Part 2
Setiap orang yang mengharapkan kebahagiaan, harus dan wajib memberikan kebahagiaan kepada orang lain.
Rumah Impian
Aku tidak pernah menyangka jika Adrian sudah membeli sebuah rumah, tepatnya rumah untuk pernikahan dia dan Anisa.
"Maaf, disini belum ada Asisten rumah tangganya, jadi untuk beberapa hari kedepan mungkin kita perlu bekerja keras sedikit untuk mengurus rumah ini, tapi aku janji secepatnya aku akan mencarinya." Ujar Adrian
"Tidak masalah, aku biasa mengurusi apartementku sendiri, memang tidak sebesar rumah ini sih, tapi aku yakin tidak terlalu berat jika hanya untuk bersih-bersih saja."
"Baiklah, kamu pasti lelah sebaiknya kita istirahat. Kamar kita ada di atas" Kata Adrian. Saat Adrian mengucapkan Kamar kita terdengar kaku dan aneh dikupingku.
"Sebaiknya kamu bereskan baju-bajumu saja dulu, aku ingin mandi" Ucap Adrian setelah kita berada didalam kamar yang Adrian sebut dengan kamar kita.
Aku mengangguk dan Adrian segera pergi dan hilang dibalik pintu yang kuyakin itu kamar mandi.
Aku masih belum bisa berhenti mengagumi kamar ini, kamar ini cukup luas dan mewah.
Aku mulai melangkahkan kakiku mendekati tempat tidur. Disini aku akan tidur bersama dengan Adrian. Apa kita juga akan melakukan malam seperti malam pengantin lain. 'Malam pertama'. Ohh Tuhan, menyebut itu saja mukaku sudah terasa panas.
"Aku sudah selesai, sebaiknya kamu juga mandi dan segera tidur! kamu pasti lelah kan,?"
Aku tersentak ketika Adrian tiba-tiba muncul dengan menggunakan handuk yang dililitkan dipinggangnya.
Seksi, Adrian yang dulu aku kenal sebagai anak kecil kini telah berubah menjadi laki-laki dewasa. Ya ampun, aku ini mikir apa? kenapa aku bisa berbicara seperti ini.
"Ahh iya" Jawabku gugup. Aku segera mengambil baju tidurku dan menyelipkan pakaian dalamku.
.......
Huh, segar sekali rasanya.
Malu sekali aku sempat berpikir dengan kata malam pertama,karena nyatanya sekarang yang kulihat hanya punggung Adrian yang sudah tertidur dengan lelap.Mungkin tidak akan ada kata malam pertama untuk kita. Ada apa denganku? Kenapa ada rasa kecewa dihatiku. Apa aku begitu berharap malam pertama dengan Adrian. Ah, memangnya apa arti malam pertama? bukannya ini juga bisa disebut malam pertama? ini pertama kalinya aku tidur bersama Adrian, meski hanya sekedar tidur.
Aku mendekati Adrian dan mulai merebahkan tubuhku disampingnya dengan posisi saling memunggungi.
Tidak terasa air mataku keluar, aku menoleh dan yang aku lihat tetap punggung Adrian. Apa selamanya kita akan tidur seperti ini?
.......
"Erly"
Ini pertama kalinya aku mendengar Adrian memanggil namaku. Sungguh mampu membuat darahku berhenti mengalir.
"Adrian, aku kira kamu masih tidur" kataku yang melihat Adrian sudah siap dengan pakaian kantornya.
"Kamu sedang apa?"
"Maaf, aku hanya bisa membuatkan sarapan nasi goreng untukmu, hanya itu bahan yang aku temukan di dapur"
"Ayoo, duduk dan makanlah! nanti keburu dingin" Kataku.
Adrian menarik kursi dan segera mendudukinya. "Kamu masak sendiri?" Tanyanya ketika melihat sepiring nasi goreng dihadapannya.
"Siapa lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wedding
RomanceErlyna Puri Ramadhani Bagaimana aku bisa masuk dalam keadaan ini. Anisa pergi ketika hari pernikahannya akan berlangsung,dan hal yang membuatku terkejut dia meminta pada calon suaminya untuk menikahiku. Adrian Renaldi Utomo Aku mencintainya lebih da...