"Pertama kali bertemu denganmu, aku belum melihat 'aura' itu. Tapi esoknya, 'aura' itu tiba-tiba muncul. Itulah mengapa aku berani menantangmu duel, berani memperlihatkan kekuatanku. Kupikir ada yang aneh karena 'aura' itu tiba-tiba muncul. Mungkin kau menyembunyikannya, atau kekuatanmu masih belum stabil. Yang manapun itu, aku juga ingin melihat responmu saat tahu identitasku. Karena ... posisi kita sama."
"Tapi responmu diluar dugaanku. Kupikir kau juga akan mengeluarkan kekuatanmu, atau setidaknya kau memastikan dengan bertanya apa aku adalah anggota terakhir. Tapi kau malah tidak mengatakan apapun. Kau tidak melakukan apapun."
"Karena saat itu aku memang belum tahu," timpal Theo. Zero mengangguk paham.
"Kemungkinan kekuatan itu baru bangkit," Zero menyimpulkan. Theo memandangnya bingung. "Seumur hidupmu, kau tak pernah merasa ada yang berbeda dengan tubuhmu, kan? Atau ada kejadian aneh yang terjadi padamu—misalnya kau tak sengaja mengeluarkan kekuatanmu?"
Theo menggeleng. "Aku menjalani hidup selayaknya manusia normal. Sama sekali tak ada keanehan."
"Karena itu, bisa jadi kekuatanmu memang baru bangkit. Aku tak tahu apa yang menjadi pemicunya, tapi apa tak ada kejadian aneh dari tanggal 9 sampai 10 kemarin?"
Theo berusaha mengingat-ingat. "Oh! Malam itu aku mengalami mimpi yang aneh. Ada cahaya biru dan merah yang 'menabrak'-ku. Cahaya-cahaya itu seperti—"
"Kau tahu kan, elemen alam hanya ada empat, sehingga salah satu dari ketiga Lement akan memiliki dua elemen sekaligus. Lement pertama memiliki elemen tanah, kepala sekolah memiliki elemen angin, otomatis Lement terakhir ...?"
Kata-kata Louis terngiang ditelinganya. Theo memandang kedua tangannya tak percaya.
"Air dan api ..." gumam Theo. Mimpi itu yang menandakan aku menjadi seorang Lement.
"Oh, ada satu lagi yang aneh," celetuk Theo. "Tapi aku tak tahu apa ini ada hubungannya dengan kekuatanku atau tidak. Paginya, sebelum masuk kelas, aku merasa ada seseorang yang sedang mengawasiku."
"Itu aku," ujar Zero singkat.
"Eh?"
"Aku mengamatimu, Theodore. Sejak aku melihat 'aura' itu," jelas Zero. Theo bergumam tanda mengerti.
"Kalau begitu soal identitasmu sudah jelas, kan." Zero berdiri dari tempat duduknya. Ia memutuskan untuk kembali ke asrama. "Yang harus kau caritahu sekarang adalah bagaimana cara mengeluarkan dan mengontrol kekuatanmu."
Theo memandang Zero yang berhenti di ambang pintu. Ia tak berbalik. "Sebelum kekuatan itu terlanjur menyakiti orang lain."
~The Bonds~
"Kerja bagus hari ini!" seru Zellen kepada teman-teman yang ada di aula. Yang lain ikut mengucapkan hal yang sama. Zellen berdiri dari kursinya dan beranjak keluar aula. Ia membawa lembaran kertas. "Jangan lupa, McCloy, kau yang bertanggung jawab mengunci ruangan!"
"Aku tahu," sahut McCloy. Zellen tersenyum dan segera menutup pintu aula begitu ia berada di luar. Teman-teman yang lain masih sibuk merapikan properti-properti yang berserakan dipanggung aula. Mereka baru selesai berlatih drama untuk pementasan akhir tahun. Itu adalah kegiatan tahunan di Axandemme sebagai acara untuk menutup tahun, sekaligus pelepasan murid-murid yang hendak berlibur. Acara akan ditutup dengan pidato dari kepala sekolah. Setelah itu, murid-murid diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.
Zellen mendapat tugas sebagai penulis naskah mencakup sutradara. Ia memang berbakat dalam bidang tersebut—walaupun sebenarnya ini pertama kali Zellen menjadi sutradara. Sebelumnya ia pernah beberapa kali menulis naskah, tapi ia tak menyangka tahun ini ialah yang ditunjuk sebagai sutradaranya. Zellen ingin menampilkan yang terbaik, karena itu ia sangat sibuk belakangan ini.
Zellen berjalan menuju Asrama Timur. Axandemme memiliki empat asrama yang mewakili empat arah mata angin. Asrama yang ditempati Theo dan kawan-kawan sejak awal masuk adalah Asrama Timur, dan itu tak akan berubah hingga kelulusan. Masing-masing asrama berkapasitas 100 orang, dengan 20 kamar di dalamnya. Satu kamar memiliki maksimal lima anggota, dan itu diacak. Zellen berbeda kamar dengan Hanna, namun kebetulan sekali Theo dan Louis berada di kamar yang sama—Zero juga.
Zellen melihat seseorang berjalan tak jauh di depannya. Eh, dia ...?
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bonds
FantasíaMurid baru itu mencurigakan, tapi peristiwa yang terjadi hampir 20 tahun yang lalu lebih mencurigakan. Banyak misteri yang tersimpan setelahnya, namun hingga saat ini tidak ada yang tahu kebenaran dibalik semua itu. Awalnya Theo tidak tahu tenta...