Part 7

91.9K 5K 29
                                    

Part 7

Keberadaan mereka menyadarkan aku bahwa hidupku memang sudah berubah.Ibuku tak lagi satu,ayahku tak hanya ada satu orang,saudara yang bertambah banyak.Hal yang terlihat indah tapi justru membuat luka baru dihatiku.

Pertemuan keluarga

Aku berdiri disini dengan hati gelisah.Pantaskah aku datang ketempat ini,pantaskah aku masuk dalam keluarga ini,menemui mereka layaknya keluarga.

Tubuhku menegang ketika aku mendengar bunyi pintu yang pertanda pintu akan segera terbuka setelah aku mengetoknya beberapa kali.

"Ya ampun,Erly,kamu ternyata.Mamah udah nunggu kamu loh dari tadi,ayo masuk!!"Kata seseorang yang muncul dari balik pintu.

Aku menghangat seketika dengan sambutan Mamah Utami yang diberikan padaku.

"Kamu dateng sendiri gak bareng Adrian?"tanya Mamah Utami ketika aku sudah sampai diruang tamunya.

Ternyata Rumah Adrian lebih mewah dari apa yang aku bayangkan.Lihat saja betapa aku takjubnya dengan ruang tamu ini.

"Tadi niatnya mau bareng sama Adrian,tapi tiba-tiba ada meeting mendadak jadi terpaksa Adrian harus pulang telat"jawabku.Jujur saja aku sempat kecewa,betapa bahagianya aku saat tadi Adrian bilang akan pulang bareng denganku,tapi ternyata aku masih menjadi orang yang kurang beruntung.

"Ya udah mending sekarang kamu kekamar Adrian buat mandi terus istirahat,pasti kamu capek abis kerja.Ayo Mamah anter kamu kekamar Adrian".

..........

Ini pertama kalinya aku masuk kedalam kamar Adrian,wangi.Harumnya sama seperti parfum milik Adrian.

Aku menghirup udara dalam dalam seakan aku menghirup tubuh Adrian,mungkin aku sudah gila,tapi rasanya sekarang ingin sekali mencium Adrian.

Saat aku sedang mengagumi ruangan ini,tiba-tiba mataku tertuju pada sebuah bingkai foto yang ada diatas meja disamping tempat tidur Adrian.

Aku segera berjalan dan mengambil bingkai tersebut.Sakit.Aku sudah sering merasakan perasaan sakit ini sejak dulu.Saat melihat Adrian begitu mesra dengan Anisa.

Yah,bingkai yang sedang aku pegang adalah foto Anisa yang sedang merangkul bahu Adrian dengan senyum dibibir mereka masing-masing.

Tunggu!!!aku seperti ingat foto ini?.Batinku.

Entah mengapa aku seperti merasa aku juga pernah berfoto seperti ini,ahh,seingatku ini foto kami bertiga saat aku masih duduk dibangku kuliah.

Tapi kenapa....?.Tanpa pikir panjang aku langsung membongkar bingkainya.

Dan benar ini foto kita bertiga ternyata Adrian melipatnya separau sehingga gambarku tidak terlihat.

Disitu aku berdiri cukup jauh dari Andrian dengan senyum yang aku ingat saat itu aku paksakan.

Kenapa Adrian melipatnya.Apa dia sama sekali tidak ingin melihatku hingga dia enggan memajang fotoku.

"Kak Ad__ ".Aku langsung menghapus airmataku yang entah kapan jatuhya ketika Bela yang tiba-tiba masuk.

"Adrian belum pulang Bel,".kataku berusaha bersikap biasa.

Bela hanya memandangku dengan pandangan yang tidak aku mengerti tapi aku sedikit menilai ada pandangan kasihan darinya.Dia tidak berkata apa-apa,bahkan memalingkan wajahnya untuk segera pergi dari hadapanku.

"Bell.."panggilku saat Bella belum berhasil keluar dari kamar ini.

Dia berhenti."Aku mau mandi,tapi aku lupa gak bawa baju ganti.Aku boleh pinjem baju kamu?"tanyaku dengan memberanikan diri.

My WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang