BAB 28

103K 5K 111
                                    

Part 28

Badut Macan

"Ayoo, siapa yang tahu ini gambar apa, nanti ibu guru kasih hadiah loh". Ujar Erly lembut sambil menunjuk gambar pada papan tulis dibelakangnya.

"Saya, Bu Gulu". Seorang anak perempuan dengan rambut kucir kuda mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

Erly tersenyum. "Apa coba?".

"Gambal Bulung". Jawabnya lantang.

"Pinter, sini sayang maju kedepan!".

Dengan gembira sang anak maju ke arah Erly. "Nama kamu siapa sayang?". Tanya Erly, dia berjongkok mensejajarkan tingginya dengan sang anak.

"Cinta, Bu Gulu". Jawabnya, Erly tersenyum mengusap rambut Cinta, anak ini manis, matanya sipit dan ada lesung pipit jika dia tersenyum. Seandainya anaknya dulu masih hidup seperti apakah rupanya? Apakah jika dia perempuan akan secantik bocah ini?

"Baiklah, sekarang Cinta minta hadiah apa dari Ibu?".

"Cinta boleh minta apa ajah?". Tanya Cinta dengan gembira.

Erly mengangguk. "Tentu sayang".

"Kalau gitu, Cinta pengen Ibu Gulu temenin Cinta kasih sesuatu sama Om Badut di sana". Cinta menunjuk ke arah pintu keluar, Erly mencari tahu apa yang dimaksud cinta, Badut dengan Kostum macan sedang berdiri didepan gerbang. Sejak kapan disana ada badut?.

"Emangnya Cinta mau kasih apa, Sayang?". Tanya Erly, Cinta bukannya menjawab melainkan langsung berlari ke arah tasnya mengambil sebuah payung kecil warna pink dengan motif hello ketty.

"Cinta mau kasih payung itu,?". Erly tersenyum geli membayangkan Bandut Macan tersebut harus memakai payung lucu dari Cinta.

Cinta tersenyum sambil mengangguk penuh semangat.
"Ya udah, ayooo!!".

"Bu Gulu, Lehan boleh ikut yah, Lehan juga mau kasih sesuatu". Ucap bocah laki-laki yang duduk paling belakang.

"Boleh, ayoo". Ajak Cinta.

"Nah, anak-anak Ibu Guru keluar sebentar yah, kalian disini dan jangan ada yang berantem". Ucap Erly mengingatkan pada 15 anak lainnya.

***

Erly, Cinta dan Rehan berjalan ke arah badut macan yang etah ini perasaannya atau bukan, Erly merasa Badut itu sedang memandang ke arahnya dan mengapa jantung Erly tiba-tiba berdebar tak karuan.

Kenapa Erly merasa sesak nafas karena jantungnya yang semakin berdebar keras saat mereka sudah berdiri saling berhadapan. Ada apa dengannya, sebesar ini kah, pengaruh dari orang yang kini berada dibalik kostum macan, bahkan bagaimana wajahnya saja Erly tidak tahu. Sepertinya ada yang tidak beres dengan dirinya.

"Om Badut". Cinta yang lebih dulu mengeluarkan suaranya dan Badut hanya melambaikan tangannya pada Cinta.

"Ini untuk Om Badut". Cinta menyerahkan payung pink miliknya.

Baduk macan menerimanya dan menatap bingung pada payung ditangannya.

"Kata Bundanya Cinta, kalau langitnya ada item-itemnya itu belalti medung, kalau medung nanti tulun hujun, Om Badut pake payungnya Cinta yah, bial gak keujanan, Bunda bilang kalau kena ujan nanti bisa sakit pilek". Ujar Cinta, seolah mengerti Sang Badut mengangguk dan mengacungkan jempolnya, sedangkan Erly, dia masih berusaha menenangkan jantungnya.

"Tadi Lehan dikasih loti lasa keju sama papah, lehan gak suka keju, jadi lotinya buat Om Badut aja yah". Kini Rehan yang sudah menyodorkan roti pada sang badut. Wah, hari ini Badutnya menang banyak.

My WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang