BAB 26

101K 4.9K 124
                                    

Part 26

If you don't love me just say
I'll never stay in your way
Nobody hurt me this way
Give me a reason to stay

Andra- Why

kejutan yang sia-sia

Author POV

Sudah dua jam Erly berdiri dibalkon rumah memandang langit yang gelap tapi nampak indah dengan kehadiran para bintang dan Bulan yang menampakkan setengah dari tubuhnya.

Apakah kamu bahagia Nak, diatas sana bersama mereka.

Setetes air bening lagi dan lagi harus membasahi pipinya. Kenapa Tuhan begitu cepat mengambilnya kembali padahal kehadirannya pun belum Erly ketahui.

"Sayang, ayo masuk! udah malem nanti masuk angin, apalagi kamu kan, belum lama keluar dari rumah sakit". Erly langsung menghapus air matanya saat Adrian menyentuh bahunya.

Erly menoleh dan mengangguk. Adrian benci seperti ini, hatinya terluka melihat mata istrinya yang merah.

Dia menangis lagi.

Adrian berusaha kuat untuk tidak menangis, dia laki-laki tidak pantas menangis, dia tak sedikit pun mengeluarkan air matanya, tapi dia tidak pernah berhasil mempertahankan hatinya, saat matanya tidak menangis tapi hatinya lah yang meraung-raung menangis begitu keras, banci, apa menangis disebut banci?. Sungguh jika matamu menangis itu akan lebih baik daripada harus membiarkan hati yang menangis.

Adrian menutun Erly masuk kedalam kamarnya, menaiki tempat tidur, membarikan tubuhnya dan menyelimuti setengah badan istrinya.

"Sekarang kamu tidur yah!". Seru Adrian, Erly hanya mengangguk.

Adrian tersenyum dan mencium kening istrinya agak lama, berharap istrinya akan kembali seperti semula ketika bangun nanti.

Erly memejamkan matanya saat Adrian selesai mencium keningnya, berharap dengan tidur dia akan bertemu dengan anaknya, meski kenyataanya dia belum pernah sekali pun bermimpi bertemu dengan anaknya.

Adrian memandangi wajah istrinya, bibirnya pucat, matanya sayu seperti orang yang tak memiliki semangat hidup.

Dia yang telah membuat istrinya menjadi seperti ini, saat pertama kali Erly membuka matanya di rumah sakit, Adrian mengharapkan Erly akan memukulnya, menamparnya, atau bahkan membunuhnya, bukan bersikap diam seperti ini. Sejak Dokter memberitahu jika dia mengalami keguguran Erly menjadi sosok yang tidak banyak bicara, dia tidak akan berbicara jika tidak ditanya.

Adrian tidak akan menangis, laki-laki menyelesaikan masalahnya bukan dengan menangis, Adrian berjanji akan melakukan apapun untuk membuat istrinya kembali seperti dulu.

Adrian membaringkan dirinya disisi Erly melingkarkan tangannya pada perut istrinya.

" I love you ". Ucap Adrian sebelum memejamkan matanya.

♥♥♥

"Ian, aku mau mengundurkan diri dari perusahaan". Kata Erly setelah Adrian menyelesaikan sarapannya.

Adrian menatap Erly "Kenapa?"

Erly tidak menjawab. " Ya udah, gak papa. Aku juga seneng kalau kamu gak kerja. Kamu juga kan, harus banyak istirahat.".

Adrian mengambil gelas yang berisi air putih dan menegaknya sampai habis. "Oh, iya, hari ini aku mau ngajak kamu dinner, nanti malam jam 7 aku tunggu kamu di Cafe Harmoni". Ujar Adrian dan Erly mengangguk sambil meminum tehnya.

"Kalau gitu aku berangkat kerja dulu yah, kamu hati-hati rumah". Adrian membukukkan tubuhnya dan mencium kening Erly.

Saat Adrian sudah berbalik hendak pergi, tiba-tiba Erly langsung berdiri dan memeluk erat tubuh Adrian dari belakang.

My WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang