Zellen Zelianna berdiri dari tempat duduknya, sekilas melirik ke arah Zero. Apa yang dia lakukan, terdiam di kursi begitu? Apa dia melamun?
"Zellen, apa Hanna sudah pergi?" seorang gadis menghampiri.
"Oh? Kulihat tadi dia mengejar Theo dan Louis," sahut Zellen.
"Mengejar? Mereka buat ulah lagi pada Hanna?" tanya gadis itu penasaran, mengingat seringnya Hanna mengomel pada Theo dan Louis yang tidak jera-jera mengusilinya.
"Yah, sebenarnya tidak juga, sih." Zellen menggaruk kepalanya yang tak gatal. Memorinya memutar kejadian yang terjadi antara Hanna dan Zero sebelumnya.
~The Bonds~
Beberapa saat yang lalu.
"Hei, Zero Fang."
Zero mendongak menatap Hanna yang berdiri di depan mejanya. Zellen ikut melirik ke arah Hanna, penasaran.
"Sekarang waktunya jam keterampilan. Kau tahu?"
"Kau pikir aku tidak mendapat jadwal pelajaran?"
Zellen hampir tertawa mendengarnya.
"Ada apa, Zellen?" tanya seorang gadis yang duduk di sebelah, sedang merapikan buku dimejanya.
"Oh, tidak." Zellen menggeleng sambil tersenyum.
Hanna terlihat sedikit kaget mendengar jawaban Zero. Salahku bertanya seperti itu. "Yah, kalau begitu kau harus memilih keterampilan apa yang akan kau ikuti."
Hanna menyerahkan selembar kertas. Zero menatapnya sekilas, dan tanpa menyentuh kertas itu, ia berkata, "aku sudah tahu."
"Oh, baiklah." Hanna menarik kembali kertas yang disodorkannya. "Apa?"
"Bela diri."
"Spesifiknya?"
"Apa kau perlu tahu?"
Hanna merasa ingin menghajar lelaki berkacamata itu. Apa kau perlu menjawab seperti itu? "Tentu saja aku harus tahu, Zero Fang. Aku perlu jawabanmu untuk mengisi buku laporan ketua kelas yang akan kuserahkan pada pak Alfred."
"Kujawab, dan kau cepatlah menyingkir dari hadapanku."
Apa? Hei, kalau bukan karena ini, aku tak akan berada di hadapanmu sekarang! "Kenapa kau tidak menjawab dari tadi saja, Zero Fang?"
Hanna memasang senyumnya. Tapi bukan senyum manis yang biasa diperlihatkannya, melainkan senyum yang berusaha menutupi emosi diwajahnya.
"Berpedang."
"Terima kasih kalau begitu." Cepat-cepat Hanna berbalik dan pergi meninggalkan Zero. Kau main-main padaku ya, Zero Fang? Hah?
~The Bonds~
Theo manggut-manggut setelah mendengarkan Hanna yang bercerita dengan berapi-api, begitu pula Louis yang bergumam pelan.
"Kepribadiannya buruk sekali," ucap Louis.
"Entahlah. Untung saja tadi masih ramai. Kalau sudah sepi ..." Hanna memutuskan kalimatnya sambil mengepalkan kedua tangannya. Theo dan Louis saling lirik dan terkekeh canggung. Mereka sudah bisa membayangkan maksud gadis tersebut.
"Jadi, kau mengejar kami untuk menceritakan hal itu saja?" tanya Theo, memastikan.
"Eh? Hm ... sepertinya bukan cuma karena itu," Hanna terlihat berpikir.
"Wah, Theo. Sepertinya teman-temanmu mulai tertular sifat pelupa-mu," Louis menyikut Theo pelan. Theo balas menyikutnya kesal.
"Sepertinya aku refleks saja mengejar kalian, mengingat tadi kalian langsung berlari ketika melihatku. Apa lagi kalian tertawa-tawa begitu," ujar Hanna. "Selain itu, kupikir tadi sepertinya kalian bisa sekalian mengajaknya ke ruang olahraga—maksudku kau, Theo. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, orang sepertinya pasti tak akan mau, kan? Meski pun kau bersedia mengajaknya."
Theo dan Louis sama-sama mengangguk setuju.
"Mengingat kepribadiannya yang seperti itu," kata Louis.
"Bisa saja dia sudah tahu dimana letak ruang olahraga," ucap Theo.
"Kalau begitu, aku pergi, ya." Hanna segera berbalik dan melangkah pergi, namun tiba-tiba ia berhenti dan kembali berbalik menghadap Theo. "Theo, sepertinya ... dia punya keahlian dalam berpedang."
Theo balas menatap Hanna. "Sepertinya begitu."
"Orang sepertinya tak mungkin mengikuti keterampilan yang tak dikuasainya," timpal Louis. "Ngomong-ngomong sejak tadi aku belum melihat Zero lewat. Apa ia mampir dulu di suatu tempat?"
Hanna sudah beranjak pergi.
"Mungkin dia lewat jalan memutar? Untuk menghindari Hanna," Theo menyengir sambil menatap punggung Hanna. Louis langsung tertawa mengingat cerita Hanna.
Bersambung
[Author]
Bab Tujuh, selesai! Gimana menurut kalian? Krisarnya, please? Vomment-nya, yaa. Jangan lupa sebarkan pada orang-orang tentang cerita ini.
Terima kasih telah membaca!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bonds
FantasyMurid baru itu mencurigakan, tapi peristiwa yang terjadi hampir 20 tahun yang lalu lebih mencurigakan. Banyak misteri yang tersimpan setelahnya, namun hingga saat ini tidak ada yang tahu kebenaran dibalik semua itu. Awalnya Theo tidak tahu tenta...