Bab Lima

37 7 8
                                    

"Kenyangnya." Louis Flacke mengelus perutnya dengan ekspresi lega.

"Kau kayak orang udah lama nggak makan aja." Celetuk Theo.

"Memang," sahut Louis.

"Baru juga empat jam sejak sarapan," timpal Hanna.

"Iya, dan bagiku itu udah lama." Balas Louis sambil nyengir. Theo ikutan nyengir.

"Dasar tukang makan! Tubuhmu aja udah padat, gimana kalau kamu nggak rajin olahraga? Bisa-bisa lemak semua isinya." Zellen menatap Louis dari atas ke bawah, lalu ke atas lagi.

"Mana mungkinlah. Isi tubuhku kan ada darah, usus, limpa, hati, pankreas—"

"Aah, terserah kaulah, Louis!" potong Zellen sambil berjalan mendahuluinya. Louis tertawa.

"Sekarang pelajaran apa lagi, ya?" Theo menoleh pada Hanna yang berjalan di sebelahnya.

Hanna melirik Theo, iba. "Sejarah."

"Sejarah?" kedua bahu Theo langsung merosot tak semangat.

~The Bonds~

"Selamat ... siang, anak-anak."

Mulai lagi. Theo memandang lelaki paruh baya yang sedang membuka pelajaran di depan kelas. Graham Alexander, guru Sejarah paling membosankan dengan tempo bicara khas yang lambat dan ekspresi yang mirip seperti orang mengantuk. Memakai kacamata baca berukuran bulat kecil yang hampir selalu melorot dari batang hidungnya; hingga ia, dengan alis terangkat dan dagu yang hampir menyentuh lehernya, sering menatap murid-muridnya langsung—tidak lewat kacamatanya. Rambutnya yang mulai memutih banyak yang rontok dibagian depan, meski pun umurnya baru mencapai akhir 40an.

Seperti biasa, di awal pelajaran Graham bercerita tentang peristiwa bersejarah yang pernah terjadi dihari ini. Namun sebelum itu ...

"Pak!" Theo mengacungkan tangannya. Graham menatap Theo dengan cara seperti biasanya.

"Ke toilet ... Zword?"

Theo terkekeh. "Bapak tahu aja."

Beberapa orang ikut tertawa. Graham langsung mengisyaratkan agar Theo keluar. Theo pun bergegas ke toilet—seperti biasa untuk mencuci mukanya agar ia tidak mengantuk selama pelajaran berlangsung. Saking seringnya minta izin, Graham pun jadi hafal kebiasaan Theo. Daripada anak itu tidur di kelas, sebaiknya ia cuci muka saja ke toilet.

"Baiklah, anak-anak. Hari ini ... tanggal 10. Kalian tahu ... apa peristiwa bersejarah ... yang terjadi pada ... hari ini?"

Zellen langsung mengangkat tangan.

"Ya ... Zelianna?"

"Hari ini, tepat 17 tahun sejak ..." Zellen terdiam sejenak. Entah kenapa atmosfir di kelas mendadak terasa aneh. Belum sempat Zellen menyelesaikan kalimatnya saja, ia sudah merinding. Beberapa murid mulai berbisik-bisik, menebak-nebak apa yang akan dikatakan selanjutnya. "... klan Hadows dibantai."

"Ya ... betul sekali, Zelianna. Jadi ... anak-anak, kalian tahu ... siapa itu ... klan Hadows?"

"Katanya itu adalah klan yang dapat memanipulasi bayangan." Celetuk seorang gadis.

"Ya ... betul sekali, Harmington. Klan Hadows ... adalah klan yang dapat ... memanipulasi bayangan. Mereka ... dibantai 17 tahun yang lalu ... oleh pelaku yang juga membantai ... empat klan sebelumnya."

~The Bonds~

Tok, tok.

Theo mengetuk pintu kelas yang terbuka. Saat itu Graham tengah menulis dipapan tulis. Theo mengangguk sopan ketika Graham menoleh, lalu ia berjalan menuju tempat duduknya.

"Apa yang kulewatkan?" tanya Theo pada Louis yang duduk di sebelahnya.

"Kau melewatkan sesuatu yang sangat ... misterius." Bisik Louis, menekankan kata 'misterius'. Theo meliriknya.

"Peristiwa apa?"

"Kau tahu, ternyata pada saat kelahiranmu—"

"Flacke, Zword, kupikir kalian ... sudah terlalu pintar untuk berani ... mengobrol selama pelajaranku." Tegur Graham yang sudah kembali duduk dikursi guru. Theo dan Louis tersentak.

"Maaf, Pak!" Theo segera membuka buku catatannya sementara Louis lanjut mencatat. Sekilas Theo melirik Louis, penasaran apa yang akan dikatakannya tadi.

Peristiwa misterius apa yang terjadi pada hari kelahiranku? Batin Theo bertanya-tanya.

Bersambung

[Author]

Bab Lima, selesai! Gimana menurut kalian? Soal nama-nama dicerita ini (baik nama tokoh,negara,klan,dsb) diriku sangat sadar kalau sebagian besarnya norak dan terlalu kekanakan. Tapi kan memang cerita ini dibuat menggunakan imajinasi seorang anak kelas 8 SMP (kalau ga salah ingat). Jadi gapapalah, ya~ Justru itulah yang menjadi nilai plusnya //apaandah

Krisarnya, please? Tolong sekalian sebarkan dengan orang-orang, ya. Hehe^^

Terima kasih telah membaca!

The BondsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang