[39]

3.9K 418 103
                                    

"Olivia, menurutmu apakah Alien itu nyata adanya?" Leo bertanya pada Olivia yang duduk di sampingnya. Gadis kecil itu sedang memperhatikan apa yang diceritakan gurunya sedangkan anak laki-laki yang duduk di sampingnya justru memikirkan cerita yang diceritakan ibunya sebelum ia tidur semalam.

"Zoey contohnya," kata Olivia.

"Kata Bradley, anak perempuan seperti Zoey itu akan jadi Ratu lebah nantinya ketika di high school."

Olivia menoleh ke sampingnya lalu tersenyum seperti sedang mengejek karena ucapan Leo. "Ratu lebah? Lalat saja tidak mau menjadikan Zoey sebagai Ratunya."

"Apa yang kalian bahas?" tanya seorang guru melihat Olivia dan Leo asik mengobrol.

Zoey mengangkat tangannya. "Mereka membahas benda langit dan kembarannya."

"Apa maksudmu?" tanya Olivia.

"Kalian tadi membahas Alien. Itu kembaranmu Oli."

"Kau!"

"Bisakah kalian kembali duduk dengan tenang?" ujar guru tadi.

Olivia kembali duduk dengan tenang bersama chairmate nya yang sebenarnya adalah anak yang paling ia benci, Zoey. Olivia menoleh pada Zoey, kemudian mengarahkan matanya pada benda segi empat berwarna pink yang ada di sampingnya. "Zoey, ini namanya apa?"

"Tempat pensil," jawab Zoey. Gadis kecil itu menggeser bangku nya sedikit menjauh dari bangku Olivia yang tadi berdempetan membuat bahu kedua anak itu sedikit bergesekan. "Jauh jauh sana."

Olivia mengangkat benda pink tadi. "Ini guna nya apa."

Secepat kilat, Zoey merebut benda tadi dari tangan Olivia kemudian meletakkannya di tengah meja sampai menimbulkan suara. "Ini gunanya!" sentak Zoey. "Sebagai pembatas antara kau dan aku."

Kedua mata Olivia membelalak kaget. "Kau rasis?"

"Ya! Aku rasis pada kau. Kau nakal, kau selalu menang--"

"How dare you, Vicious!" erang Olivia dengan sedikit menarik rambut Zoey.

"Aw, it's so hurt... potato!" Zoey membalas perbuatan Olivia, namun kali ini anak itu membalasnya lebih.

"Aw! Vicious!"

"Potato!"

Olivia menutup kedua telinganya. "Carrot! Carrot! Carrot! Ca--" ucapan Olivia terpotong karena seorang perempuan berdiri di samping kirinya dengan kedua tangan masing-masing berada di pinggangnya.

"Kita belajar di ruangan khusus," guru tadi menjeda kalimatnya kemudian sedikit membungkuk. "Khusus untuk Olivia dan Zoey. Ayo."

Leo menyikut Bradley. "Menurutmu, apa yang terjadi setelah ini?" tanya Leo.

"Olivia akan digantung, oleh aunty Haizley mungkin," jawab Bradley.

"Kurasa tidak. Mungkin Olivia akan diberi hukuman pancung," celetuk Listal.

"Apa itu pancung?" tanya Bob mewakili isi otak anak yang ada di kelas itu.

Mate MoronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang