tanya Harry membuat Haizley pura-pura menaikkan bahunya tanda jika dia tidak tahu. "Jawabannya adalah Haizley Starbucks." Harry tertawa sendiri karena tebakannya sedangkan Haizley menahan agar tidak muntah dan tidak melayangkan tangannya pada pipi Harry. Muntah karena gombalan Harry yang terlalu cheesy sekaligus tidak nyambung, dan juga ingin menampar Harry karena Harry lagi-lagi memplesetkan namanya menjadi nama Cafe.

"Lari, lari apa yang paling kusuka?" tanya Haizley pada Harry setelah pria itu berhasil mengendalikan dirinya dari tawa akibat gombalannya sendiri yang ia anggap lucu.

"Lari dari kenyataan," Harry menebak selagi Haizley memainkan kedua alisnya.

"Salah. Jawabannya adalah... Larry Stylinson!"

"Fuck you," Harry mengumpat membuat Haizley tertawa sampai-sampai air mata keluar dari sudut matanya. "Kau tidak se-menjengkelkan sekarang ketika kita masih pacaran."

"Kau sendiri yang mengajakku main tebak-tebakan," Haizley membela dirinya karena Harry masih menunjukkan wajah kesalnya.

Setelah terdiam cukup lama, Harry kembali mencoba untuk mengobrol dengan Haizley. "Haiz, apakah kita akan ke surga?" tanya nya, awalnya Haizley bingung namun akhirnya dia sadar akan pertanyaan Harry barusan masuk dalam kategori horror.

"Maksudmu kau mendoakan pesawat ini mengalami kecelakaan?" tanya nya.

Harry memejamkan matanya, "Aku semakin dekat dengan Surga sedangkan kau akan dilempar ke lahar panas di Neraka karena dosa-dosa mu padaku."

"Dasar gila." Haizley berucap lalu kembali membaca majalah yang ada di tangannya.

"Pramugari tadi lumayan cantik, bukan?" tanya Harry hanya untuk berniat membuat pasangnya itu cemburu.

"Jika kau berani menggoda nya, aku akan melapor pada Louis. Dan jika aku melapor, itu berarti ketika kita kembali ke London, kau menjadi tinggal kenangan." Haizley mendekatkan bibirnya pada telinga Harry, "Hashtag rip Harry Styles akan menjadi trending topic, dan aku akan dapat suami baru. Yass bitch!" Harry menggembungkan pipinya sembari bibir bawahnya maju ke depan karena kesal usahanya gagal.

+

Harry memencet bel rumah Haizley agar sang penghuni rumah keluar dan memberikan sambutan untuknya. "Oh my girl!" ucap Les menyambut putri nya. "Lama tidak terlihat. Apakah kau baik-baik saja, kau lelah, kenapa kau tidak menga--"

Mate MoronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang