BAB 12

91.1K 4.6K 33
                                    

Part 12

Seandainya aku punya sayap,terbang,terbang lah aku.
Kucari dunia yang lain.
Untuk apa disini?
Seandainya dapat kau rasakan kejam,kejamnya dunia,
tak ada lagi keadilan.
Untuk apa ku disini??

Geisha-seandainya aku punya sayap

"Takdir"

Aku menarik nafas dalam-dalam,kubaringkan tubuhku disamping Adrian. Kutatap wajahnya dari samping,rahangnya kokoh,hidung macung,mata yang tajam,sungguh gambaran laki-laki sempurna.Mungkin saat ini gambaran ini milikku,tapi tidak untuk hatinya.

"Ian".Kupanggil lirih berharap dia belum terlelap.

Tak ada jawaban darinya.Apa dia sudah tidur.Kupanggil sekali lagi.

"Ada apa?".jawabnya tepat pada panggilan ketiga dariku.

"Kita akhiri saja pernikahan ini".Ucapku yang langsung mendapat reaksi terkejut dari Adrian.

Adrian sudah membuka matanya dan menatapku dengan raut tak percaya.

Aku sendiri tidak percaya aku akan mengatakan ini secepat ini.
Aku telah berpikir matang-matang untuk segera mengakhiri pernikahanku.

Sampai kapanpun Adrian tidak akan mencintaiku. Aku lelah berharap cinta dari Adrian.Aku lelah hidup dengan bayangan Anisa.Aku lelah dengan cinta yang aku miliki.

Mungkin terlalu dini untuk aku menyerah mengingat pernikahanku yang baru berlalu beberapa bulan.Harusnya aku bisa bertahan untuk beberapa hari,beberapa bulan,atau bahkan untuk beberapa tahun lagi.

Tidak.Sungguh aku bukan orang yang sesabar itu.

"Kenapa?".Tanyanya singkat.

Tidak ada raut sedih atau raut kecewa darinya.Aku harap apa?.Berharap dia akan sedih dan kecewa dengan permintaanku.Bodoh,itu tidak akan terjadi.

"Untuk apa mempertahankan yang jelas salah,penderitaan tidak layak dipertahankan".jelasku.

"Kamu menderita dengan pernikahan ini".tanyanya yang sudah pasti jawabanya adalah iya.

"Semua. Semua menderita termasuk kamu".kataku.

"Jangan berpura-pura lagi.Aku tahu kamu juga menderita dengan pernikahan ini,jangan kamu teruskan sandiwaramu menjadi sosok suami sempurna untukku.Jangan kamu buat skenario hidupmu sendiri.

Tuhan memang punya takdir untuk kita.Tapi Tuhan juga tidak menuntut kita untuk pasrah akan takdirnya,adakalanya Tuhan memberikan pilihan pada kita untuk mengubah takdirnya.

Anggap saja Tuhan memang memberikanmu takdir,kehilangan wanita yang kamu cintai dan harus menikah dengan orang yang tidak kamu cintai.Tapi kamu tidak harus pasrah dengan takdir itu,kamu punya banyak pilihan untuk mengubahnya. Kamu akhiri pernikahan ini dan carilah wanita yang benar-benar kamu cintai,atau kamu bisa pergi mencari Anisa untuk mempertanyakan alasannya.Aku kenal Anisa dia adikku.Aku tahu dia bukan orang yang jahat yang tega mencampakkan orang begitu saja,dia pasti punya alasan yang jelas.".Kataku panjang lebar.Mulutku memang mudah mengatakan ini,tapi tahukah sungguh hatiku sakit saat ini. Aku jelas mengatakan keadaan sesungguhnya,Adrian yang tak mencintaiku.

Tuhan juga punya takdir yang sulit untukku,mencintai laki-laki yang jelas mencintai adikku sendiri.Kita memang bisa mengubah takdir tapi tahu ada juga takdir yang tidak dapat kita ubah.

Aku tidak tahu cinta itu golongan takdir yang mana.Tidak ada yang tahu apa yang dipikirkan Tuhan,apa yang direncanakan Tuhan untuk kita.Manusia punya rencana tapi Tuhan juga punya rencana sendiri.

My WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang